- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polisi: Habil Marati Beri SGD 15 Ribu ke Kivlan untuk Beli Senpi


TS
InRealLife
Polisi: Habil Marati Beri SGD 15 Ribu ke Kivlan untuk Beli Senpi
Habil Marati ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap di rumahnya di Jakarta Selatan pada Rabu (29/5). Uang yang diberikan Habil Marati ke Kivlan Zen untuk pembelian senjata api.

KOMEN TS
Ternyata HM bukan Hutomo Mandala Putra melainkan Habil Marati...
Dulu nama ini kayaknya beredarnya di dunia sepakbola, kenapa sekarang jadi ngasih duit ke pembunuh bayaran abal-abal yang sawan begitu denger disuruh bunuh Wiranto cs?

Quote:
Selasa 11 Juni 2019, 15:53 WIB
Eva Safitri - detikNews
Jakarta - Polisi menangkap Habil Marati (HM) terkait rencana pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional. Habil Marati berperan sebagai pemberi uang kepada Kivlan Zen dan Iwan.
Habil Marati ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap di rumahnya di Jakarta Selatan pada Rabu (29/5). Uang yang diberikan Habil Marati ke Kivlan Zen untuk pembelian senjata api.
"Tersangka HM berperan memberikan uang. Uang yang diterima tersangka KZ (Kivlan Zen) berasal dari HM, maksud dan tujuannya adalah untuk pembelian senjata api," kata Kasubdit I Dirtipidum Bareskrim Polri Kombes Daddy Hartadi di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
Uang yang diserahkan Habil Marati ke Kivlan sebesar SGD 15.000 atau senilai Rp 150 juta adalah dana operasional. Kombes Daddy mengatakan Kivlan Zen lalu mencari eksekutor dan memberi target 4 tokoh nasional.
"HM juga memberikan uang Rp 60 juta kepada tersangka HK alias I (Iwan) untuk biaya operasional dan pembelian senpi," jelasnya.
Polisi menyita HP yang digunakan Habil Marati untuk berkomunikasi. Ada pula printout rekening bank yang disita.
(imk/fjp)
https://news.detik.com/berita/d-4582...uk-beli-senpi
Polisi: Habil Marati Beri SGD 15 Ribu ke Kivlan untuk Beli Senpi
Eva Safitri - detikNews
Jakarta - Polisi menangkap Habil Marati (HM) terkait rencana pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional. Habil Marati berperan sebagai pemberi uang kepada Kivlan Zen dan Iwan.
Habil Marati ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap di rumahnya di Jakarta Selatan pada Rabu (29/5). Uang yang diberikan Habil Marati ke Kivlan Zen untuk pembelian senjata api.
"Tersangka HM berperan memberikan uang. Uang yang diterima tersangka KZ (Kivlan Zen) berasal dari HM, maksud dan tujuannya adalah untuk pembelian senjata api," kata Kasubdit I Dirtipidum Bareskrim Polri Kombes Daddy Hartadi di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
Uang yang diserahkan Habil Marati ke Kivlan sebesar SGD 15.000 atau senilai Rp 150 juta adalah dana operasional. Kombes Daddy mengatakan Kivlan Zen lalu mencari eksekutor dan memberi target 4 tokoh nasional.
"HM juga memberikan uang Rp 60 juta kepada tersangka HK alias I (Iwan) untuk biaya operasional dan pembelian senpi," jelasnya.
Polisi menyita HP yang digunakan Habil Marati untuk berkomunikasi. Ada pula printout rekening bank yang disita.
(imk/fjp)
https://news.detik.com/berita/d-4582...uk-beli-senpi
Quote:
Siapa Sebenarnya Habil Marati, Politisi Senior PPP, Diduga Donatur Eksekutor Pembunuh Bayaran 22 Mei
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Habil Marati disebut-sebut sebagai Sebagai Donatur Eksekutor 4 Pejabat Negara pada aksi 22 Mei
Hal ini berdasarkan Investigasi Majalah Tempo dengan tajuk Tim Mawar dan Rusuh Sarinah Edisi 10 Juni yang menemukan menemukan nama politisi PPP, Habil Marati.
Namun tak banyak orang yang mengenal siapa Habil Marati, kiprahnyapun jarang disebut di media.
Dikutip dari Viva, Habil Marati merupakan asli kelahiran Sumatera Utara, kelahiran Raha, 07-November-1962.
Tapi siapa sangka ternyata Habil Marati adalah politisi, petinggi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan direktur dari berbagai perusahaan.
Habil Marati merupakan anggota dewan 5 Periode sejak DPRD II Kodya 1982-1987
DPRD I Sumut 1987-1992, Wakil ketua DPRD I Sumut 1997-2004, MPR RI 1997-1999.
Sementara jenjang organisasi yakni HMI Yogyakarta, Sekr DPW PPP Sumut 1985-1990.
Pada Tahun 2008 Anggota Komisi XI DPR Habil Marati memenuhi panggilan KPK. Habil yang berasal dari FPPP ini diperiksa sebagai saksi untuk kasus dugaan aliran dana BI.
Habil tiba di Gedung KPK Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9\/6\/2008) pukul 11.10 WIB. Pria yang mengenakan kemeja putih dan dasi merah ini pun selesai menjalani pemeriksaan pada pukul 15.00 WIB.
Pengurus Ikatan Alumni Indonesia-AS 1989,Ketua DPW PPP Sumut 1995-2004, Penasehat PSSI Sumut 2002-2005, Ketua DPW Parmusi Sumut, Ketua DPP PPP 2003-2007
Selain itu Habil Marati memimpin berbagai perusahaan yakni ut PT Batavindo Kridanusa 1994, Dirut PT Galaxy Pasific Evalindo 1997, Dirut PT Makassar Perrosal Global 1997, Dirut PT Satomer Asri Fiberindo 1997, Dirut PT Industry Kakao Utama 2000,
Dirut PT Agra Post Lava 2000.
Sementara kekayaannya hingga tahun 2008 sebanyak Rp. 47.500.000.000.
Jejak kasus kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 mulai perlahan terungkap.
Pihak kepolisian berhasil menghimpun sejumlah keterangan dari para tersangka yang berhasil diamankan.
Diketahui polisi menangkap 447 orang yang diduga menjadi perusuh di beberapa titik Jakarta pada 21-22 Mei 2019.
Melansir dari Kompas.com, saat ini Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan bahwa polisi sedang membagi peran pelaku yang ditangkap ke dalam beberapa kategori.
"Ini masih dibagi layer-nya, sebagian besar di layer 3-4, pelaku dan koordinator lapangan. Kalau layer 1-2 itu aktor intelektual, penyandang dana," ungkap Dedi, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2019).
Selain itu, sejumlah tokoh ditangkap diantaranya Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zein dan Mantan Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI (Purn) Soenarko.
Selain itu, seorang politisi PPP juga masuk dalam daftar nama yang diperiksa polisi berkaitan dengan kasus kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019.
Melansir dari siaran Kompas TV, diberitakan berdasarkan hasil investigasi Majalah Tempo edisi (9/6/2019) Habil Marati, politisi PPP diduga memberikan dana bagi calon eksekutor untuk membunuh empat pejabat negara terkait dengan rencana makar.
Sebelumnya, enam pelaku eksekutor telah berhasil diamankan dan dimintai keterangan.
Barang bukti sebanyak empat senjata api rakitan dan ilegal juga berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.
Dari hasil pengembangan, senpi tersebut juga akan digunakan membunuh 4 tokoh nasional dan seorang pemimpin lembaga survei.
Setelah adanya pemeriksaan, ternyata dibalik para tersangka tersebut ada sosok yang memasok dananya yaitu Habil Marati.
Mengutip dari siaran Kompas TV yang mengutip investigasi Majalah Tempo, Gridhot.ID mencoba merangkum beberapa fakta mengenai Habil Marati, sosok politisi PPP yang diduga menjadi pemasok dana para tersangka eksekutor pada kerusuhan 21 dan 22 Mei.
Inilah lima fakta salah satu terduga kasus makar, Habil Marati:
1. Beri Dana Untuk Para Eksekutor
Habil diduga telah mengeluarkan dana untuk para eksekutor yang berhasil diamankan polisi untuk membunuh sejumpah pejabat negara dan melakukan tindakan makar.
2. Ikut Bertarung Pada Pemilu 2019
Mengusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Habil Marati merupakan politikus PPP sekaligus juga mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif daerah pemilihan Sulawesi Tenggara pada Pemilu 2019 lalu.
3. Muncul Bersama Nama Besar Lainnya Terduga Kasus Makar
Habil Marati menjadi terduga kasus makar yang berkaitan dengan aksi kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 bersama Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zein, Mantan Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI (Purn) Soenarko, mantan anak buah Prabowo di Kopasus Noor Farid, dan mantan prajurit TNI Iwan Kurniawan.
4. Dana Pemberian Puluhan Juta Rupiah
Besar dana yang dikucurkan Habil Marati untuk menyokong para eksekutor sebesar Rp 60 Juta untuk membunuh para pejabat.
Demonstran saat melakukan kerusuhan pada 21-22 Mei 2019 di Jakarta.
5. Sebelumnya Pernah Diperiksa Polisi
Habil Marati sebelumnya pernah diperiksa pihak kepolisian pada tanggal 30 Mei 2019 di Polda Metro Jaya selama lima jam.(*)
http://jambi.tribunnews.com/2019/06/...-22-mei?page=4
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Habil Marati disebut-sebut sebagai Sebagai Donatur Eksekutor 4 Pejabat Negara pada aksi 22 Mei
Hal ini berdasarkan Investigasi Majalah Tempo dengan tajuk Tim Mawar dan Rusuh Sarinah Edisi 10 Juni yang menemukan menemukan nama politisi PPP, Habil Marati.
Namun tak banyak orang yang mengenal siapa Habil Marati, kiprahnyapun jarang disebut di media.
Dikutip dari Viva, Habil Marati merupakan asli kelahiran Sumatera Utara, kelahiran Raha, 07-November-1962.
Tapi siapa sangka ternyata Habil Marati adalah politisi, petinggi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan direktur dari berbagai perusahaan.
Habil Marati merupakan anggota dewan 5 Periode sejak DPRD II Kodya 1982-1987
DPRD I Sumut 1987-1992, Wakil ketua DPRD I Sumut 1997-2004, MPR RI 1997-1999.
Sementara jenjang organisasi yakni HMI Yogyakarta, Sekr DPW PPP Sumut 1985-1990.
Pada Tahun 2008 Anggota Komisi XI DPR Habil Marati memenuhi panggilan KPK. Habil yang berasal dari FPPP ini diperiksa sebagai saksi untuk kasus dugaan aliran dana BI.
Habil tiba di Gedung KPK Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9\/6\/2008) pukul 11.10 WIB. Pria yang mengenakan kemeja putih dan dasi merah ini pun selesai menjalani pemeriksaan pada pukul 15.00 WIB.
Pengurus Ikatan Alumni Indonesia-AS 1989,Ketua DPW PPP Sumut 1995-2004, Penasehat PSSI Sumut 2002-2005, Ketua DPW Parmusi Sumut, Ketua DPP PPP 2003-2007
Selain itu Habil Marati memimpin berbagai perusahaan yakni ut PT Batavindo Kridanusa 1994, Dirut PT Galaxy Pasific Evalindo 1997, Dirut PT Makassar Perrosal Global 1997, Dirut PT Satomer Asri Fiberindo 1997, Dirut PT Industry Kakao Utama 2000,
Dirut PT Agra Post Lava 2000.
Sementara kekayaannya hingga tahun 2008 sebanyak Rp. 47.500.000.000.
Jejak kasus kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 mulai perlahan terungkap.
Pihak kepolisian berhasil menghimpun sejumlah keterangan dari para tersangka yang berhasil diamankan.
Diketahui polisi menangkap 447 orang yang diduga menjadi perusuh di beberapa titik Jakarta pada 21-22 Mei 2019.
Melansir dari Kompas.com, saat ini Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan bahwa polisi sedang membagi peran pelaku yang ditangkap ke dalam beberapa kategori.
"Ini masih dibagi layer-nya, sebagian besar di layer 3-4, pelaku dan koordinator lapangan. Kalau layer 1-2 itu aktor intelektual, penyandang dana," ungkap Dedi, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2019).
Selain itu, sejumlah tokoh ditangkap diantaranya Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zein dan Mantan Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI (Purn) Soenarko.
Selain itu, seorang politisi PPP juga masuk dalam daftar nama yang diperiksa polisi berkaitan dengan kasus kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019.
Melansir dari siaran Kompas TV, diberitakan berdasarkan hasil investigasi Majalah Tempo edisi (9/6/2019) Habil Marati, politisi PPP diduga memberikan dana bagi calon eksekutor untuk membunuh empat pejabat negara terkait dengan rencana makar.
Sebelumnya, enam pelaku eksekutor telah berhasil diamankan dan dimintai keterangan.
Barang bukti sebanyak empat senjata api rakitan dan ilegal juga berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.
Dari hasil pengembangan, senpi tersebut juga akan digunakan membunuh 4 tokoh nasional dan seorang pemimpin lembaga survei.
Setelah adanya pemeriksaan, ternyata dibalik para tersangka tersebut ada sosok yang memasok dananya yaitu Habil Marati.
Mengutip dari siaran Kompas TV yang mengutip investigasi Majalah Tempo, Gridhot.ID mencoba merangkum beberapa fakta mengenai Habil Marati, sosok politisi PPP yang diduga menjadi pemasok dana para tersangka eksekutor pada kerusuhan 21 dan 22 Mei.
Inilah lima fakta salah satu terduga kasus makar, Habil Marati:
1. Beri Dana Untuk Para Eksekutor
Habil diduga telah mengeluarkan dana untuk para eksekutor yang berhasil diamankan polisi untuk membunuh sejumpah pejabat negara dan melakukan tindakan makar.
2. Ikut Bertarung Pada Pemilu 2019
Mengusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Habil Marati merupakan politikus PPP sekaligus juga mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif daerah pemilihan Sulawesi Tenggara pada Pemilu 2019 lalu.
3. Muncul Bersama Nama Besar Lainnya Terduga Kasus Makar
Habil Marati menjadi terduga kasus makar yang berkaitan dengan aksi kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 bersama Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zein, Mantan Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI (Purn) Soenarko, mantan anak buah Prabowo di Kopasus Noor Farid, dan mantan prajurit TNI Iwan Kurniawan.
4. Dana Pemberian Puluhan Juta Rupiah
Besar dana yang dikucurkan Habil Marati untuk menyokong para eksekutor sebesar Rp 60 Juta untuk membunuh para pejabat.
Demonstran saat melakukan kerusuhan pada 21-22 Mei 2019 di Jakarta.
5. Sebelumnya Pernah Diperiksa Polisi
Habil Marati sebelumnya pernah diperiksa pihak kepolisian pada tanggal 30 Mei 2019 di Polda Metro Jaya selama lima jam.(*)
http://jambi.tribunnews.com/2019/06/...-22-mei?page=4
KOMEN TS
Ternyata HM bukan Hutomo Mandala Putra melainkan Habil Marati...
Dulu nama ini kayaknya beredarnya di dunia sepakbola, kenapa sekarang jadi ngasih duit ke pembunuh bayaran abal-abal yang sawan begitu denger disuruh bunuh Wiranto cs?
Diubah oleh KASKUS.HQ 11-06-2019 16:29






tien212700 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
10K
Kutip
88
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan