Unit Jahtanras Satreskrim Polres Simalungun mengamankan delapan pria berkedok petugas parkir liar (jukir) di lokasi wisata Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Girsip), Simalungun, Minggu (9/6/2019) sekira pukul 17.30 Wib.

Kedelapan pria itu masing-masing bernisial FNS (47), PS (36), MS (46) melakukan pungli di areal parkir Pesanggrahan Bung Karno, Jalan Pora-pora, Kelurahan Tigaraja, Girsang Sipangan Bolon.

Dari ketiga pria itu, polisi juga menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 402.000, selembar karcis parkir, selembar surat dari Dinas Perhubungan Simalungun.

Sementara dari Lapangan Pagoda, Kelurahan Tigaraja, polisi mengamankan Lurah Tiga Raja Victor Romana Saragih (31), RPS (35), PDM (38) dan SH (69) dengan barang bukti tunai Rp817.000, 19 lembar karcis parkir, selembar surat kesepakatan, tertanggal 31 Mei 2019.

Di Pantai Bebas Parapat, Kelurahan Parapat, personel Unit Jatanras Polres Simalungun meringkus EM, TR, LT, AT, JM, WS, dengan barang bukti uang tunai Rp1.756.000.

Informasi diperoleh dari kepolisian, para pelaku diamankan berdasarkan laporan masyarakat yang merasa resah dengan ulah mereka.

Para pelaku mengutip uang parkir tanpa izin di ketiga lokasi tersebut dan kegiatan premanisme. Mereka melakkukan pengutipan parkir untuk roda enam sebesar Rp60.000, roda empat Rp20.000 dan untuk roda dua Rp5.000.

Kapolsek Parapat, AKP Bambang Priyatno SH, membenarkan ada penangkapan pelaku parkir liar dari berbeda lokasi wisata. Selanjutnya para pelaku diboyong ke Polres Simalungun.


Barang bukti Surat Perjanjian Kontrak yang dikantongi jukir liar. (ist/metro24jam.com)

“Ada beberapa warga diamankan pelaku pungli, awalnya dibawa di Mapolsek Parapat untuk diinterogasi. Selanjutnya dibawa ke Mako Polres Simalungun oleh Unit Jatanras Reskrim,” kata Bambang.

Kegiatan patroli tersebut dilakukan untuk antisipasi tindakan pidana dan pungli serta menjaga Kamtibmas untuk kenyamanan masyarakat. (sil)

https://news.metro24jam.com/read/201...lurah-tigaraja
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dulu waktu diajak temen kantor ke pantai cermin, kami dipalak 120 ribu di depan masuk parkiran dgn alasan tiket masuk, dan di dalam parkiran dipalak preman parkir 60 ribu untuk biaya parkir wisatak

di dalam pantai cermin, ternyata tidak ada apa2, hanya berupa warung2 makanan dengan harga selangit, pemandangan yang ada hanya fantat bocah2 petak telanjang yang lari2 di pantai sambil kencingin pantai

Sejak saat itu kami sadar,daripada mubazirkan uang untuk fefek makpetak jahanam tertawa, mending uang tersebut kami gunakan untuk hal2 yang lebih bermanfaat, yakni wisata di propinsi YANG MINIM MUKAPETAK

Saber Pungli Sumut hanya buat lucu2 an saja