- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Dalai Lama: Presiden Amerika Kurang Memiliki Prinsip Moral


TS
matthysse67
Dalai Lama: Presiden Amerika Kurang Memiliki Prinsip Moral
Dalai Lama: Presiden AS Kurang Memiliki Prinsip Moral
Jumat, 28 Juni 2019 | 22:40 WIB

AFP / PUNIT PARANJPE
Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama.
DHARAMSALA, KOMPAS.com - Dalai Lama menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai sosok yang kurang memiliki "prinsip moral".
Trump juga disebut oleh pemimpin spiritual Tibet itu sebagai seseorang yang memiliki emosi "sedikit rumit". Pernyataan itu disampaikan Dalai Lama dalam wawancara dengan BBC .
'Suatu hari dia mengatakan sesuatu, di hari lainnya dia mengatakan sesuatu. Tapi saya berpikir (ada) kurangnya prinsip moral," kata biksu Buddha berusia 83 tahun itu tentang presiden AS.
"Saat dia menjadi presiden, dia menyatakan 'Amerika yang Utama'. Itu tidak benar. Amerika mereka harus mengemban tanggung jawab global," lanjut Dalai Lama, seperti dikutip AFP.
Baca juga: Tulis Berita Tentang Dalai Lama, Tiga Wartawan Nepal Diperiksa
Dalai Lama juga mengungkapkan pendapatnya tentang emosi Trump yang menurutnya "sedikit terlalu rumit".
Dalai Lama yang berbicara dari tempat pengasingannya di Dharamsala, India utara, turut mengungkapkan tentang calon penerusnya, yang tidak menutup kemungkinan adalah seorang wanita.
"Jika datang Dalai Lama wanita, maka dia seharusnya lebih menarik," ujar pemenang hadiah Nobel Perdamaian itu kepada BBC.
Dalam wawancara yang luas, Dalai Lama juga menegaskan kembali pandangannya seputar imigrasi ke Eropa. Menurutnya, para pengungsi yang diizinkan tinggal sebaiknya hanya dalam "jumlah terbatas".
"Negara-negara Eropa seharusnya menerima para pengungsi ini dan memberi mereka pendidikan serta pelatihan untuk kemudian bertujuan kembali ke tanah kelahiran mereka sendiri," kata Dalai Lama.
Menurut Dalai Lama, kekhawatiran akan negara Eropa yang menjadi negara Muslim hampir tidak mungkin terjadi. Atau pun menjadi negara Afrika juga tidak mungkin terjadi.
"Jaga Eropa untuk warga Eropa," katanya.
Dalai Lama telah beberapa dekade menjadikan India sebagai tempat tinggalnya, sejak melarikan diri dari Tibet pada 1959, setelah berseteru dengan China.
Baca juga: Tiga Hari Dirawat, Dalai Lama Diizinkan Meninggalkan Rumah Sakit
Dia beranggapan, China, yang menuduh Dalai Lama berusaha memecah belah negara itu, saat ini sedang dalam proses perubahan.
Dalai Lama mengaku telah menjalin kontak secara pribadi dengan para mantan dan pensiunan pejabat China dan para cendekiawan yang memiliki koneksi dengan pemerintah Beijing.
"Saya berpikir, orang China sendiri sedang mengubah sikap mereka," katanya.
https://internasional.kompas.com/rea...-prinsip-moral
Jumat, 28 Juni 2019 | 22:40 WIB

AFP / PUNIT PARANJPE
Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama.
DHARAMSALA, KOMPAS.com - Dalai Lama menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai sosok yang kurang memiliki "prinsip moral".
Trump juga disebut oleh pemimpin spiritual Tibet itu sebagai seseorang yang memiliki emosi "sedikit rumit". Pernyataan itu disampaikan Dalai Lama dalam wawancara dengan BBC .
'Suatu hari dia mengatakan sesuatu, di hari lainnya dia mengatakan sesuatu. Tapi saya berpikir (ada) kurangnya prinsip moral," kata biksu Buddha berusia 83 tahun itu tentang presiden AS.
"Saat dia menjadi presiden, dia menyatakan 'Amerika yang Utama'. Itu tidak benar. Amerika mereka harus mengemban tanggung jawab global," lanjut Dalai Lama, seperti dikutip AFP.
Baca juga: Tulis Berita Tentang Dalai Lama, Tiga Wartawan Nepal Diperiksa
Dalai Lama juga mengungkapkan pendapatnya tentang emosi Trump yang menurutnya "sedikit terlalu rumit".
Dalai Lama yang berbicara dari tempat pengasingannya di Dharamsala, India utara, turut mengungkapkan tentang calon penerusnya, yang tidak menutup kemungkinan adalah seorang wanita.
"Jika datang Dalai Lama wanita, maka dia seharusnya lebih menarik," ujar pemenang hadiah Nobel Perdamaian itu kepada BBC.
Dalam wawancara yang luas, Dalai Lama juga menegaskan kembali pandangannya seputar imigrasi ke Eropa. Menurutnya, para pengungsi yang diizinkan tinggal sebaiknya hanya dalam "jumlah terbatas".
"Negara-negara Eropa seharusnya menerima para pengungsi ini dan memberi mereka pendidikan serta pelatihan untuk kemudian bertujuan kembali ke tanah kelahiran mereka sendiri," kata Dalai Lama.
Menurut Dalai Lama, kekhawatiran akan negara Eropa yang menjadi negara Muslim hampir tidak mungkin terjadi. Atau pun menjadi negara Afrika juga tidak mungkin terjadi.
"Jaga Eropa untuk warga Eropa," katanya.
Dalai Lama telah beberapa dekade menjadikan India sebagai tempat tinggalnya, sejak melarikan diri dari Tibet pada 1959, setelah berseteru dengan China.
Baca juga: Tiga Hari Dirawat, Dalai Lama Diizinkan Meninggalkan Rumah Sakit
Dia beranggapan, China, yang menuduh Dalai Lama berusaha memecah belah negara itu, saat ini sedang dalam proses perubahan.
Dalai Lama mengaku telah menjalin kontak secara pribadi dengan para mantan dan pensiunan pejabat China dan para cendekiawan yang memiliki koneksi dengan pemerintah Beijing.
"Saya berpikir, orang China sendiri sedang mengubah sikap mereka," katanya.
https://internasional.kompas.com/rea...-prinsip-moral




anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
212
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan