(ilustrasi: merdeka.com)

Hai, Agan dan Sist! Masih semangat menuliskah? Yuk, dibaca sekelumit kisah di bawah ini. Pliss, jangan baper lho, ya! Aku menamai flashfiction, kira-kira sudah masuk kriterianya belum sih? Apakah sudah memenuhi standar syarat cerita flashfiction? Mohon pencerahannya, ya, Gan Sist. Hatur nuhun.

Ceritanya sebagai berikut. Cek this out!
.
SAAT DI LOKALISASI
.

"Tangkap wanita-wanita itu!" perintah Komandan Bejo.
Dengan lantang dan gagah berani Komandan Bejo memimpin aksi penggerebegan tempat prostitusi itu. Sejurus kemudian, keadaaan pun semakin riuh, ramai, terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas dengan wanita penghuni lokalisasi juga para pelanggan tak terelekkan.

Tiba-tiba ada seorang anggota, datang membawa sesosok wanita di hadapan Komandan Bejo. Wanita itu menyembunyikan wajahnya di balik syal warna merah marun. Tubuhnya yang semok sangat mencolok, dikarenakan baju yang dikenakan pressbodi. Ada bagian lemak-lemah dari tubuhnya yang mengendor, membentuk lipatan lemak bergelambir di sekitar pinggang dan perut juga di sana sini.

"Kenapa, kau bawa kesini, wanita ini? Segera masukan truk!" perintah Komandan Bejo. 'Hiii, dengan bodi seperti itu, apakah masih laku?' batin Komandan Bejo.

Wanita itu meronta-ronta saat akan dinaikan ke dalam truk. Karena meronta, syal yang menutupi wajahnya pun jatuh.

Komandan Bejo, melihat wajah wanita itu. "Sri ... Sri Rukmini!' lirih suara Komandan Bejo, yang seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Iya, ini aku, Komandan Bejo yang terhormat! Aku, mantan istrimu. Setelah kamu menikahi Sinta--wanita selingkuhanmu, lalu kau mencampakan aku. Dan demi menghidupi lima anakmu, aku harus kerja begini. Mana tanggung jawabmu sebagai ayah?"
Komandan Bejo hanya diam seribu bahasa mendengar suara yang melintas di hadapannya.

Bantul, 080419

*Mohon dengan sangat kritik dan saran dari Agan-agan dan Sist-sist yang ganteng dan cakep-cakep. Semoga dengan tidak berpelit ilmu, karens tidak akan mengurangi kegantengan dan kecakepan Agan dan Sist, semua.

Bila ada sumur di ladang, bolehlah kita menumpang mandi. Bila ada ide yang datang semoga kita berjumpa di cerita yang lain lagi. *lebayyy

Terima kasih atas apresiasinya. Untuk ke depannya aku supaya lebih baik. Cayo, SEMANGART!