- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Isu Liar Peserta Aksi di MK Meninggal Keracunan Dipastikan Hoax!


TS
mendadakranger
Isu Liar Peserta Aksi di MK Meninggal Keracunan Dipastikan Hoax!
Quote:
https://news.detik.com/berita/d-4602...ipastikan-hoax

Jakarta - Beredar isu di grup WhatsApp ada seorang peserta aksi di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, meninggal karena keracunan makanan. Isu ini hoax alias bohong karena korban masih hidup.
Hoax yang tersebar di grup WhatsApp itu menyebut adanya relawan 02 yang pingsan saat mengikuti aksi di sekitar MK dan kemudian meninggal. Korban disebut keracunan roti dan nasi kotak yang diberikan gratis di sekitar MK.
"INNALILLAHI. RELAWAN 02 tadi yg pingsan tadi ternyata Beliau udah meninggal dunia 😭😭😭. Tolong bantu kirim al-Fatekhah ditujukan khusus buat Relawan mb tadi ya... Parah eyy udah ada yg kracunan roti ma nasi kotak hati2 kawan kl ada yg kash makanan gratis yg skg ada dpan Mk," demikian pesan hoax yang tersebar itu.
detikcom kemudian melakukan penelusuran. Ternyata di lokasi benar ada seorang peserta aksi yang dibawa petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta menggunakan ambulans. Korban bernama ibu Heni.
"Jadi kita standby di sini. Ditelepon dokter relawan. Kita datang ke sana (dekat Patung Kuda). Setelah ke sana, ada dokter (yang mengurus), (korban) sudah diinfus dan mendapat obat," ujar petugas ambulans gawat darurat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Tuti, kepada detikcom di silang Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (26/6).
Tuti mengatakan, korban mengaku mengalami sakit perut. Setelah itu, korban ditemani satu orang dokter dan dua relawan lain, dibawa menuju Rumah Sakit (RS) Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat. Saat dalam ambulans, korban masih bisa bercerita dan memberi tahu namanya.
"Kata dia habis makan roti. Kita cek tanda vitalnya masih normal," ucap Tuti. Tuti bisa memastikan bahwa kondisi korban masih normal saat dibawa ke RS.
"Masuk ke RS pun jalur kuning. Jalur kuning itu gawat, tapi tidak darurat," ucap Tuti.
detikcom kemudian menyambangi RS Budi Kemuliaan untuk menelusuri lebih jauh. detikcom ditemui oleh Direktur Pelayanan Medik yang juga Ketua Tim Siaga RS Budi Kemuliaan dr M Rifki. Dia didampingi Kepala bagian IGD, suster Sutiana.
Kepada dr Rifki, detikcom menunjukkan isu yang tersebar di grup WhatsApp itu, juga foto ibu peserta aksi di dekat gedung MK yang tampak terbaring dalam kondisi diinfus yang menyertai isu tersebut. dr Rifki membenarkan foto ibu itu adalah orang yang sama dengan pasien yang sedang mereka tangani.
Direktur Pelayanan Medik yang juga Ketua Tim Siaga RS Budi Kemuliaan dr M Rifki. Dia didampingi Kepala bagian IGD, suster Sutiana. Direktur Pelayanan Medik yang juga Ketua Tim Siaga RS Budi Kemuliaan dr M Rifki. Dia didampingi Kepala bagian IGD, suster Sutiana. Foto: (Adhi Indra Prasetya/detikcom)
dr Rifki menyebut pasien dibawa ke RS menggunakan ambulans sekitar pukul 11.30 WIB. Pasien dia sebut sebagai Nyonya H, asal Palembang, usia 53 tahun.
"Jadi perlu saya informasikan di RS Budi Kemuliaan, ada satu pasien yang dibawa ke sini. Pasien mengatakan bahwa setelah dia makan roti, dia muntah-muntah dan pusing. Tapi penyebabnya, apakah yang tadi sebut keracunan segala macam itu harus dibuktikan lebih dalam terkait pemeriksaan bahan-bahan makanan," ujarnya.
"Pasien juga mengatakan bahwa dia muntah di lapangan. Tapi kita dari Budi Kemuliaan tidak melihat sama sekali seperti itu, jadi kalau akibat keracunan, kami tidak memastikan itu. Tapi diagnosis dari kami adalah dispepsia, itu adalah semacam gangguan pencernaan. Seperti orang sakit maag-lah," sambungnya.
dr Rifki mengatakan, pasien masih dalam kondisi sadar. RS Budi Kemuliaan sudah melakukan penanganan terhadap pasien tersebut dan kondisinya membaik.
"Kita berikan obat maag, pasien diinfus. Pasien sewaktu datang ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan dalam keadaan sadar. Sekarang pasien masih di dalam," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa informasi yang menyebut korban meninggal adalah bohong.
"Tidak benar meninggalnya. Diagnosis kita saat ini adalah dispepsia. Kayak orang sakit maag-lah. Kalau keracunan yang dibilang tadi harus dibuktikan dari spesimen muntahnya, makanannya," ujarnya.

Jakarta - Beredar isu di grup WhatsApp ada seorang peserta aksi di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, meninggal karena keracunan makanan. Isu ini hoax alias bohong karena korban masih hidup.
Hoax yang tersebar di grup WhatsApp itu menyebut adanya relawan 02 yang pingsan saat mengikuti aksi di sekitar MK dan kemudian meninggal. Korban disebut keracunan roti dan nasi kotak yang diberikan gratis di sekitar MK.
"INNALILLAHI. RELAWAN 02 tadi yg pingsan tadi ternyata Beliau udah meninggal dunia 😭😭😭. Tolong bantu kirim al-Fatekhah ditujukan khusus buat Relawan mb tadi ya... Parah eyy udah ada yg kracunan roti ma nasi kotak hati2 kawan kl ada yg kash makanan gratis yg skg ada dpan Mk," demikian pesan hoax yang tersebar itu.
detikcom kemudian melakukan penelusuran. Ternyata di lokasi benar ada seorang peserta aksi yang dibawa petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta menggunakan ambulans. Korban bernama ibu Heni.
"Jadi kita standby di sini. Ditelepon dokter relawan. Kita datang ke sana (dekat Patung Kuda). Setelah ke sana, ada dokter (yang mengurus), (korban) sudah diinfus dan mendapat obat," ujar petugas ambulans gawat darurat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Tuti, kepada detikcom di silang Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (26/6).
Tuti mengatakan, korban mengaku mengalami sakit perut. Setelah itu, korban ditemani satu orang dokter dan dua relawan lain, dibawa menuju Rumah Sakit (RS) Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat. Saat dalam ambulans, korban masih bisa bercerita dan memberi tahu namanya.
"Kata dia habis makan roti. Kita cek tanda vitalnya masih normal," ucap Tuti. Tuti bisa memastikan bahwa kondisi korban masih normal saat dibawa ke RS.
"Masuk ke RS pun jalur kuning. Jalur kuning itu gawat, tapi tidak darurat," ucap Tuti.
detikcom kemudian menyambangi RS Budi Kemuliaan untuk menelusuri lebih jauh. detikcom ditemui oleh Direktur Pelayanan Medik yang juga Ketua Tim Siaga RS Budi Kemuliaan dr M Rifki. Dia didampingi Kepala bagian IGD, suster Sutiana.
Kepada dr Rifki, detikcom menunjukkan isu yang tersebar di grup WhatsApp itu, juga foto ibu peserta aksi di dekat gedung MK yang tampak terbaring dalam kondisi diinfus yang menyertai isu tersebut. dr Rifki membenarkan foto ibu itu adalah orang yang sama dengan pasien yang sedang mereka tangani.
Direktur Pelayanan Medik yang juga Ketua Tim Siaga RS Budi Kemuliaan dr M Rifki. Dia didampingi Kepala bagian IGD, suster Sutiana. Direktur Pelayanan Medik yang juga Ketua Tim Siaga RS Budi Kemuliaan dr M Rifki. Dia didampingi Kepala bagian IGD, suster Sutiana. Foto: (Adhi Indra Prasetya/detikcom)
dr Rifki menyebut pasien dibawa ke RS menggunakan ambulans sekitar pukul 11.30 WIB. Pasien dia sebut sebagai Nyonya H, asal Palembang, usia 53 tahun.
"Jadi perlu saya informasikan di RS Budi Kemuliaan, ada satu pasien yang dibawa ke sini. Pasien mengatakan bahwa setelah dia makan roti, dia muntah-muntah dan pusing. Tapi penyebabnya, apakah yang tadi sebut keracunan segala macam itu harus dibuktikan lebih dalam terkait pemeriksaan bahan-bahan makanan," ujarnya.
"Pasien juga mengatakan bahwa dia muntah di lapangan. Tapi kita dari Budi Kemuliaan tidak melihat sama sekali seperti itu, jadi kalau akibat keracunan, kami tidak memastikan itu. Tapi diagnosis dari kami adalah dispepsia, itu adalah semacam gangguan pencernaan. Seperti orang sakit maag-lah," sambungnya.
dr Rifki mengatakan, pasien masih dalam kondisi sadar. RS Budi Kemuliaan sudah melakukan penanganan terhadap pasien tersebut dan kondisinya membaik.
"Kita berikan obat maag, pasien diinfus. Pasien sewaktu datang ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan dalam keadaan sadar. Sekarang pasien masih di dalam," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa informasi yang menyebut korban meninggal adalah bohong.
"Tidak benar meninggalnya. Diagnosis kita saat ini adalah dispepsia. Kayak orang sakit maag-lah. Kalau keracunan yang dibilang tadi harus dibuktikan dari spesimen muntahnya, makanannya," ujarnya.
Quote:
Berita terkait
Polisi: Peserta Aksi yang Dilarikan ke RS Makan Makanan yang Dibawa Sendiri
https://news.detik.com/berita/460261...dibawa-sendiri
Jakarta - Seorang perempuan peserta aksi kawal MK, yang disebut bernama Heni, mengaku sakit perut di tengah kegiatan unjuk rasa di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Polisi menyebut perempuan tersebut memakan makanan yang dibawa sendiri.
"Makan makanan dia sendiri yang dibawa pakai mobil," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada detikcom saat dimintai konfirmasi, Kamis (27/6/2019).
Argo menuturkan tim medis dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya sedang mengecek kondisi terkini perempuan tersebut.
"Petugas Dokkes sedang cek," ujar Argo.
Sebelumnya, petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta melarikan seorang peserta aksi kawal MK ke rumah sakit (RS) karena mengalami sakit perut. Petugas membawa perempuan tersebut menggunakan ambulans.
Petugas ambulans gawat darurat Dinkes DKI, Tuti, mengaku menerima laporan soal seseorang yang sakit. Tuti mengatakan perempuan tersebut mengaku bernama Heni asal Bogor.
"Jadi kita standby di sini. Ditelepon dokter relawan. Kita datang ke sana (dekat Patung Kuda). Setelah ke sana, ada dokter (yang mengurus), sudah diinfus dan mendapat obat," ucap Tuti kepada detikcom di silang Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (27/6).
Setelah itu, korban ditemani satu orang dokter dan dua relawan lain menuju RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat. Saat dalam ambulans, korban masih bisa bercerita dan memberi tahu namanya.
"Namanya Nyonya Heni dari Bogor. Kata dia, habis makan roti. Kita cek tanda vitalnya masih normal," ucap Tuti.
Polisi: Peserta Aksi yang Dilarikan ke RS Makan Makanan yang Dibawa Sendiri
https://news.detik.com/berita/460261...dibawa-sendiri
Jakarta - Seorang perempuan peserta aksi kawal MK, yang disebut bernama Heni, mengaku sakit perut di tengah kegiatan unjuk rasa di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Polisi menyebut perempuan tersebut memakan makanan yang dibawa sendiri.
"Makan makanan dia sendiri yang dibawa pakai mobil," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada detikcom saat dimintai konfirmasi, Kamis (27/6/2019).
Argo menuturkan tim medis dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya sedang mengecek kondisi terkini perempuan tersebut.
"Petugas Dokkes sedang cek," ujar Argo.
Sebelumnya, petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta melarikan seorang peserta aksi kawal MK ke rumah sakit (RS) karena mengalami sakit perut. Petugas membawa perempuan tersebut menggunakan ambulans.
Petugas ambulans gawat darurat Dinkes DKI, Tuti, mengaku menerima laporan soal seseorang yang sakit. Tuti mengatakan perempuan tersebut mengaku bernama Heni asal Bogor.
"Jadi kita standby di sini. Ditelepon dokter relawan. Kita datang ke sana (dekat Patung Kuda). Setelah ke sana, ada dokter (yang mengurus), sudah diinfus dan mendapat obat," ucap Tuti kepada detikcom di silang Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (27/6).
Setelah itu, korban ditemani satu orang dokter dan dua relawan lain menuju RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat. Saat dalam ambulans, korban masih bisa bercerita dan memberi tahu namanya.
"Namanya Nyonya Heni dari Bogor. Kata dia, habis makan roti. Kita cek tanda vitalnya masih normal," ucap Tuti.
Komeng TS =
Ga hoax ga makan





hawk dan simsol... memberi reputasi
2
1.7K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan