Kaskus

News

shifu356Avatar border
TS
shifu356
Indonesia Tak Miliki 'Tradisi' Perebutan Kekuasaan dengan Cara Membunuh
Indonesia Tak Miliki 'Tradisi' Perebutan Kekuasaan dengan Cara Membunuh

Sebagai sebuah negara demokrasi, Indonesia disebut tidak memiliki sejarah ataupun 'tradisi' perebutan kekuasaan dengan cara membunuh lawan politik.

Hal itu diungkapkan oleh Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Charles Honoris, saat menanggapi dugaan adanya rencana pembunuhan terhadap sejumlah tokoh atau pejabat negara.

"Indonesia tidak memiliki 'tradisi' perebutan kekuasaan dengan cara-cara pembunuhan tokoh politik seperti itu," ungkapnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis (13/6/2019


Charles mengatakan, sebagai anak bangsa, semua pihak hendaknya bersatu untuk menentang dan tidak memberi ruang sedikit pun terhadap segala bentuk politik kekerasan.

"Perebutan kekuasaan dalam negara demokratis seperti Indonesia haruslah melalui pemilu, bukan dengan desing mesiu," kata Anggota Komisi I DPR RI itu.

Charles menilai, rencana pembunuhan terhadap tokoh-tokoh politik nasional sebagaimana diungkap polisi, menunjukkan ada upaya memainkan politik kekerasan oleh segelintir elite ala pembunuhan tokoh-tokoh politik di Timur Tengah atau Amerika Latin, sebagai ekspresi ketidakpuasan terhadap proses elektoral yang sudah berjalan.


"Negara tidak boleh membiarkan aksi kekerasan tersebut, sebelum terlanjur menjadi 'lingkaran setan kekerasan' dalam perpolitikan Indonesia," ujarnya.
Oleh karena itu, Charles pun memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada TNI-Polri yang telah mencegah terjadinya pembunuhan tokoh-tokoh politik dan menjadi benteng terdepan NKRI. Kesiapsiagaan TNI-Polri dalam menjaga NKRI ini hendaknya juga diikuti dengan sikap elite yang anti-kekerasan dan mengedepankan cara-cara bermartabat dalam berpolitik.

"Elite politik seharusnya menyadari bahwa kekuasaan bukanlah segalanya, sehingga tidak perlu cara-cara jalanan untuk merebutnya. Sebaliknya, sekeras apapun pemilu, sebagai mekanisme perebutan kekuasaan yang sah dalam negara demokratis, tidak boleh membawa Indonesia pada sebuah lingkaran setan kekerasan," ungkapnya.

Seperti diketahui, dalam rangkaian aksi unjuk rasa 21-22 Mei 2019 di depan Gedung Bawaslu RI lalu, ternyata diduga ada rencana pembunuhan terhadap sejumlah tokoh dan pejabat negara. Tokoh atau pejabat negara itu adalah Menko Polhukam [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Wiranto][color=#f9a01b][font=Roboto, sans-serif][b]Wiranto[/b][/font][/color][/url], Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere dan pimpinan lembaga survei Charta [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Politik][color=#f9a01b][font=Roboto, sans-serif][b]Politik[/b][/font][/color][/url]a Yunarto Wijaya.[]





[url=https://akuraS E N S O Rnews/id-653735-read-indonesia-tak-miliki-tradisi-perebutan-kekuasaan-dengan-cara-membunuh]
[color=#0074d9][size=4]Sumber[/size][/color][/url]
macankepatihanAvatar border
macankepatihan memberi reputasi
1
1.9K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan