- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Erdogan Ingin Bujuk Trump untuk Tidak Mengeluarkan Turki dari Program F-35


TS
nadaramadhan20
Erdogan Ingin Bujuk Trump untuk Tidak Mengeluarkan Turki dari Program F-35
Kamis, 13 Juni 2019 | 10:50 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Komen TS
Pak Erdogan Takut juga gak dapet F-35
Quote:

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Quote:
ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Rabu (12/6/2019), mengatakan bakal membujuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar tidak mengeluarkan negaranya dari proyek jet tempur F-35.
Erdogan berencana untuk bertemu dengan Trump akhir bulan ini, pada kesempatan KTT G20 di Jepang pada 28-29 Juni mendatang.
"Saya ingin membahas masalah ini melalui telepon dan membalikkan situasi saat ini kembali ketika kami memulainya," kata Erogan dalam pidatonya yang disiarkan televisi.
Washington memberi kesempatan kepada Turki hingga akhir Juli untuk membatalkan pembelian sistem pertahanan rudal dari Rusia, yang dianggap tidak sesuai dengan partisipasi Ankara dalam proyek pengembangan jet tempur siluman F-35 milik AS.
Pentagon mengumumkan, pada Jumat (7/6/2019), bahwa jika hingga akhir Juli Turki tidak menghentikan proses pembelian S-400 dari Rusia, maka Ankara akan diblokir dari pembelian F-35 dan pilotnya yang saat ini sedang berlatih di AS akan dikeluarkan.
Erdogan pun berjanji akan mencari jawaban atas ancaman pengecualian Turki dari proyek F-35 dan menyebutnya didasarkan pada alasan yang tidak rasional dan tidak sah.
Turki tidak hanya menjadi pelanggan dari AS dalam pembelian jet tempur F-35, namun juga mitra program pengembangan pesawat tempur siluman mutakhir itu.
Turki telah berencana untuk membeli sebanyak 100 unit jet tempur F-35 dan industri pertahanannya telah memberi investasi yang signifikan dalam produkti pesawat tempur itu.
"Kami sejauh ini telah membayar sebesar 1,25 miliar dollar AS (sekitar Rp 17,8 triliun)," ujar Erdogan, dikutip AFP.
Namun Erdogan menambahkan, tidak dapat mundur dari rencana mendapatkan sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia karena telah menyelesaikan proses pembelian.
"Saya tidak mengatakan jika Turki akan membeli sistem pertahanan S-400, saya katakan bahwa Turki telah membelinya," ujar Erdogan.
"Kami telah menyelesaikan urusan bisnis. Sistem itu akan dikirimkan ke negara kami bulan depan," tambahnya.
Erdogan mengatakan, negaranya memutuskan membeli sistem pertahanan dari Rusia karena tawaran yang lebih baik, termasuk harga yang wajar dan janji untuk produksi bersama.
"Ini bukan sistem serangan, melainkan sistem pertahanan. Tidakkan kita akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan negara kita?" ujarnya.
"Apakah kami meminta sistem pertahanan seperti itu kepada Amerika? Ya, kami melakukannya. Apakah mereka (AS) memberikannya? Tidak," lanjut Erdogan.
Sementara, Penjabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan mengatakan bahwa AS telah memberikan penawaran yang sangat kompetitif untuk pembelian sistem pertahanan Patriot kepada Turki.
Shanahan juga mengatakan telah mengirimkan surat kepada Menhan Turki, Hulusi Akan, tentang keputusan Washington yang akan mengeluarkan Ankara dari program F-35, kecuali bersedia membatalkan pembelian S-400.
Editor: Agni Vidya Perdana
Sumber: AFP,Kompas
Erdogan berencana untuk bertemu dengan Trump akhir bulan ini, pada kesempatan KTT G20 di Jepang pada 28-29 Juni mendatang.
"Saya ingin membahas masalah ini melalui telepon dan membalikkan situasi saat ini kembali ketika kami memulainya," kata Erogan dalam pidatonya yang disiarkan televisi.
Washington memberi kesempatan kepada Turki hingga akhir Juli untuk membatalkan pembelian sistem pertahanan rudal dari Rusia, yang dianggap tidak sesuai dengan partisipasi Ankara dalam proyek pengembangan jet tempur siluman F-35 milik AS.
Pentagon mengumumkan, pada Jumat (7/6/2019), bahwa jika hingga akhir Juli Turki tidak menghentikan proses pembelian S-400 dari Rusia, maka Ankara akan diblokir dari pembelian F-35 dan pilotnya yang saat ini sedang berlatih di AS akan dikeluarkan.
Erdogan pun berjanji akan mencari jawaban atas ancaman pengecualian Turki dari proyek F-35 dan menyebutnya didasarkan pada alasan yang tidak rasional dan tidak sah.
Turki tidak hanya menjadi pelanggan dari AS dalam pembelian jet tempur F-35, namun juga mitra program pengembangan pesawat tempur siluman mutakhir itu.
Turki telah berencana untuk membeli sebanyak 100 unit jet tempur F-35 dan industri pertahanannya telah memberi investasi yang signifikan dalam produkti pesawat tempur itu.
"Kami sejauh ini telah membayar sebesar 1,25 miliar dollar AS (sekitar Rp 17,8 triliun)," ujar Erdogan, dikutip AFP.
Namun Erdogan menambahkan, tidak dapat mundur dari rencana mendapatkan sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia karena telah menyelesaikan proses pembelian.
"Saya tidak mengatakan jika Turki akan membeli sistem pertahanan S-400, saya katakan bahwa Turki telah membelinya," ujar Erdogan.
"Kami telah menyelesaikan urusan bisnis. Sistem itu akan dikirimkan ke negara kami bulan depan," tambahnya.
Erdogan mengatakan, negaranya memutuskan membeli sistem pertahanan dari Rusia karena tawaran yang lebih baik, termasuk harga yang wajar dan janji untuk produksi bersama.
"Ini bukan sistem serangan, melainkan sistem pertahanan. Tidakkan kita akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan negara kita?" ujarnya.
"Apakah kami meminta sistem pertahanan seperti itu kepada Amerika? Ya, kami melakukannya. Apakah mereka (AS) memberikannya? Tidak," lanjut Erdogan.
Sementara, Penjabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan mengatakan bahwa AS telah memberikan penawaran yang sangat kompetitif untuk pembelian sistem pertahanan Patriot kepada Turki.
Shanahan juga mengatakan telah mengirimkan surat kepada Menhan Turki, Hulusi Akan, tentang keputusan Washington yang akan mengeluarkan Ankara dari program F-35, kecuali bersedia membatalkan pembelian S-400.
Editor: Agni Vidya Perdana
Sumber: AFP,Kompas
Komen TS
Pak Erdogan Takut juga gak dapet F-35






anasabila dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan