Ada banyak jenis klasifikasi yang membagi golongan angkot, dari mulai ingkat ekonomi, tingkat pendidikan, sampai ke tingkat keperjakaan, maksud gue pekerjaan.

Misal dari segi ekonomi, ada si kaya yang bangga akan fasilitas di dalam mobilnya yang lengkap. Speakernya 12, 2 di depan, 2 di tengah, dan 8 di belakang. TV-nya pun gak kalah, ada 12 juga, 6 di kursi penumpang, 4 di ban, 1 di kaca belakang, dan 1 di kaca depan. Jadi sambil bawa mobil, si supir bisa sembari nonton TV di kaca depan, nonton berita kecelakaan. Kecelakaan mobilnya.

Kalo si miskin sih boro-boro TV, knalpotnya aja make Aqua gelas.

Dari tingkat pendidikan, si intelek melengkapi interiornya mobilnya dengan perpustakaan mini, sedangkan si bego ngisi interior mobilnya dengan petasan. Si bego itu gue.

Dari segmentasi pekerjaan, si chef menyulap mobilnya menjadi food truck, si pedangdut menjadikan kendaraannya sebagai mobil dangdut keliling, sedangkan pengusaha properti membuat mobilnya menjadi kos-kosan keliling.