Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nysnmediaAvatar border
TS
nysnmedia
Indonesia Night Run 2019, Beri Kesempatan Mantan Atlet Bernostalgia

Indonesia Night Run 2019 menghadirkan olahraga berkonsep pesta sehat. (Adt/NYSN)

Jakarta- Event lari Indonesia Night Run (INR) 2019 bakal dihelat di Q-Big, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, pada Sabtu, 30 November mendatang. Kompetisi lari ini memberikan kesempatan pada mantan atlet untuk bernostalgia mengenang masa keemasan.

“Terus terang, ini bukan lomba lari biasa,” ujar Gary Topher Sumanti, Project Coordinator Indonesia Night Run dari Bias Event, di Aloft Hotel, Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Disebutkannya, event ini akan menggabungkan kegiatan olahraga lari, zumba party, workout dengan beragam aktivitas yang bersifat menghibur seperti bazzar, penampilan DJ, bahkan terdapat pertunjukan LED-light.

“Kami ingin menjadikan INR 2019 sebagai pesta akhir tahun bagi para pelari yang berpartisipasi,” lanjut Gary.

Event yang memperebutkan hadiah total ratusan juta rupiah untuk lebih dari 100 pemenang itu menargetkan 5.000 peserta yang akan mengisi di tiga kategori jarak, yaitu dengan komposisi 2.500 pelari dikategori 5K dengan batas usia minimal 15 tahun, dan 1.750 pelari dikategori 10K dengan usia di atas 50 tahun, serta 750 pelari untuk jarak 21K (half marathon) dengan usia minimal 17 tahun.

Menariknya, selain kategori pemenang berdasarkan umur, master, the best costume, CEO, dan over all, INR 2019 juga menyediakan satu kategori untuk para mantan atlet. Ini bisa menjadi kesempatan bagi mantan atlet untuk bernostalgia saat masa-masa keemasannya.

“Bagi para mantan atlet yang belum meraih medali, mungkin karena harus bersaing dengan atlet muda, di sini lah kesempatannya. Karena mereka akan bersaing dengan pelari-pelari yang seusianya,” cetus Gary.

Senada, Riena Tambunan, Penanggung Jawab Event, mengatakan untuk kategori mantan atlet diberikan mengingat mereka sudah sangat sulit untuk mencapai podium, sehingga pihaknya memberikan peluang untuk mengenang masa-masa mereka dulu saat menjadi atlet.

“Ide untuk kategori mantan atlet ini saat saya bertemu dengan seorang mantan atlet ketika mengikuti sebuah kompetisi. Dan atlet ini kebingungan bagaimana caranya bisa ikutan event seperti ini. Mungkin sudah tua. Dia juga pesimis karena lawannya masih muda, jadi kalah cepat untuk sampai finish,” jelas Riena.

Sementara itu, pemilihan Q-Big BSD City menjadi lokasi lomba, ungkap Riena, karena dianggap memiliki lingkungan yang nyaman, rute jalan yang baik, arus lalu-lintas kendaraan bermotor yang mudah dikendalikan, serta kawasan yang mampu menampung 5.000 peserta.

 Baca artikel selengkapnya Disini


0
284
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan