- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Supranatural
Pamali The Stories#20


TS
diaz420
Pamali The Stories#20

Welcome Back To "Pamali The Stories". Yap, kembali sama Ane di Thread seputar Pamali. Di postingan sekarang sebetulnya Ane mau share tentang satu mitos yang sangat mainstream. Tapi, untuk ceritanya, Ane bikin seaneh mungkin. Apa itu? Langsung aja
Quote:
#20 Memakai Baju Hijau di Pantai Selatan
Kayanya udah cukup banyak cerita soal mitos ini. Katanya bakalan dibawa sama "Nyai" atau apapun itu. Well, apapun itu intinya kita harus menghormati setiap budaya dan kepercayaan orang lain. So langsung aja ke cerita...
Spoiler for :
Namaku Christian. Teman-temanku biasa memanggilku Chris. Ini adalah cerita mengenai pengalamanku yang tidak bisa dipercaya. Percayalah, Kamu tidak akan percaya pada omonganku.
Saat itu Aku dan teman-temanku dalam perjalanan pulang ke Amerika setelah pergi memancing ikan salmon di Australia. Ada banyak sekali tangkapan kami. Untuk merayakan keberhasilan kami, kami habiskan dengan minum-minum bermacam-macam minuman seperti bir, rum hingga wiski. Kami membawa minuman jauh-jauh hari sebelum pergi ke Australia, yang pasti dalam jumlah yang banyak.
Malam itu, Aku terbangun hanya untuk buang air. Aku lihat teman-temanku memenuhi seisi kapal dalam keadaan teler. Termasuk Aku. Aku berjalan sempoyongan ke jamban. Sambil menyipratkan air ke wajahku, Aku harap Aku bisa sepenuhnya sadar. Tapi, Aku rasa itu tidak ada hasilnya. Jadi Aku naik ke dek kapal dan berharap angin segar membuatku sadar.
Aku berada di dek. Angin malam yang dingin dan ombak yang terus menggoyangkan kapal menjadi temanku malam itu. Saat itu agak sedikit berkabut, tapi Aku masih bisa melihat langit malam yang cerah. Hanya suara deburan ombak yang kudengar.
Dan tiba-tiba...
Ada suara klakson kapal. Namun, suaranya agak aneh. Aku belum pernah mendengar suara klakson seperti ini sebelumnya. Cepat-cepat Aku naik ke kabin dan memberi lampu jauh. Anehnya, tidak ada satupun kapal yang berlalu setelah itu. Aku kembali dan memeriksa sekitar. Dan tidak ada apa-apa disana. Ini sangat aneh.
Tak lama, kabutnya menghilang. Selain itu, baik angin dan ombak pun turut menghilang. Kapalku tiba-tiba saja berhenti di tengah laut. Aku langsung masuk ke dalam. Beberapa temanku ada yang mulai siuman. Aku bantu mereka buat sadar.
"Hey, what's going on? Why the ship is not moving?", kebanyakan dari mereka menanyakan pertanyaan yang sama. Aku jawab,
"Ask me later. Now turn the engine on!", teman-temanku bergegas menuju tempat mesin. Mesin sudah menyala. Waktu Aku oper gigi...
Kapalku tidak bisa maju...
Mundur juga tidak bisa...
Aku bingung, semua orang juga bingung. Kenapa ini bisa terjadi?
Karena kejadian ini, semuanya mulai panik. Padahal mesin kapal berfungsi dengan baik. Tapi kenapa kapalnya diam saja? Sampai suatu ketika, ada seorang temanku yang melihat sesuatu mengapung di air. Dia beritahu kami soal apa yang ia lihat. Benda itu bergerak mendekati kapal. Aku langsung suruh mereka buat ambil benda itu. Setelah benda itu menyangkut di bagian samping kapal, Aku dan teman-temanku mengangkat benda itu ke atas kapal. Benda itu sangat berat, kita juga sampai harus pakai jaring.
Waktu kita angkat, ternyata itu cuma kain berwarna hijau. Tapi, dari tampilannya, seperti ada sesuatu yang dibungkus dengan kain itu. Aku tidak tahu benda apa di dalamnya. Ukurannya sangat besar. Bahkan kita pun sampai harus berpegangan di tepi kapal, karena saking besarnya benda itu. Karena penasaran, kita buka kain itu. Kita coba buat robek kain itu...

Kita sama-sama takut...
Isinya adalah...
Mayat manusia yang keadaannya larut dengan air...
Kulit mereka yang mulai rontok membuat tulang belulang mereka terlihat. Bagi kita, itu adalah mimpi buruk. Bagaimana bisa ada banyak sekali mayat manusia sebanyak ini terombang-ambing di laut? Tak lama setelah itu, kita mendengar suara klakson kapal yang sama dengan yang Aku dengar sebelumnya. Dan kali ini, suaranya jelas sekali dan bunyinya nyaring. Kita semua menutup telinga karena suara yang nyaring itu. Karena tidak kuat dengan suara keras, Aku pun menutup mata...
"Buka matamu wahai manusia...", waktu Aku buka mata ada seorang wanita berpakaian serba hijau. Aku tidak tahu apa nama dari gaya berpakaiannya, yang jelas bajunya seperti gaun tapi Dia pakai rok panjang yang bermotif unik,
"What? Who are you? Where am I?", kataku waktu itu,
"Apa yang Kamu lakukan disini? Aku melihatmu dan juga tangkapan ikan milikmu. Mau kamu apakan ikan sebanyak itu?",
"I....I don't understand...I don't know what are you talking about..ummm.........Mage?", Aku tidak mengerti apa maksudnya. Aku sebut Dia penyihir atau mage karena pakaiannya itu mengingatkanku pada seorang penyihir,
"Kau hanyalah orang luar yang mengambil milik orang lain. Tidak sepantasnya manusia seperti dirimu mengambil kepemilikan orang lain. Kau...harus bertanggungjawab atas perbuatanmu!", tatapannya tajam dan mengerikan. Sepertinya Dia mengancam diriku,
"Heh, I'm not scared of you! You are not real! Hehe! I won't be afraid of YOU!!!.......", Aku berjalan mundur dan, "AAAAAAAAAHHHHHHHHHH!!!!!", semua temanku tiba-tiba saja mati. Tubuh mereka sama dengan mayat yang Aku angkat dari laut. Aku ketakutan. Kalau wanita itu mengambil nyawa teman-temanku, itu artinya Aku juga akan mati,
"HehehehahahahaHAHAHAHAHAHA!!!!!!!! HAHAHAHAHAHA!!!!! HAHAHAHAHAHAHAHA!!!!!" wanita itu tertawa jahat. Dan setelah itu, Aku tidak sadarkan diri...
Aku bangun...
Ada banyak orang mengelilingi Aku. Aku tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya. Sepertinya Aku dibawa oleh seseorang ke atas perahu seorang nelayan. Aku mencari keberadaan teman-temanku. Tapi, karena waktu itu Aku belum mengerti Bahasa, Aku cuma bisa bicara English. Ya, karena Aku orang Amerika.
Aku dibawa ke daratan sama nelayan yang menolongku. Setelah itu, Dia bawa Aku ke rumahnya. Waktu itu, ada banyak sekali orang yang mendatangi rumah nelayan itu. Beruntung ada salah satu dari mereka yang mengerti English. Dia menjadi penerjemahku. Aku ceritakan pengalamanku kepada mereka. Mereka semua terkejut. Tapi ada juga yang tampak biasa saja. Nelayan yang menolongku bilang kalau Aku terombang-ambing di laut waktu ia sedang mencari ikan. Aku berpegangan pada potongan kayu dari sekoci kapal yang sudah hancur. Nelayan itu langsung membawaku. Saat Aku tanya soal teman-temanku, nelayan itu bilang ia tidak melihat orang lain yang bersamaku. Aku beritahu nelayan itu tentang kapalku dan juga wanita penyihir yang Aku lihat. Menurut mereka, kapal dan teman-temanku dibawa ke "another world" oleh sosok yang katanya "penjaga" lautan. Saat itu Aku belum mengerti dengan apa yang mereka maksud. Tapi, karena Aku tidak mungkin bisa kembali ke Amerika saat itu, Aku pun tinggal bersama keluarga penerjemahku.
Selama bertahun-tahun Aku tinggal bersama mereka. Orangnya ramah dan suka sekali bercanda. Dari mereka Aku juga belajar Bahasa. Dan selama bertahun-tahun juga Aku mulai mengerti soal maksud mereka tentang "penjaga lautan" itu. Karena, ada juga orang yang bernasib sama denganku. Bedanya, setelah mereka mengalami kejadian itu...
Mereka bukanlah diri mereka sendiri...
Keluarga dan teman-teman orang yang bernasib sama denganku bilang kalau mereka mengalami perubahan sikap yang drastis...
Dan yang paling mengerikan adalah... mereka semua berujung dengan kematian...
Sepertinya hanya Aku yang masih beruntung. Aku belum mati. Aku hidup bahagia disini. Tentunya bersama dengan istri dan anak-anakku.
Ternyata pengalaman memancing terakhirku memberiku pelajaran berharga. Sejak Aku lulus sekolah Aku mengikuti jejak Ayah sebagai pelaut. Berlayar mengarungi samudera dan memancing ikan dalam jumlah yang banyak dan punya banyak uang. Tapi, seiring berjalannya waktu, Aku sadar kalau ternyata apa yang dilakukan Ayah itu salah. Selama ini, yang ia lakukan adalah "ilegal fishing". Ya, Aku baru mengetahuinya beberapa hari sebelum kejadian itu. Sejujurnya Aku tidak suka dengan bagaimana caranya mendapatkan uang dengan cara yang salah. Karena, akan ada masalah jangka panjang setelahnya. Ya, Aku memang sudah memikirkannya matang-matang. Dan sekarang Aku mengerti kenapa saat Ayah masih ada dulu ia sering bersembunyi saat ada tamu. Dia takut ada pihak kepolisian yang mencarinya. Selama ini, selalu saja ada Polisi yang menyamar datang ke rumah.
Pelajaran yang bisa Aku ambil adalah jangan pernah melakukan pekerjaan yang tidak baik walaupun keuntungannya besar. Karena kejadian itu, Aku juga memutuskan untuk tetap tinggal di Indonesia dan memulai hidup baru yang lebih baik.
Oh... Aku belum kasih tahu...
Kata penerjemahku, Aku terombang-ambing di suatu daerah yang bernama...
"The South Beach" atau...
Pantai Selatan...
Saat itu Aku dan teman-temanku dalam perjalanan pulang ke Amerika setelah pergi memancing ikan salmon di Australia. Ada banyak sekali tangkapan kami. Untuk merayakan keberhasilan kami, kami habiskan dengan minum-minum bermacam-macam minuman seperti bir, rum hingga wiski. Kami membawa minuman jauh-jauh hari sebelum pergi ke Australia, yang pasti dalam jumlah yang banyak.
Malam itu, Aku terbangun hanya untuk buang air. Aku lihat teman-temanku memenuhi seisi kapal dalam keadaan teler. Termasuk Aku. Aku berjalan sempoyongan ke jamban. Sambil menyipratkan air ke wajahku, Aku harap Aku bisa sepenuhnya sadar. Tapi, Aku rasa itu tidak ada hasilnya. Jadi Aku naik ke dek kapal dan berharap angin segar membuatku sadar.
Aku berada di dek. Angin malam yang dingin dan ombak yang terus menggoyangkan kapal menjadi temanku malam itu. Saat itu agak sedikit berkabut, tapi Aku masih bisa melihat langit malam yang cerah. Hanya suara deburan ombak yang kudengar.
Dan tiba-tiba...
Ada suara klakson kapal. Namun, suaranya agak aneh. Aku belum pernah mendengar suara klakson seperti ini sebelumnya. Cepat-cepat Aku naik ke kabin dan memberi lampu jauh. Anehnya, tidak ada satupun kapal yang berlalu setelah itu. Aku kembali dan memeriksa sekitar. Dan tidak ada apa-apa disana. Ini sangat aneh.
Tak lama, kabutnya menghilang. Selain itu, baik angin dan ombak pun turut menghilang. Kapalku tiba-tiba saja berhenti di tengah laut. Aku langsung masuk ke dalam. Beberapa temanku ada yang mulai siuman. Aku bantu mereka buat sadar.
"Hey, what's going on? Why the ship is not moving?", kebanyakan dari mereka menanyakan pertanyaan yang sama. Aku jawab,
"Ask me later. Now turn the engine on!", teman-temanku bergegas menuju tempat mesin. Mesin sudah menyala. Waktu Aku oper gigi...
Kapalku tidak bisa maju...
Mundur juga tidak bisa...
Aku bingung, semua orang juga bingung. Kenapa ini bisa terjadi?
Karena kejadian ini, semuanya mulai panik. Padahal mesin kapal berfungsi dengan baik. Tapi kenapa kapalnya diam saja? Sampai suatu ketika, ada seorang temanku yang melihat sesuatu mengapung di air. Dia beritahu kami soal apa yang ia lihat. Benda itu bergerak mendekati kapal. Aku langsung suruh mereka buat ambil benda itu. Setelah benda itu menyangkut di bagian samping kapal, Aku dan teman-temanku mengangkat benda itu ke atas kapal. Benda itu sangat berat, kita juga sampai harus pakai jaring.
Waktu kita angkat, ternyata itu cuma kain berwarna hijau. Tapi, dari tampilannya, seperti ada sesuatu yang dibungkus dengan kain itu. Aku tidak tahu benda apa di dalamnya. Ukurannya sangat besar. Bahkan kita pun sampai harus berpegangan di tepi kapal, karena saking besarnya benda itu. Karena penasaran, kita buka kain itu. Kita coba buat robek kain itu...

Ilustrasi
Kita sama-sama takut...
Isinya adalah...
Mayat manusia yang keadaannya larut dengan air...
Kulit mereka yang mulai rontok membuat tulang belulang mereka terlihat. Bagi kita, itu adalah mimpi buruk. Bagaimana bisa ada banyak sekali mayat manusia sebanyak ini terombang-ambing di laut? Tak lama setelah itu, kita mendengar suara klakson kapal yang sama dengan yang Aku dengar sebelumnya. Dan kali ini, suaranya jelas sekali dan bunyinya nyaring. Kita semua menutup telinga karena suara yang nyaring itu. Karena tidak kuat dengan suara keras, Aku pun menutup mata...
"Buka matamu wahai manusia...", waktu Aku buka mata ada seorang wanita berpakaian serba hijau. Aku tidak tahu apa nama dari gaya berpakaiannya, yang jelas bajunya seperti gaun tapi Dia pakai rok panjang yang bermotif unik,
"What? Who are you? Where am I?", kataku waktu itu,
"Apa yang Kamu lakukan disini? Aku melihatmu dan juga tangkapan ikan milikmu. Mau kamu apakan ikan sebanyak itu?",
"I....I don't understand...I don't know what are you talking about..ummm.........Mage?", Aku tidak mengerti apa maksudnya. Aku sebut Dia penyihir atau mage karena pakaiannya itu mengingatkanku pada seorang penyihir,
"Kau hanyalah orang luar yang mengambil milik orang lain. Tidak sepantasnya manusia seperti dirimu mengambil kepemilikan orang lain. Kau...harus bertanggungjawab atas perbuatanmu!", tatapannya tajam dan mengerikan. Sepertinya Dia mengancam diriku,
"Heh, I'm not scared of you! You are not real! Hehe! I won't be afraid of YOU!!!.......", Aku berjalan mundur dan, "AAAAAAAAAHHHHHHHHHH!!!!!", semua temanku tiba-tiba saja mati. Tubuh mereka sama dengan mayat yang Aku angkat dari laut. Aku ketakutan. Kalau wanita itu mengambil nyawa teman-temanku, itu artinya Aku juga akan mati,
"HehehehahahahaHAHAHAHAHAHA!!!!!!!! HAHAHAHAHAHA!!!!! HAHAHAHAHAHAHAHA!!!!!" wanita itu tertawa jahat. Dan setelah itu, Aku tidak sadarkan diri...
Aku bangun...
Ada banyak orang mengelilingi Aku. Aku tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya. Sepertinya Aku dibawa oleh seseorang ke atas perahu seorang nelayan. Aku mencari keberadaan teman-temanku. Tapi, karena waktu itu Aku belum mengerti Bahasa, Aku cuma bisa bicara English. Ya, karena Aku orang Amerika.
Aku dibawa ke daratan sama nelayan yang menolongku. Setelah itu, Dia bawa Aku ke rumahnya. Waktu itu, ada banyak sekali orang yang mendatangi rumah nelayan itu. Beruntung ada salah satu dari mereka yang mengerti English. Dia menjadi penerjemahku. Aku ceritakan pengalamanku kepada mereka. Mereka semua terkejut. Tapi ada juga yang tampak biasa saja. Nelayan yang menolongku bilang kalau Aku terombang-ambing di laut waktu ia sedang mencari ikan. Aku berpegangan pada potongan kayu dari sekoci kapal yang sudah hancur. Nelayan itu langsung membawaku. Saat Aku tanya soal teman-temanku, nelayan itu bilang ia tidak melihat orang lain yang bersamaku. Aku beritahu nelayan itu tentang kapalku dan juga wanita penyihir yang Aku lihat. Menurut mereka, kapal dan teman-temanku dibawa ke "another world" oleh sosok yang katanya "penjaga" lautan. Saat itu Aku belum mengerti dengan apa yang mereka maksud. Tapi, karena Aku tidak mungkin bisa kembali ke Amerika saat itu, Aku pun tinggal bersama keluarga penerjemahku.
Selama bertahun-tahun Aku tinggal bersama mereka. Orangnya ramah dan suka sekali bercanda. Dari mereka Aku juga belajar Bahasa. Dan selama bertahun-tahun juga Aku mulai mengerti soal maksud mereka tentang "penjaga lautan" itu. Karena, ada juga orang yang bernasib sama denganku. Bedanya, setelah mereka mengalami kejadian itu...
Mereka bukanlah diri mereka sendiri...
Keluarga dan teman-teman orang yang bernasib sama denganku bilang kalau mereka mengalami perubahan sikap yang drastis...
Dan yang paling mengerikan adalah... mereka semua berujung dengan kematian...
Sepertinya hanya Aku yang masih beruntung. Aku belum mati. Aku hidup bahagia disini. Tentunya bersama dengan istri dan anak-anakku.
Ternyata pengalaman memancing terakhirku memberiku pelajaran berharga. Sejak Aku lulus sekolah Aku mengikuti jejak Ayah sebagai pelaut. Berlayar mengarungi samudera dan memancing ikan dalam jumlah yang banyak dan punya banyak uang. Tapi, seiring berjalannya waktu, Aku sadar kalau ternyata apa yang dilakukan Ayah itu salah. Selama ini, yang ia lakukan adalah "ilegal fishing". Ya, Aku baru mengetahuinya beberapa hari sebelum kejadian itu. Sejujurnya Aku tidak suka dengan bagaimana caranya mendapatkan uang dengan cara yang salah. Karena, akan ada masalah jangka panjang setelahnya. Ya, Aku memang sudah memikirkannya matang-matang. Dan sekarang Aku mengerti kenapa saat Ayah masih ada dulu ia sering bersembunyi saat ada tamu. Dia takut ada pihak kepolisian yang mencarinya. Selama ini, selalu saja ada Polisi yang menyamar datang ke rumah.
Pelajaran yang bisa Aku ambil adalah jangan pernah melakukan pekerjaan yang tidak baik walaupun keuntungannya besar. Karena kejadian itu, Aku juga memutuskan untuk tetap tinggal di Indonesia dan memulai hidup baru yang lebih baik.
Oh... Aku belum kasih tahu...
Kata penerjemahku, Aku terombang-ambing di suatu daerah yang bernama...
"The South Beach" atau...
Pantai Selatan...
Karena narasumber orang Indonesia terlalu mainstream, kenapa gak coba orang Bule aja ya kan?
BTW, sorry ya kalo misalnya Ane ketuker soal "Dek" dan "Kabin".😋
-Author
0
467
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan