Belum familiar sama Ombilin Coal Mining Heritage ini? Nih ane bagikan beberapa info soal tambang batu bara ini.

Tambang Batubara Tertua di Asia Tenggara

Dilansir dalamkompas.com, Sawahlunto sudah dikenal sebagai situs tambang batu bara tertua di Asia Tenggara. Eksploitasi  batu bara di sini sudah dilakukan sejak abad ke 19. Sejak itulah daerah pedesaan ini berkembang dan jadi lokasi penambangan. Sawahlunto sendiri secara geografis terletak di lembah sepanjang pegunungan Bukit Barisan, dikelilingi sejumlah bukit seperti Bukit Pola, Bukit Pari dan Bukit Mato.

Dari kawasan pedesaan ke lahan industri

Selama pengembangan di abad ke 19, penambangan batu bara di sini telah membuat Sawahlunto menjadi situs industri. Perusahaan pertambangan merancang lokasi penambangan Sawahlunto menjadi lima kegiatan spasial yakni industri tambang batu bara, area komersial dan perdagangan, area pemukiman, wilayah administrasi dan utilitas kesehatan.

Di masanya Sawahlunto sebagai situs tambang batu bara memiliki infrastruktur yang lengkap dan utuh dalam hal perencanaan dan struktur perkotaan, pengaruh gaya arsitektur, bentuh lahan dan budaya. Soal transportasi daerah ini juga terbilang lengkap. Pada masa itu Belandamembangun beberapa jaringan transportasi seperti membuat jaringan kereta api guna mengangkut batu bara dari Sawahlunto ke pantai barat Sumatera. Tahun 1883, Hindia Belanda juga membangun Pelabuhan Emmahaven atau Teluk Bayur dan menjadi pelabuhan pengiriman untuk ekspor batu bara, menggunakan kapal uap SS Sawahlunto dan SS Ombilin-Nederland. Tahun 1887 -1892 mereka mulai membangun kereta api dari Pulau Air Padang ke Muaro Kalaban dan dari stasiun ini jalan menuju ke wilayah Sawahlunto.


Foto: kemdikbud

Masa lalu kelam

Meski sekarang sudah masuk ke nominasi situs warisan dunia UNESCO, tambang batu bara Sawahlunto juga punya kisah kelam bagi warga Indonesia. Dulunya para tahanan kriminal dan politik dari wilayah Jawa dan Sumatera dibawa kemari untuk menjadi pekerja paksa. Merkea dipekerjakan sebagai kuli tambang dengan kaki, tangan dan leher dirantai hingga akhirnya dijuluki sebagai ketingganger atau orang rantai dalam bahsa Belanda.

Memiliki Peninggalan Asli