komedi itu bersumber dari suatu kegelisahan, seorang komedian menceritakan atau menuangkan kegelisahannya dalam sebuah cerita/karya.

Pertanyaannya, kalau komedi bersumber dari suatu kegelisahan, mengapa bisa menjadi sesuatu yang dianggap lucu?

Jawabannya, karena suatu karya komedi memiliki suatu formula. Ada suatu ekspektasi yang mencoba dibangun, kemudian dipatahkan di ekspektasi tersebut, sehingga hal tersebut menghasilkan kelucuan.

Sedangkan humor itu bersumber dari sikap spontanitas yang mana memang orang tersebut tidak ada sama sekali niatan untuk membuat tawa/lelucon, tapi tanpa disadari hal tersebut dinilai tampak lucu oleh orang lain. Karena memang orang tersebut sifatnya humoris atau menyenangkan.

Tujuan komedian membuat suatu karya komedi, entah itu dalam bentuk stand up comedy, situasi komedi (sitkom), dan lain sebaginya adalah untuk tujuan komersil atau kalaupun belum bertujuan komersil, mereka pasti berangkat dari hobi. Sama hal nya dengan bermusik, mereka para musisi berangkat dari hobi mereka bermain suatu alat musik, yang bisa jadi tanpa sengaja ada seorang produser/pencari bakat yang melihat dan BOOM, ia diorbitkan menjadi musisi/seniman.

Sedangkan humor, karena muncul dari sikap yang spontanitas dan merupakan suatu sifat alamiah seseorang, maka ia tidak memiliki tujuan yang komersil, tapi memang secara tidak sadar membuat orang lain tertawa dengan sikapnya.