Sebagian besar siswa-siswi di Indonesia setelah lulus SMA atau SMK pasti ingin melanjutkan kuliah di Universitas Ternama di Indonesia atau Universitas Ternama di Luar Negeri seperti Universitas Malaysia, salah satu kendala adalah nilai IELTS dan TOEFL yang banyak ditemui di Indonesia dan solusinya adalah MUET Malaysia.

Berbicara mengenai IELTS dan TOEFL sendiri apakah kamu sudah mengetahui apa kepanjangan atau artinya? IELTS merupakan singkatan dari International English Language Test System, sedangkan TOEFL adalah singkatan dari Test of English as a Foreign Language yang kebanyakan menjadi syarat utama untuk melanjutkan kuliah di Universitas Ternama di Malaysia, Australia, German, Amerika Serikat, Inggris, dll.

Berbicara tentang MUET Malaysia, beberapa waktu lalu yang tepatnya pada hari Rabu, 26 Juni 2019, saya baru saja menghadiri konferensi MUET Malaysia di KLIS Secondary Jakarta, K-Link Indonesia, K-Link Tower, Gatot Subroto, Jakarta Selatan bersama tim dari MB Communication Indoblognet yang dihadiri oleh berbagai petinggi K-Link Indonesia, KLIS Secondary, Kedubes Malaysia untuk Indonesia, Kementrian Pendidikan Malaysia, dll.

Sebagai bentuk totalitas kepedulian K-Link Indonesia terhadap peningkatan mutu dunia pendidikan, Kedutaan Besar Malaysia bersama dengan Education Malaysia Indonesia (EMI) dan Kementerian Pendidikan Malaysia berkolaboasi dengan sekolah yang dimiliki K-Link yaitu Knowledge Link Intercultural School (KLIS) menyelenggarakan Malaysia University English Test (MUET) yang dimulai pada hari ini 26 Juni sampai 29 Juni 2019 di KLIS Secondary, K-Link Tower, Jakarta Selatan.

Apa itu MUET Malaysia

MUET Malaysia adalah singkatan dari Malaysian University English Test yang merupakan persyaratan utama bagi siswa-siswi yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di universitas kenamaan di Malaysia, selain menggunakan IELTS dan TOEFL. Ada empat komponen MUET yaitu listening (15%), speaking (15%), reading (40%) dan writing (30%).

MUET Malaysia ini perdana diselenggarakan di luar Malaysia dan untuk pertama kalinya di Indonesia. Menyusul kota berikutnya adalah Lombok – Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pada Juli mendatang.

“Suatu kebanggaan KLIS  mendapatkan kepercayaan penyelenggaraan MUET dari Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia dan Education Malaysia Indonesia. Mereka percaya pada komitmen KLIS, kemampuan dan fasiltas KLIS yang berbasis ICT dan Project-Based Learning memberikan stimulus yang luar biasa untuk kemajuan pendidikan anak,” ungkap Presiden Direktur K-Link Indonesia, Dato Radzi Saleh kepada media hari ini.

Sebelumnya, KLIS Secondary juga bekerja sama dengan University Sultan Ahlan Shah dan Madina Institute dalam pengaplikasian kurikulum pendidikan Islam yang meliputi tahfiz Quran, bahasa Arab dan Islamic studies. Dalam kurikulum pengajaran, KLIS Secondary menggunakan kurikulum Oxford AQA yang diselaraskan secara dinamis dengan silabus di Indonesia.

“Dengan pengajar yang berkualitas, dan bersertifikaasi internasional, kami siap mencetak generasi penerus bangsa yang berwawasan Internasional, kaya akan pengetahuan dan nilai-nilai Islam, dan juga memiliki rasa kepedulian tinggi sebagai individu yang  berkarakter luhur Indonesia,”tandas Dato' Dr. H. MD. Radzi Saleh.

Menempati lokasi strategis di K-Link Tower, Jakarta Selatan, KLIS  hadir untuk menjawab keraguan orang tua dalam memilih pendidikan yang tepat. Karena bagi KLIS, siswa yang cerdas itu harus berkembang kecerdasan intektualnya sekaligus bagus pemahaman agama dan keterampilan membaca Al-Qur’annya.

Komponen MUET Malaysia

Markah bagi setiap komponen ialah 45 untuk Listening dan Speaking, 135 untuk Reading Comprehension dan 75 untuk Writing yang menjadikan jumlah keseluruhannya adalah 300 markah. Markah calon kemudian akan dibagikan kepada 6 jalur gred, dengan Jalur 6 yang tertinggi dan Jalur 1 untuk yang terendah.

Nah, itulah sekelumit ulasan terkait MUET Malaysia University English Test yang bisa saya sampaikan dan semoga bagi yang mau melanjutkan kuliah di malaysia tanpa IELTS dan TOEFL bisa segera terwujud. Aaaminnn....