Ilustrasi: Google images

Kejadian seperti ini berawal dari emosi rasa tidak terima dan saling tidak mengalah, walaupun emosi tergolong labil yang masih suka kekerasan tapi mereka apa tidak berpikir bahwa tindakannya keterlaluan. Maksudnya gini ya mungkin ada suatu rasa wah kepuasan dengan mengerjai temannya yang otomatis jadi korban ejekan, apalagi bersama-sama banyak orang. Dah tuh tambah pede akut langsung menjadi-jadi terus berlanjut sampai korban mengalami suatu hal yang tak terduga.

Seperti contoh kasus kejadian diatas dimana berawal dari pengeroyokan berujung kematian. Nah loh yang rugi siapa? anak yang masih dibawah umur dan belum tersentuh hukum, tapi ini sudah masuk ke arah pembunuhan walaupun tidak sengaja dan yang menanggung semua itu pasti pihak keluarga. Maunya anak menjadi penerus sukses membawa perubahan, malah terlibat kejadian seperti ini.

Jangan karena kekonyolan tidak sengaja malah menghantarkan kepada meja hijau, hotel rodeo siap menanti dan entah seperti apa hukum yang ada di Negara India menyikapinya. Apakah seperti disini, dimana anak dibawah umur membunuh hanya diberikan sebuah bimbingan dengan alasan mengancam masa depan mereka. Lah ini masalah hukum pembunuhan dan tidak ada kaitannya dengan umur berapapun. Anak sekarang punya prespektif tersendiri menyikapi suatu kejadian, bahkan bisa jadi liar dimana dalam rumah biasa tapi diluar liar binasa.