- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mudiknya Kita, Cukup Ke Gua
TS
annaharry
Mudiknya Kita, Cukup Ke Gua
Mudik asik

Gimana nih, lebaran tahun ini? Sudah sampai mana saja aganist?
Sempat ragu, karena ane bukan perantau ... Tapi Setiap tahun selalu melakukan perjalanan jauh sekitar tiga jam untuk sampai ke rumah nenek dan kami sekeluarga selalu menyebutnya mudik ke rumah nenek,
Kami tinggal di daerah kota Malang, sedang nenek berada jauh di ujung kabupaten malang, tepatnya di daerah sumawe--sumber Nanjing wetan--. Menjadi perjalanan yang cukup dinanti dan dirindukan, karena akan banyak pemandangan indah juga jalur yang cukup ekstrem yang akan kami lalui.
Tahun ini kami berangkat agak siang, karena banyak iklan berdatangan padahal kami sudah mengenakan baju kebesaran
.
Yah ... Maklum saja, momen lebaran banyak dimanfaatkan untuk saling berkunjung ke rumah sanak saudara ... Oleh karena hal tersebut kami baru berangkat menjelang pukul sebelas siang--tertinggal dari rombongan, yang seharusnya berangkat bersama.
Ane, suami dan anak-anak mengendarai motor bebek titipan Alloh, menyisir keramaian ... Menunggu dengan sabar, saat antrian kendaraan semakin padat.
Memasuki wilayah Turen, meski padat tapi lalu lintas tetap lancar ... Udara begitu terik memanggang kami para pemburu hikmah silaturahmi. Sepanjang jalan, banyak kami temui kendaraan yang ngambek, mogok.
Setelah melewati Turen, kami sampai di daerah Tawang rejeni, satu desa yang cukup menggambarkan bakal seperti apa rute perjalanan kami, setelah jalan menurun dan melewati jembatan, kami disambut dengan perkebunan pohon jati milik perhutani, berasa sejuk karena cahaya sinar matahari tertutup padatnya pepohonan ... Setelah melewati perkebunan itu sampailah kami di daerah druju.
Jalan mulai sedikit berkelok dan menanjak, tapi tanjakan dalam batas wajar tapi cukup membuat kami deg deg ser, karena kontur jalanan yang sedikit bergelombang. Beberapa kali ada kejutan, karena sedikit melonjak akibat jalanan itu.
Ah ... Ini dia jalanan yang menurut sebagian orang-- termasuk kami-- cukup memacu adrenalin, daerah jurang pletes. Jalanan menanjak, berkelok-kelok dengan lalu lintas yang padat. Sisi kanan, ada beberapa gua--dari batu kapur dan cadas-- yang bikin ngeri itu sisi kiri jalan, jurang curam ...
Setelah sampai di ujung tanjakan, sampailah kami di daerah Sumbermanjing wetan, dari sana kami masih harus menempuh sekitar 30km lagi untuk sampai di tujuan, dengan jalan berkelok dan menurun ... Hhhmm... Mual dan mumet dah ....
***
Sekitar pukul 14.00 wib, kami sampai di tujuan, yang lain sudah seger, abis mandi dan makan kami masih oleng karena mabuk darat, padahal naik motor loh ya, gak kebayang kalau naik mobil atau bahkan truk dan pick up ... Diaduk-aduk perut serasa diaduk
Soal kuliner, jika tahun-tahun sebelumnya kami selalu bertemu dengan menu ikan laut masak pedas dengan peyek buatan nenek, tahun ini sedikit berbeda, yah kami bertemu dengan menu rawon dan bakso, menu yang biasa kami temui di daerah kami tinggal. Ah ... Rindu yang tak terobati ini mah
***
***
Kumandang adzan Maghrib telah berkumandang kami masih di daerah sumawe, sejenak melepas lelah dengan membasuh muka dengan air wudhu kemudian kami melanjutkan perjalanan pulang.
Menuruni jalanan pletes, kami menikmati kemerlap sinar lampu yang nampak indah, sejauh mata memandang, tak henti kami terkagum, yah tepatnya kami mengalihkan pandangan, karena tak berani sekedar menengok ke arah gua
serem banget gan ....
Kesimpulannya, kita mudik meski lewat banyak gua, tak sekalipun berani mampir, banyak cerita mistis yang kami dengar dari masyarakat sekitar.
***
Minal aidzin wal Faidzin ya, segala salah dan khilaf Emak dan keluarga mohon diikhlaskan. Semoga tahun depan, masih bisa dipertemukan dengan Ramadhan lagi.
***
Malang, Juni 2019




Gimana nih, lebaran tahun ini? Sudah sampai mana saja aganist?
Quote:
Sempat ragu, karena ane bukan perantau ... Tapi Setiap tahun selalu melakukan perjalanan jauh sekitar tiga jam untuk sampai ke rumah nenek dan kami sekeluarga selalu menyebutnya mudik ke rumah nenek,

Spoiler for makna mudik menurut KBBI:
Kami tinggal di daerah kota Malang, sedang nenek berada jauh di ujung kabupaten malang, tepatnya di daerah sumawe--sumber Nanjing wetan--. Menjadi perjalanan yang cukup dinanti dan dirindukan, karena akan banyak pemandangan indah juga jalur yang cukup ekstrem yang akan kami lalui.
Tahun ini kami berangkat agak siang, karena banyak iklan berdatangan padahal kami sudah mengenakan baju kebesaran
. Yah ... Maklum saja, momen lebaran banyak dimanfaatkan untuk saling berkunjung ke rumah sanak saudara ... Oleh karena hal tersebut kami baru berangkat menjelang pukul sebelas siang--tertinggal dari rombongan, yang seharusnya berangkat bersama.
Ane, suami dan anak-anak mengendarai motor bebek titipan Alloh, menyisir keramaian ... Menunggu dengan sabar, saat antrian kendaraan semakin padat.
Memasuki wilayah Turen, meski padat tapi lalu lintas tetap lancar ... Udara begitu terik memanggang kami para pemburu hikmah silaturahmi. Sepanjang jalan, banyak kami temui kendaraan yang ngambek, mogok.
Setelah melewati Turen, kami sampai di daerah Tawang rejeni, satu desa yang cukup menggambarkan bakal seperti apa rute perjalanan kami, setelah jalan menurun dan melewati jembatan, kami disambut dengan perkebunan pohon jati milik perhutani, berasa sejuk karena cahaya sinar matahari tertutup padatnya pepohonan ... Setelah melewati perkebunan itu sampailah kami di daerah druju.
Jalan mulai sedikit berkelok dan menanjak, tapi tanjakan dalam batas wajar tapi cukup membuat kami deg deg ser, karena kontur jalanan yang sedikit bergelombang. Beberapa kali ada kejutan, karena sedikit melonjak akibat jalanan itu.
Ah ... Ini dia jalanan yang menurut sebagian orang-- termasuk kami-- cukup memacu adrenalin, daerah jurang pletes. Jalanan menanjak, berkelok-kelok dengan lalu lintas yang padat. Sisi kanan, ada beberapa gua--dari batu kapur dan cadas-- yang bikin ngeri itu sisi kiri jalan, jurang curam ...
Spoiler for jurang pletes, sumawe kab. Malang:
Setelah sampai di ujung tanjakan, sampailah kami di daerah Sumbermanjing wetan, dari sana kami masih harus menempuh sekitar 30km lagi untuk sampai di tujuan, dengan jalan berkelok dan menurun ... Hhhmm... Mual dan mumet dah ....
***
Sekitar pukul 14.00 wib, kami sampai di tujuan, yang lain sudah seger, abis mandi dan makan kami masih oleng karena mabuk darat, padahal naik motor loh ya, gak kebayang kalau naik mobil atau bahkan truk dan pick up ... Diaduk-aduk perut serasa diaduk

Soal kuliner, jika tahun-tahun sebelumnya kami selalu bertemu dengan menu ikan laut masak pedas dengan peyek buatan nenek, tahun ini sedikit berbeda, yah kami bertemu dengan menu rawon dan bakso, menu yang biasa kami temui di daerah kami tinggal. Ah ... Rindu yang tak terobati ini mah

***
Quote:
***
Kumandang adzan Maghrib telah berkumandang kami masih di daerah sumawe, sejenak melepas lelah dengan membasuh muka dengan air wudhu kemudian kami melanjutkan perjalanan pulang.
Menuruni jalanan pletes, kami menikmati kemerlap sinar lampu yang nampak indah, sejauh mata memandang, tak henti kami terkagum, yah tepatnya kami mengalihkan pandangan, karena tak berani sekedar menengok ke arah gua
serem banget gan ....Kesimpulannya, kita mudik meski lewat banyak gua, tak sekalipun berani mampir, banyak cerita mistis yang kami dengar dari masyarakat sekitar.
***
Minal aidzin wal Faidzin ya, segala salah dan khilaf Emak dan keluarga mohon diikhlaskan. Semoga tahun depan, masih bisa dipertemukan dengan Ramadhan lagi.
***
Malang, Juni 2019



Diubah oleh annaharry 14-06-2019 15:17
delia.adel dan Cahayahalimah memberi reputasi
2
1.1K
15
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan