- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kesadaran Asuransi Rendah, UMKM Ikut BPJS Kesehatan Baru 10%


TS
sukhoivsf22
Kesadaran Asuransi Rendah, UMKM Ikut BPJS Kesehatan Baru 10%
Giri Hartomo , Okezone Rabu 19 Juni 2019 15:09 WIB

Ilustrasi: Foto Okezone
JAKARTA - Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memang tumbuh begitu pesat. Namun sayangnya, perkembangan pesat ini belum diimbangi oleh kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan dari para pekerjannya.
Hal tersebut dibuktikan dengan masih rendahnya para pekerja UMKM yang terdaftar di asuransi. Bahkan jangankan asuransi umum milik swasta, asuransi kesehatan milik pemerintah seperti BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan saja masih sangat rendah sekali.
Ketua Asosiasi UMKM Indonesia Muhammad Ikhsan Ingratubun mengatakan, memang untuk BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan ada beberapa UMKM yang sudah terdaftar. Namun sayangnya, mayoritas dari UMKM yang ada belum terdaftar.
“Ada (yang sudah ikut BPJS). Jadi ada yang punya dan ada yang enggak punya makanya tadi saya bilang kesadarannya masih kecil,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (19//6/2019).
Menurut Ikhsan, jumlah UMKM yang sudah terdaftar di BPJS baik Kesehatan maupun Ketenagakerjaan baru sekitar 10%-20% saja. Sedangkan sisanya masih belum mendaftarkan diri ke BPJS apalagi asuransi milik swasta.
“Enggak besar paling sekitar 10%-20%. Kecil sekali,” ujarnya.
Padahal menurut Ikhsan, asuransi seperti mendaftarkan diri kepada BPJS Kesehatan maupun Ketenagakerjaan ini sangatlah penting. Hal ini untuk memastikan agar karyawannya benar-benar aman jika terjadi sesuatu ketika bekerja.
Selain itu, totalitas dan loyalitas pegawai juga akan semakin tinggi karena diketahui tercover oleh asuransi. Jika totalitas dan loyalitasnya tinggi, produktivitas UMKM juga akan tinggi.
Jika produktivitas meningkat, maka omset juga akan melonjak dengan sendirinya. Jika omset meningkat maka akan berdampak baik bagi perekonomian negara dan juga penerimaan negara.
“Dengan ada (asuransi) loyalitas semakin meningkat. Semula tidak dilindungi banyak kejadian manis di depan. Pada saat klaim bingung. Ini juga harus dijelaskan kepada umkm pada saat klaim dengan mudah. Pada saat ini dengan klaim dengan mudah yang dicover pasti akan dicover,” katanya.
Menurut Ikhsan, beberapa UMKM ini masih mengandalkan cara konvensional ketika sedang sakit. Contohnya mereka lebih mengandalkan keluarganya atau meminjam uang untuk membiayai pengobatan di rumah sakit
“Sadar asuransi masih sangat kecil karena kehidupan UMKM masih membantu keluarganya sana sini,” ujarnya.
(dni)
https://economy.okezone.com/read/201...ehatan-baru-10

Ilustrasi: Foto Okezone
JAKARTA - Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memang tumbuh begitu pesat. Namun sayangnya, perkembangan pesat ini belum diimbangi oleh kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan dari para pekerjannya.
Hal tersebut dibuktikan dengan masih rendahnya para pekerja UMKM yang terdaftar di asuransi. Bahkan jangankan asuransi umum milik swasta, asuransi kesehatan milik pemerintah seperti BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan saja masih sangat rendah sekali.
Ketua Asosiasi UMKM Indonesia Muhammad Ikhsan Ingratubun mengatakan, memang untuk BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan ada beberapa UMKM yang sudah terdaftar. Namun sayangnya, mayoritas dari UMKM yang ada belum terdaftar.
“Ada (yang sudah ikut BPJS). Jadi ada yang punya dan ada yang enggak punya makanya tadi saya bilang kesadarannya masih kecil,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (19//6/2019).
Menurut Ikhsan, jumlah UMKM yang sudah terdaftar di BPJS baik Kesehatan maupun Ketenagakerjaan baru sekitar 10%-20% saja. Sedangkan sisanya masih belum mendaftarkan diri ke BPJS apalagi asuransi milik swasta.
“Enggak besar paling sekitar 10%-20%. Kecil sekali,” ujarnya.
Padahal menurut Ikhsan, asuransi seperti mendaftarkan diri kepada BPJS Kesehatan maupun Ketenagakerjaan ini sangatlah penting. Hal ini untuk memastikan agar karyawannya benar-benar aman jika terjadi sesuatu ketika bekerja.
Selain itu, totalitas dan loyalitas pegawai juga akan semakin tinggi karena diketahui tercover oleh asuransi. Jika totalitas dan loyalitasnya tinggi, produktivitas UMKM juga akan tinggi.
Jika produktivitas meningkat, maka omset juga akan melonjak dengan sendirinya. Jika omset meningkat maka akan berdampak baik bagi perekonomian negara dan juga penerimaan negara.
“Dengan ada (asuransi) loyalitas semakin meningkat. Semula tidak dilindungi banyak kejadian manis di depan. Pada saat klaim bingung. Ini juga harus dijelaskan kepada umkm pada saat klaim dengan mudah. Pada saat ini dengan klaim dengan mudah yang dicover pasti akan dicover,” katanya.
Menurut Ikhsan, beberapa UMKM ini masih mengandalkan cara konvensional ketika sedang sakit. Contohnya mereka lebih mengandalkan keluarganya atau meminjam uang untuk membiayai pengobatan di rumah sakit
“Sadar asuransi masih sangat kecil karena kehidupan UMKM masih membantu keluarganya sana sini,” ujarnya.
(dni)
https://economy.okezone.com/read/201...ehatan-baru-10
0
1.6K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan