- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Trump: AS Mulai Pindahkan Jutaan Migran Ilegal ke Negara Ketiga Pekan Depan


TS
nadaramadhan20
Trump: AS Mulai Pindahkan Jutaan Migran Ilegal ke Negara Ketiga Pekan Depan
Selasa, 18 Juni 2019 | 15:28 WIB

Komen TS
Pendatang mulai ditendang
Quote:

Quote:
WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan negara akan memindahkan jutaan migran ilegal ke negara ketiga mulai pekan depan.
Trump menyebut saat ini pihaknya tengah bersiap untuk menandatangani kesepakatan dengan Guatemala sebagai negara ketiga yang aman.
"Pekan depan ICE (Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS) akan memulai proses pemindahan jutaan orang asing ilegal yang secara salah menemukan jalan mereka memasuki Amerika Serikat," tulis Trump di Twitter, Senin (17/6/2019).
Dia menambahkan, Guatemala telah bersiap untuk menandatangani perjanjian sebagai negara ketiga yang aman, sebuah pakta di mana migran yang memasuki wilayah Guatemala harus mengajukan permohonan status pengungsi di negara itu dan bukan di AS.
AS sebelumnya disebut tengah menghadapi lonjakan kedatangan migran dari Guatemala dan negara-negara miskin di Amerika Tengah lainnya, yang melarikan diri dari kekerasan geng.
Jumlah migran tersebut telah melampaui kemampuan otoritas AS untuk secara sementara menyediakan perlindungan dan memprosesnya.
Trump sempat menyebut kedatangan para migran ilegal tersebut sebagai invasi dan telah menjadikan pertarungan melawan migrasi ilegal sebagai permasalahan penting dalam pemerintahannya.
Sebelumnya, Washington telah menyampaikan tidak akan menawarkan bantuan lagi ke El Salvador, Guatemala, maupun Honduras, kecuali ketiga negara itu mengambil "tindakan konkret" untuk mencegah migran tanpa berdokumen menuju AS.
Untuk tahun fiskal 2019, dana sebesar 370 juta dollar AS (sekitar Rp 5,3 triliun) awalnya direncanakan bakal dialokasikan untuk prioritas kebijakan luar negeri lainnya
"Kami tidak akan menyediakan dana baru untuk program-program di negara-negara itu sampai kami puas pemerintah Segitiga Utara mengambil tindakan nyata untuk mengurangi jumlah migran ilegal yang datang ke perbatasan AS," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus, dikutip AFP.
Di bawah kesepakatan antara AS dan Meksiko bulan ini, untuk menghindari ancaman sanksi tarif, Meksiko setuju untuk mengerahkan 6.000 Pengawal Nasional guna memperkuat perbatasan selatan.
Selain itu Meksiko juga akan memperluas kebijakan mengambil kembali migran ketika Amerika Serikat memproses klaim suaka mereka.
"Meksiko menggunakan hukum imigrasi mereka yang kuat, melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk menghentikan orang jauh sebelum mereka tiba di Perbatasan Selatan kami," kata Trump.
Editor: Agni Vidya Perdana
Sumber: AFP,Kompas
Trump menyebut saat ini pihaknya tengah bersiap untuk menandatangani kesepakatan dengan Guatemala sebagai negara ketiga yang aman.
"Pekan depan ICE (Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS) akan memulai proses pemindahan jutaan orang asing ilegal yang secara salah menemukan jalan mereka memasuki Amerika Serikat," tulis Trump di Twitter, Senin (17/6/2019).
Dia menambahkan, Guatemala telah bersiap untuk menandatangani perjanjian sebagai negara ketiga yang aman, sebuah pakta di mana migran yang memasuki wilayah Guatemala harus mengajukan permohonan status pengungsi di negara itu dan bukan di AS.
AS sebelumnya disebut tengah menghadapi lonjakan kedatangan migran dari Guatemala dan negara-negara miskin di Amerika Tengah lainnya, yang melarikan diri dari kekerasan geng.
Jumlah migran tersebut telah melampaui kemampuan otoritas AS untuk secara sementara menyediakan perlindungan dan memprosesnya.

Trump sempat menyebut kedatangan para migran ilegal tersebut sebagai invasi dan telah menjadikan pertarungan melawan migrasi ilegal sebagai permasalahan penting dalam pemerintahannya.
Sebelumnya, Washington telah menyampaikan tidak akan menawarkan bantuan lagi ke El Salvador, Guatemala, maupun Honduras, kecuali ketiga negara itu mengambil "tindakan konkret" untuk mencegah migran tanpa berdokumen menuju AS.
Untuk tahun fiskal 2019, dana sebesar 370 juta dollar AS (sekitar Rp 5,3 triliun) awalnya direncanakan bakal dialokasikan untuk prioritas kebijakan luar negeri lainnya
"Kami tidak akan menyediakan dana baru untuk program-program di negara-negara itu sampai kami puas pemerintah Segitiga Utara mengambil tindakan nyata untuk mengurangi jumlah migran ilegal yang datang ke perbatasan AS," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus, dikutip AFP.
Di bawah kesepakatan antara AS dan Meksiko bulan ini, untuk menghindari ancaman sanksi tarif, Meksiko setuju untuk mengerahkan 6.000 Pengawal Nasional guna memperkuat perbatasan selatan.
Selain itu Meksiko juga akan memperluas kebijakan mengambil kembali migran ketika Amerika Serikat memproses klaim suaka mereka.
"Meksiko menggunakan hukum imigrasi mereka yang kuat, melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk menghentikan orang jauh sebelum mereka tiba di Perbatasan Selatan kami," kata Trump.
Editor: Agni Vidya Perdana
Sumber: AFP,Kompas
Komen TS
Pendatang mulai ditendang




anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
768
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan