Maling Sepeda Motor di Mesjid Tertangkap saat Hendak Membawa Kendaraan Miliknya yang Masih Terpakir

TRIBUN-MEDAN.com--Etah apa yang ada dibenak Faris Luthfi Yulianto (25), sehingga nekat melakukan aksi pencurian sepeda motor di parkiran masjid.

Namun nahas bagi pria yang mengaku warga Jalan Garu II, Gang Jagung, Kelurahan Harjo Sari I, Kecamatan Medan Amplas.

Dirinya terpaksa diamuk warga usai melakukan aksi pencurian sepeda motor Yamaha Mio milik Zulfakar (25) yang saat itu sedang melaksanakan ibadah salat.

Kejadian tersebut terjadi di Masjid Alfazae, Jalan Harapan Pasti, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai pada Selasa (4/6/2019) lalu.

Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu ALP Tambunan mengatakan, awal mula kejadian tersebut saat itu korban sedang menunaikan ibadah salat di masjid.


"Pelaku pun beraksi saat si korban sedang salat. Usai ibadah, korban heran lantaran sepeda motor miliknya sudah tidak berada di halaman masjid tersebut. Si korban kemudian meminta pihak Badan Kenaziran Masjid (BKM) untuk membuka rekaman cctv," ujarnya, Minggu (9/6/2019).

Usai kejadian, sambung Kanit, korban kemudian membuat laporan dengan bukti LP/ 517/ K/ VI/ 2019/ SPKT / Sektor Medan Area.

"Saat kami lakukan olah TKP, kami mendapat informasi bahwa pelaku berhasil diamankan warga saat hendak mengambil sepeda motornya yang tertinggal. Setelah kami amankan, pelaku berikut barang bukti diboyong ke Mako untuk diproses secara hukum," ungkapnya.


Dari tangannya petugas amankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Legenda tanpa plat yang di tinggal pelaku di lokasi.

Tidak hanya itu, petugas juga amankan satu buah kunci 'T', satu buah baju sweater warna biru, rekaman cctv.

(mft/tribun-medan.com)

http://medan.tribunnews.com/2019/06/...masih-terpakir
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Kata temen, di medan, musti pandai2 milih mesjid, jangan pilih berdasarkan jarak yg dekat dengan domisili, tapi pilih yg jamaahnya rata2 jelas kerjanya, profesional muda, karyawan kantoran, dan sejenisnya, jangan pilih mesjid yang rata2 jamaahnya, preman parkir, preman palak, dll

Bayar zakat juga usahakan ke badan2 di mesjid2 yang bonafide, alias yang jamaahnya rata2 manusia benar, seperti eksekutif muda hensem kaya ane, pemilik usaha kuliner, pemilik ruko, dan sejenisnya, jangan bayar zakat ke badan2 mesjid yang kental aroma aer taik sei deli, atau aer got bantaran rel kereta api, nanti zakatnya lewong (nguap) ke demit2 melayu kawe berwajah kubus

Toh malam Hari Raya Idul Fitri, tidak ngelayap dekat bantaran kali sei taek deli, atau bantaran rel kereta api kan ?


Petak is Entropy, will always lead to chaos