
Foto: Google images
Emosi itu tidak ada habisnya gan, terutama bagi seseorang yang memang sudah mengepul panas luapan amarahnya. Apalagi ditambah pengen langsung menyelesaikan suatu masalah, alih-alih selesai malah bisa tambah jadi masalah yang lebih besar. Namanya emosi sesaat, akal sehat dan pemikiran pun bisa kalah bahkan mendidihnya hati membuat seseorang jadi gelap mata.
Apapun dilakukan yang terpenting masalah tersebut selesai dan seseorang yang melakukannya merasa lega. Ya kali kalau penyelesaian emosi secara positif, jika dilakukan secara brutal sampai terjadi suatu hal yang tidak terpikirkan bahkan bisa sampai saling membunuh satu sama lain. Nah loh menuruti emosi sesaat bukan untung malah jadi buntung banyak masalah yang datang.
Seperti halnya dua kejadian dibawah ini sebagai catatan buat agan supaya ingat emosi bukan satu-satunya jalan, masih ada yang bisa dilakukan untuk menyelesaikannya. Jangan seperti ini ya gan.
Quote:
Gadai Istri Demi Uang 250 Juta
Kemudian Emosi Kalap Malah Salah Bunuh Orang
Foto: Tribunnews
Bermula dari seorang pria yang tega menggadaikan istrinya demi berhutang uang senilai Rp 250 juta. Setahun setelah meminjam uang, pria tersebut belum mempunyai uang yang cukup untuk menebus istrinya yang sebagai jaminan. Karena sudah menggebu-gebu pengen menebus istrinya, pria itu menggunakan sebidang tanah untuk mengganti hutang yang ia pinjam.
Sudah ane bilang diatas orang yang gelap mata ditambah akal pikiran juga ikut menjadi gelap karena menuruti emosi sesaat yang diluar nalar. Akhirnya bukan membunuh pihak penghutang, malah ia salah sasaran dimana saking gelapnya emosi amarah mengganggap orang yang mirip memberi hutang sudah meninggal.
Tenang dong hutang lenyap, sekarang tinggal menjemput istri dirumahnya. Nah lucunya pas sampai tempat menjemput istrinya, pria itu cuma bengong masih ada orangnya. Bukannya lega tapi membingungkan ternyata salah sasaran korban. Istri masih ditahan orang karena hutang belum dibayar, eh lah ini masuk hotel rodeo karena masuk dalam kasus pembunuhan. Apes-apes hidup ini gan.
Beda lagi nih gan beritanya, suatu hubungan itu enak kalau dinikmatin dan menjalani bersama dengan bahagia. Cekcok hal yang biasa apalagi putus nyambung suatu hubungan dalam hal pacaran. Beda hal dengan pemuda satu ini dimana cinta asmaranya sudah buta, istilahnya hanya dia yang ku punya dan tidak ada yang pantas buat yang lain.
Akhirnya apa yang terjadi gan? cewek yang disukai bahkan ia pernah mengemis cinta untuk diterima menjadi pacar, dengan teganya dibunuh karena kata putus mengakhiri hubungan. Ini mah langsung mengakhiri hidupnya, duh malah nasib ceweknya. Nyesel pasti, emosi malah masuk hotel rodeo.
Tips ane cuma satu biar agan tidak hanya mau menuruti emosi sesaat yang berujung penyesalan seumur hidup. Bicara kasih tips itu gampang, tapi melakukan itu yang susah bahkan sulit ketika emosi kalap terjadi pada diri sendiri.
Instrospeksi Diri

Foto: Google images
Ini paling susah gan, apa mau orang itu menyadari kesalahan apa yang diperbuat. Bahkan bisa jadi menganggap bahwa hanya ia yang paling benar dan orang lain itu pasti salah. Maksudnya seperti tadi itu loh ada kata putus malah dibunuh mutilasi, cuma kata putus gan.
Apa tidak ada wanita lain kah? malah emosi saking keras kepalanya. Introspeksi apa yang diperbuat sampai cewek tersebut minta putus, sikapkah, sifat, kelakukan atau kasar terhadapnya. Nah tuh langsung ambil keputusan sendiri, itu anak orang hadeh kenapa main bunuh? dikira main game bisa hidup lagi apa.
Gimana gan? makin tambah emosi sendiri ane lihat kejadian yang hanya sepele tapi berujung pembunuhan sampai hilang nyawa. Ingat ya, menuruti emosi itu hanya penyesalan yang ada bukan menyelesaikan masalah tapi menambah suatu masalah yang merugikan seluruh hidup. Intip boleh, kasih bintang apalagi, komen dan share terima kasih gan.