- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Duh, Utang Masyarakat dari Investasi Asing RI Naik Terus


TS
ZenMan1
Duh, Utang Masyarakat dari Investasi Asing RI Naik Terus

Jakarta, CNBC Indonesia - Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada akhir kuartal I-2019 mencapai US$ 331,2 miliar atau setara 31,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut meningkat 3,95% dari posisi kuartal sebelumnya yang hanya US$ 318,6 miliar (30,6% terhadap PDB).
Menurut Bank Indonesia (BI) dalam laporan yang dirilis pada hari Jumat (28/6/2019), peningkatan PII diakibatkan kenaikan Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang melebihi peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).
Pada akhir kuartal-I 2019, posisi KFLN naik 3,5% (quarter-to-quarter/qtq) atau sebesar US$ 23,3 miliar menjadi US$ 689,0 miliar. Sementara posisi AFLN hanya naik 3,1% qtq atau sebesar US$ 10,6 miliar menjadi US$ 357,8 miliar.
Sebagai informasi, KFLN menunjukkan kewajiban yang harus penduduk Indonesia (perorangan maupun lembaga) bayarkan kepada investor asing atas investasi yang dilakukan di Indonesia.
Sebaliknya, AFLN merupakan kewajiban yang harus dibayarkan penduduk asing (perorangan maupun lembaga) bayarkan kepada investor asal Indonesia atas investasi di luar negeri.
Data tersebut menunjukkan saat ini Indonesia masih keluar uang lebih banyak untuk membayar deviden hasil investasi asing di dalam negeri ketimbang deviden yang didapatkan atas investasi di luar negeri. Bahkan nilainya uang yang harus dibayar ke luar negeri makin membesar.
Peningkatan posisi KFLN Indonesia utamanya didorong oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio.
Penguatan nilai rupiah terhadap dolar menyebabkan peningkatan nilai instrumen investasi yang berdenominasi rupiah. Sepanjang kuartal I-2019, nilai rupiah tercatat menguat sebesar 1,08%% terhadap greenback.
Penguatan rupiah juga turut mempengaruhi pasar keuangan. Investor berbondong-bondong memburu aset di pasar saham Indonesia. Tak heran sepanjang kuartal I-2019 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 4,39%.
Meski demikian, BI beranggapan nilai PII Indonesia saat ini masih tetap sehat, terlihat dari struktur kewajiban neto yang masih didominasi oleh instrumen berjangka panjang.
Namun BI juga tetap mewaspadai risiko kewajiban neto PII terhadap perekonomian.
sumur
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-ri-naik-terus
0
1.2K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan