Pernahkah kalian membayangkan tindakan apa yang dilakukan seorang wanita, jika sudah terlampau sakit hati? Yaitu membunuhnya. Walau masih ada kadar cinta, tetapi jika sudah tidak mampu menampung rasa sakitnya sakit hati, maka apapun bisa dilakukan. Bahkan menjadi pembunuh sekalipun. Duh horornya bukan? Ya begitulah kira-kira gan-sis.

darah sudah b

Seperti sebuah kisah dari kota Maceico di negara bagian Alegoas ini, sebut saja namanya Clea yang sudah tidak tahan lagi hidup bersama pacarnya, karena sering sekali di sakiti bahkan dijadikan objek dalam praktek ilmu sihirnya hingga pada akhirnya hatinya berontak kemudian membunuhnya.

Tindakannya bukan hanya sekedar membunuh, tetapi menyembunyikan jasadnya dalam kamar dan diberikan dupa juga minyak wangi agar aroma busuk tidak tercium hingga keluar rumah.

Selama sebulan pacarnya berada di dalam kamar hingga pada suatu hari, Clea tidak sanggup menahan bau busuk, hingga pada akhirnya dia melaporkan pembunuhan terhadap kekasihnya kepada pihak yang berwajib.

Tentang bagaimana proses pembunuhan itu, masih di selidiki. Sebab jasad sudah membusuk.



Betapa sandinya bukan? Ya begitulah kira-kira jika hati sudah gelap mata dan pikiran tidak lagi jernih, maka segala bentuk kejahatan mudah sekali terjadi.



Delia sedikit berpikir jika saja iman seseorang tidak ada dalam hati mereka, kemungkinan besar kasus pembunuhan pastinya akan setiap hari terjadi. Mengingat jumlah kekerasan semakin marak setiap hari di berbagai negara.

Pembunuh biar bagaimanapun bentuknya serta alasan pada tiap kejadian, tetap saja menimbulkan pengertian yang buruk. Dan biasanya pembunuhan tidak menyadari bahwa mereka sudah melakukan pembunuhan. Akibat psikologisnya terganggu.

Tetapi apakah sebuah pembunuhan yang sedang marak ini ialah serupa insting binatang yang memburu mangsanya? Atau bahkan dia merasakan adanya bisikan setan yang menyuruhnya untuk membunuh..

Tetapi memang tidak semua pembunuh adalah sebagian dari orang-orang yang mentalnya terganggu. Kebanyakan dari para pembunuh mengatakan bahwa mereka membunuh untuk kesenangan saja. Bagaimana mungkin seseorang yang normal berbicara tentang ketidak masuk akalan logikanya manusia.

Pada dasarnya pembunuh juga manusia yang pada saat itu sifat manusianya sedang pergi entah singgah di mana, sehingga tanpa sadar dan saat kesadaran penuh mereka melakukan pembunuhan dengan begitu lancarnya.

Faktor-faktor yang membuat pembunuh tega melakukan pembunuhan adalah serupa di bawah ini :

1. Karena merasa terusik. Dendam kusumat tersimpan dengan rapi di celah sudut hati yang paling dalam. Kemudian mendapatkan kesempatan untuk memulai aksinya. Sehingga pada akhirnya pembunuhan terjadi. Begitu cepat dan sadis.

2. Tidak memiliki dasar agama yang baik.

Ada kalanya manusia memiliki agama hanya karena status yang tertulis di selembar kertas kecil saja. Sedangkan dalam menjalankan segala hak dan kewajiban sering dilupakan bahkan alpa dan akhirnya mengalami amnesia ilmu.

3. Jiwanya terganggu.

Karena terlampau banyak masalah dalam kehidupan, maka tidak jarang orang akan terinfeksi otaknya dan akhirnya menjadi idiot, bahkan tingkat pembunuhan sudah lebih keji dari sebelumnya.

Itulah makanya tingkat kejahatan semakin marak saja.

Nah agan dan sista! Delia sudahi sampai di sini ya! Mata Delia mulai lelah menghadapi kenyataan pahit. Jika diteruskan bisa saja Delia membunuh ratusan karakter yang Delia kenal sebagai sosok yang paling di takuti oleh sebagian manusia lain dari belahan dunia. So selamat malam! Semoga tidak bertemu Delia dalam mimpi ya!