- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tanggapan Menpar soal Kekecewaan Turis saat Perjalanan ke Bromo


TS
hamtonz
Tanggapan Menpar soal Kekecewaan Turis saat Perjalanan ke Bromo
https://travel.kompas.com/read/2019/...lanan-ke-bromo

Kamis, 4 Juli 2019 | 22:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini jagad dunia maya dihebohkan dengan curhatan seorang turis asal Thailand, Jirote Wangcharoen.
Dalam unggahannya di Facebook, Jirote menuliskan pengalamannya mengenai tarif transportasi yang sangat mahal saat melakukan perjalanan ke kawasan Bromo, Jawa Tengah, pada pertengahan Juni lalu.
Mendengar hal ini Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tampak terkejut.
"Oh kapan, kapan itu?" ujar Menpar pada KompasTravel di Gedung Kementerian Pariwisata RI, Kamis (4/7/2019).
Di sela obrolan KompasTravel dan Arief, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti mengatakan pihaknya telah mengetahui kejadian tersebut.
"Oh kami sudah pantau itu, sudah diselesaikan tingkat lokal," sebutnya.
"Gak menarik itu. Satu orang jangan. Ini negara kita lho," lanjutnya.
Meski demikian baik Arief maupun Guntur tak memberikan penjelasan lebih lanjut.
KompasTravel telah mencoba menghubungi pihak Dinas Pariwisata Probolinggo, namun pejabat setempat pun tak mau mengomentari pengalaman tak mengenakkan turis ini, dan meminta untuk menghubungi pihak lain yang disebut lebih berwenang.
Adapun dalam unggahannya, turis tersebut mengaku terkejut karena dikenakan harga tinggi untuk tarif transportasi dari Probolinggo menuju Bromo yaitu sebesar Rp 550.000. Harga ini sudah diturunkan dari penawaran semula yaitu sebesar Rp 600.000.
Menurut Jirote, tarif ini sangat mahal karena jika menggunakan transportasi online tarif maksimal hanya Rp 300.000.
Ia pun tak mengambil tawaran itu dan kembali melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Di tengah perjalanan, ia kembali dihalangi dan akhirnya menyatakan bahwa ia akan menginap di Probolinggo
Setelah berjalan jauh, ia menemukan angkutan yang akhirnya bisa membawanya menuju titik penjemputan transportasi online hingga akhirnya tiba di Cemoro Lawang.
Dalam unggahannya Jirote mengaku mengalami kejadian tak mengenakkan ini hingga dua kali.
Jirote menyebut tak akan kembali berlibur ke Bromo.
Adapun kawasan Gunung Bromo termasuk destinasi wisata baru yang dikembangkan pemerintah untuk menarik minat wisatawan berlibur selain ke Bali.

Kamis, 4 Juli 2019 | 22:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini jagad dunia maya dihebohkan dengan curhatan seorang turis asal Thailand, Jirote Wangcharoen.
Dalam unggahannya di Facebook, Jirote menuliskan pengalamannya mengenai tarif transportasi yang sangat mahal saat melakukan perjalanan ke kawasan Bromo, Jawa Tengah, pada pertengahan Juni lalu.
Mendengar hal ini Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tampak terkejut.
"Oh kapan, kapan itu?" ujar Menpar pada KompasTravel di Gedung Kementerian Pariwisata RI, Kamis (4/7/2019).
Di sela obrolan KompasTravel dan Arief, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti mengatakan pihaknya telah mengetahui kejadian tersebut.
"Oh kami sudah pantau itu, sudah diselesaikan tingkat lokal," sebutnya.
"Gak menarik itu. Satu orang jangan. Ini negara kita lho," lanjutnya.
Meski demikian baik Arief maupun Guntur tak memberikan penjelasan lebih lanjut.
KompasTravel telah mencoba menghubungi pihak Dinas Pariwisata Probolinggo, namun pejabat setempat pun tak mau mengomentari pengalaman tak mengenakkan turis ini, dan meminta untuk menghubungi pihak lain yang disebut lebih berwenang.
Adapun dalam unggahannya, turis tersebut mengaku terkejut karena dikenakan harga tinggi untuk tarif transportasi dari Probolinggo menuju Bromo yaitu sebesar Rp 550.000. Harga ini sudah diturunkan dari penawaran semula yaitu sebesar Rp 600.000.
Menurut Jirote, tarif ini sangat mahal karena jika menggunakan transportasi online tarif maksimal hanya Rp 300.000.
Ia pun tak mengambil tawaran itu dan kembali melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Di tengah perjalanan, ia kembali dihalangi dan akhirnya menyatakan bahwa ia akan menginap di Probolinggo
Setelah berjalan jauh, ia menemukan angkutan yang akhirnya bisa membawanya menuju titik penjemputan transportasi online hingga akhirnya tiba di Cemoro Lawang.
Dalam unggahannya Jirote mengaku mengalami kejadian tak mengenakkan ini hingga dua kali.
Jirote menyebut tak akan kembali berlibur ke Bromo.
Adapun kawasan Gunung Bromo termasuk destinasi wisata baru yang dikembangkan pemerintah untuk menarik minat wisatawan berlibur selain ke Bali.


anarchy0001 memberi reputasi
1
2.7K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan