- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Massa Kembali Aksi Kawal MK, Bawa Mie Instant Berkardus Kardus


TS
MasterEmerald
Massa Kembali Aksi Kawal MK, Bawa Mie Instant Berkardus Kardus
Quote:
Jakarta - Sejumlah orang menggelar unjuk rasa di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka mengaku aksi tersebut dilakukan untuk mendukung Mahkamah Konstitusi (MK) yang sedang menangani sengketa hasil Pilpres 2019.
"Ya sama seperti mulai dari tanggal 14, 18, 24, 25 Juni, itu tujuannya memberikan support kepada MK, supaya 8 orang itu menjalankan tugas, memeriksa, mengadili, dan memutuskan sesuai dengan hukum," kata eks penasihat KPK, Abdullah Hehamahua, di lokasi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2019).
"Artinya, mereka harus profesional, proporsional, berani, jujur, tanpa rasa takut diintervensi, diancam, atau ditekan. Itulah sebabnya setiap hari kami datang memberikan dukungan supaya mereka tidak usah khawatir akan pihak mana pun, sampai tanggal 27 nanti," sambungnya.
Massa berdiskusi dengan polisi terkait pelaksanaan aksi. (Foto: Adhi Indra P/detikcom)
Baca juga: Kapolda Metro Tegaskan Larangan Kegiatan Massa di Depan MK hingga Putusan
Abdullah menjadi koordinator massa dalam aksi ini. Dia mengatakan massa datang dari berbagai elemen dan ada juga yang datang secara individu.
"Ini pertama dari GNPF, dari FUI, dari FPI, lalu alumni 212. Kemudian dari alumni UI, emak-emak, massa dari sekitar Jabodetabek. Datang secara individu," kata dia.
Tampak di lokasi ada sejumlah kardus mi instan yang disusun di trotoar jalan. Abdullah mengatakan mi tersebut merupakan perbekalan mereka selama aksi.
Massa membawa sejumlah kardus mi instan sebagai perbekalan. (Foto: Adhi Indra P/detikcom)
Baca juga: Kapolri soal Aksi Kawal Putusan di MK: Yang Rusuh Jadi Musuh Bersama
"Iya, jadi ada yang bawa sendiri, yang tidak bawa sendiri misalnya dari sekitar Jabodetabek, itu kita siapkan minuman dengan roti," tuturnya.
Polisi sempat menghampiri dan berdiskusi dengan massa. Polisi meminta massa pindah ke sekitar Monas.
Berdasarkan pantauan di lokasi, satu ruas jalan terpakai massa aksi. Kendaraan hanya dapat melintas di dua lajur arteri dan satu lajur TransJakarta. Lalu lintas tersendat di sekitar lokasi.
Kondisi lalu lintas di sekitar lokasi tersendat. (Foto: Adhi Indra P/detikcom)
Baca juga: Sempat Ditutup, Jalan Medan Merdeka Barat di Depan MK Kembali Dibuka
Namun, hingga pukul 12.00 WIB, massa tetap bertahan di sekitar gedung Kementerian Pariwisata. Abdullah mengatakan massa ada kemungkinan akan bergerak setelah salat Zuhur.
"Itu dari pihak Polres Jakarta Pusat, mereka minta kami pindah ke sana (menunjuk arah sekitar Monas). Alasannya ini mengganggu lalu lintas. Padahal kami sudah lakukan dari tanggal 14, dan tidak mengganggu karena kami berikan ruang buat mobil lewat. Kemudian jam 4 sore, bada salat Asar, kami bubar. Ini sudah kali kelima dan tidak ada sesuatu," ujarnya.
Polisi masih menjaga massa. Polisi sempat menghalau beberapa ibu-ibu yang hendak berjalan menuju MK.
"Ya sama seperti mulai dari tanggal 14, 18, 24, 25 Juni, itu tujuannya memberikan support kepada MK, supaya 8 orang itu menjalankan tugas, memeriksa, mengadili, dan memutuskan sesuai dengan hukum," kata eks penasihat KPK, Abdullah Hehamahua, di lokasi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2019).
"Artinya, mereka harus profesional, proporsional, berani, jujur, tanpa rasa takut diintervensi, diancam, atau ditekan. Itulah sebabnya setiap hari kami datang memberikan dukungan supaya mereka tidak usah khawatir akan pihak mana pun, sampai tanggal 27 nanti," sambungnya.
Massa berdiskusi dengan polisi terkait pelaksanaan aksi. (Foto: Adhi Indra P/detikcom)
Baca juga: Kapolda Metro Tegaskan Larangan Kegiatan Massa di Depan MK hingga Putusan
Abdullah menjadi koordinator massa dalam aksi ini. Dia mengatakan massa datang dari berbagai elemen dan ada juga yang datang secara individu.
"Ini pertama dari GNPF, dari FUI, dari FPI, lalu alumni 212. Kemudian dari alumni UI, emak-emak, massa dari sekitar Jabodetabek. Datang secara individu," kata dia.
Tampak di lokasi ada sejumlah kardus mi instan yang disusun di trotoar jalan. Abdullah mengatakan mi tersebut merupakan perbekalan mereka selama aksi.
Massa membawa sejumlah kardus mi instan sebagai perbekalan. (Foto: Adhi Indra P/detikcom)
Baca juga: Kapolri soal Aksi Kawal Putusan di MK: Yang Rusuh Jadi Musuh Bersama
"Iya, jadi ada yang bawa sendiri, yang tidak bawa sendiri misalnya dari sekitar Jabodetabek, itu kita siapkan minuman dengan roti," tuturnya.
Polisi sempat menghampiri dan berdiskusi dengan massa. Polisi meminta massa pindah ke sekitar Monas.
Berdasarkan pantauan di lokasi, satu ruas jalan terpakai massa aksi. Kendaraan hanya dapat melintas di dua lajur arteri dan satu lajur TransJakarta. Lalu lintas tersendat di sekitar lokasi.
Kondisi lalu lintas di sekitar lokasi tersendat. (Foto: Adhi Indra P/detikcom)
Baca juga: Sempat Ditutup, Jalan Medan Merdeka Barat di Depan MK Kembali Dibuka
Namun, hingga pukul 12.00 WIB, massa tetap bertahan di sekitar gedung Kementerian Pariwisata. Abdullah mengatakan massa ada kemungkinan akan bergerak setelah salat Zuhur.
"Itu dari pihak Polres Jakarta Pusat, mereka minta kami pindah ke sana (menunjuk arah sekitar Monas). Alasannya ini mengganggu lalu lintas. Padahal kami sudah lakukan dari tanggal 14, dan tidak mengganggu karena kami berikan ruang buat mobil lewat. Kemudian jam 4 sore, bada salat Asar, kami bubar. Ini sudah kali kelima dan tidak ada sesuatu," ujarnya.
Polisi masih menjaga massa. Polisi sempat menghalau beberapa ibu-ibu yang hendak berjalan menuju MK.
Kardus Mie
AlumniKelaparan

Diubah oleh MasterEmerald 25-06-2019 13:57


gabener.edan memberi reputasi
1
2.5K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan