- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Berkebun, Sebuah Filosofi Kesetiaan Cinta ?


TS
yunda.me
Berkebun, Sebuah Filosofi Kesetiaan Cinta ?

Assalamualaikum gan sis

Tahes ?
Sudah lama , gak ngetrit, jadi kaku.

Kali ini ane bakal membahas filosofi lagi, tak jauh dari yang sebelumnya, yaitu tumbuhan.
Nah bukan soal objeknya ,tapi tentang subjeknya, yaitu
"sebuah proses"
Gan sis pasti tau kan, saat kita berkebun, dari menanam hingga memanen atau menikmati hasilnya.


Baca Juga : Sebuah Filosofi Kehidupan Bunga Matahari
Lantas apa hubungannya dengan cinta ?
Kuy, simak dengan perasaan, tapi jangan baper juga.

Saat Menabur Dan Memilih
Saat kita hendak menanam suatu tanaman, tentu kita akan memilih benih yang mana kiranya akan bisa tumbuh, kita akan melihat dengan seksama. Dan tentu kita akan menaburkan benih benih itu lebih dari satu.
Dan pada kehidupan cinta, tentu itu juga yang pertama kali kita lakukan, kita memilih dari sekian banyak wanita ataupun lelaki yang mendekati atau kita dekati.
Seiring berjalannya waktu kita akan melihat mana yang kita anggap memiliki potensi terbaik untuk kita dan pada akhirnya kita memilih atau menerimanya.



Saat Merawat Dan Menjaga
Benih benih yang kita tebar telah menunjukkan tanda kehidupannya, dari mulai memecah cangkang biji, hingga meregangkan dua daun yang akan menjadi penanda baik buruknya suatu benih.
Saat ini adalah saat saat bahagia bersama kita, perkembangan dan pertumbuhan tentu kita amati dengan seksama. Dan juga tak lupa disinilah semuanya diuji oleh waktu.


fokus tulisan gan, Tulisan.

Tidak berbeda jauh. Awal percintaan kita pasti sangat menyenangkan. Seakan kita tidak membutuhkan siapa siapa lagi untuk berbagi indahnya dunia saat itu.
Namun, dengan semakin tumbuhnya cinta kita, tentu akan didampingi oleh hama. Hama itu adalah kita ataupun dari selain kita.
Terkadang rasa syukur sangat terkikis dalam tahap ini. Tak jarang juga diri merasa mampu mendapat apa yang lebih baik dan dengan dasar itu, kita dengan tega mencabut tanaman yang mana dari awal kita tanam dan pilih, untuk menggantinya dengan yang dirasa lebih baik.
Sayangnya, hal itu tidak menjamin, semua hal itu juga perlu usaha yang sama, lantas apa yang membedakan ?
Yaitu belum mencapai waktu dimana tanaman itu tumbuh dengan maksimal dan terbaiknya.
Tapi kita dengan tega mencabut "kesempatan" itu dan menggantinya dengan yang dirasa sudah terlihat baik dan hasil maksimalnya.
Jika itu yang gan sis lakukan, semua cerita sudah terhapus dan saatnya menulis kisah lain.
Apakah itu baik ?
Tergantung siapa yang menjawab dan diposisi apa yang menjawab.

Baca Juga :Filosofi Tuyul Dalam Bekerja
Waktu Terbaik Dan Maksimal.
Tak terasa kita telah melalui berbagai rintangan , hama , cuaca dan semua usaha yang kita lakukan untuk mempertahankan apa yang kita tanam.
Kita telah menjaga , kita telah memberi kesempatan tanaman kita untuk menujukkan hasil dan keindahannya yang maksimal. Dan tak jarang kita merasa tidak puas. Dan disini rasa syukur itu diuji lagi.
Sama halnya dengan kisah cinta, tak terasa sudah begitu banyak waktu dan usaha yang terbaik telah dilakukan.
Tak jarang kita mendapat hasil yang kurang membuat bahagia.
Dari sanalah semua pertimbangan akan kita dapatkan untuk menentukan langkah ke depan.


Mendapat Benih Pengganti
Tak terasa, usia tanaman yang kita rawat telah mencapai batasnya, perlahan tapi pasti, kita akan melihat semua perbedaan itu. yang awalnya indah akan beransur kering.
Dan disinilah kita akan mementukan akankah akan menanam ulang ataupun beralih ke tanaman lainnya.
Begitu juga proses dalam cinta.
Waktu akan melewati dimana masa masa jenuh dan semua terasa tak menyenangkan. Yang awal perhatian, sekarang beransur ansur hilang, dan lainnya.
Kita telah melihat hal hal dari sisi sisinya, baik buruk, dalam sikap sifat dan lainnya. Tentu itu menjadi pertimbangan bagi kita.
Dan disini juga kita akan memilih, berusaha untuk menanam dan menjaga lagi dengan segala informasi sebelumnya. Ataupun mencoba peruntungan dengan yang lain.
Baca Juga : Kereta Api, Sebuah Filosofi Meraih Mimpi
Dan Meresepai Prosesnya.
Namun yang jarang dilakukan adalah meresapi prosesnya. Terkadang kita lupa.
Sudahkah kita memberikan usaha dan keyakinan dan semangat kita yang terbaik ? sudah kah kita mengesampingkan sifat buruk kita ? sudahkah kita menilai diri saat merawatnya ? jangan jangan kita lupa nyiram ? jangan jangan kita lupa bersiin dari hama. Dan lainnya.
Ane rasa itu hal nomor satu sebelum menilai tanaman kitalah yang memang tidak baik.

Sekian dulu trit dari ane ,jangan lupa komen dan ratenya
- - Danke - -
Spoiler for Sumur:

Thread Ane Yang Lainnya.
[SFTH] Dosaku Ada Dalam Shalatku#HT
Gila, Thailand Sudah Menyediakan Perut Six Pack Palsu ! Mau ? #HT
Perlombaan Kelereng Tingkat Olympic ? #HT[/size]
Mengupas Laut 3 Benua #HT







danQe dan 14 lainnya memberi reputasi
15
5.6K
80


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan