- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cerita Pejalan Domestik
Lelana Brata ( Sowan para Wali )


TS
flight.level
Lelana Brata ( Sowan para Wali )

" Sebelum memulai membaca, Sedikit pengantar dari penulis, bahwa tulisan ini berisi catatan perjalanan, catatan renungan dan beberapa hal lain dalam pikiran penulis yang ingin sekedar penulis bagikan.
Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna baik dari tata penulisan maupun materi yang disampaikan, oleh karena itu penulis terbuka dalam menerima masukan.
Isi dari tulisan ini adalah perjalanan penulis berziarah ke makam 8 wali di Jawa Timur dan Jawa tengah yang dimulai pada tanggal 9 februari 2019, perjalanan dilakukan secara mandiri oleh penulis dengan sepeda motor. tulisan ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca bila mungkin ada niatan untuk berkunjung ke lokasi yang ada dalam tulisan ini, oleh karena itu penulis terbuka untuk menerima pertanyaan.
dan akan sangat membahagiakan apabila terdapat manfaat lain dari tulisan sederhana ini.
Sekian, dan Selamat Membaca
Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna baik dari tata penulisan maupun materi yang disampaikan, oleh karena itu penulis terbuka dalam menerima masukan.
Isi dari tulisan ini adalah perjalanan penulis berziarah ke makam 8 wali di Jawa Timur dan Jawa tengah yang dimulai pada tanggal 9 februari 2019, perjalanan dilakukan secara mandiri oleh penulis dengan sepeda motor. tulisan ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca bila mungkin ada niatan untuk berkunjung ke lokasi yang ada dalam tulisan ini, oleh karena itu penulis terbuka untuk menerima pertanyaan.
dan akan sangat membahagiakan apabila terdapat manfaat lain dari tulisan sederhana ini.
Sekian, dan Selamat Membaca
Quote:
Sunan Bonang
Jumat, 09 februari 2019. Masih tersisa rintikan hujan sore itu.. Berniat untuk mengikuti kehendak hati aku berangkat menuju kotaTuban. Perjalanan lancar tanpa halangan berkat restu gusti Allah. Tujuanku bertandang ke Tuban tidak lain adalah untuk mengunjungi tempat peristirahatan manusia pinilih salah satu dari manusia mulia yang tersohor namanya ditanah jawa iya sunan Bonang.
Mantap dihati untuk sowan semoga dapat meneladani apa yg terkesan saat bertandang.
Pertama kali kaki menapak kota berjuluk Bumi wali aku sekaligus mengunjungi kawan lama yg lama juga tidak berjumpa.
Ba’da sembahyang isya aku dengan ditemani kawanku sudah berada di masjid agung Tuban, makam sunan Bonang persis dibelakang nya.
Suasana ramai para peziarah langsung dapat kulihat, datang dari berbagai tempat dengan bermacam niat dan tujuan masing-masing tumpah ruah jadi satu.

Aku bukan orang yang pandai dalam merangkai doa, hanya dilandasi niat sowan aku mendoakan keberkahan untuk sang wali atas jasa nya dalam menyampaikan ilmu.


Tidak sampai 15 menit, aku sudah meninggalkan makam kanjeng sunan Bonang dan selesai lah agenda untuk hari ini.
Quote:
Sunan Drajat
Sabtu, kumandang subuh telah terdengar dan sembahyang segera ditunaikan. Barang bawaan sudah tertata rapi dan pagi kulihat jam menunjukkan pukul 07.00 ketika aku memulai perjalanan meninggalkan kota tuban menuju lamongan dimana kanjeng sunan Drajat disemayamkan. Jalanan pantura pagi itu masih terasa lengang hingga tak butuh waktu lama untukku sampai di makam Sunan Drajat. Aku sempat kebablasan sekitar 5Km karna tidak memperhatikan papan penunjuk jalan, namun untungnya keputusanku intuk berhenti dan bertanya pada warga sekitar membuatku tidak lebih jauh lagi salah jalan.

Berjalan menuju cungkup makam beliau tidak seberapa jauh hingga aku sudah duduk d depannya,

kembali kupanjatkan doa untuk keberkahan sunan Drajat, semoga Allah melimpahi nya dengan segala kebaikan atas jasa dan ilmu nya.

Kuhabiskan waktu hingga pukul 09.00 di tempat ini, tidak lupa aku membeli jajanan pentol sebagai pengganti sarapan hari ini. Foto di atas juga karena kebaikan tukang pentol itu yg bersedia mem fotoku.
Quote:
Sunan Gresik
09.15 kembali menapaki jalanan pantura, tujuan berikutnya menuju ke kota gresik. Ketempat makam syekh Maulana Malik Ibrahim atau sunan gresik.

( masuk wilayah gresik )
Perjalanan kutempuh cukup lama karena kemacetan panjang yang ternyata diakibatkan oleh perbaikan jalan di gresik, hampir 2 jam berada dijalan dengan panas dan debu yang menjadi hiburan kami para pelintas jalan. Hingga dengan restu Allah tentunya aku berhasil tiba di tujuan.

Suasana di makam sunan Gresik ini sangat ramai mulai dari anak-anak sampai orang tua tumpah ruah bergantian melantunkan doa dan ayat suci. Segera akupun melantunkan doa seperti sebelumnya. Komplek Makam sunan Gresik ini juga terdapat makam bupati gresik yang pertama yaitu tumenggung poespo negoro I

Kurasa sudah cukup untuk berada di tempat ini dan segera melanjutkan perjalanan ke Giri Prapen
Quote:
Sunan Giri
11.50 kembali membelah lalu lintas kota gresik menuju makam Sunan Giri, tidak terlalu jauh lokasi ini dengan makam sunan Gresik karena memang masih dalam satu daerah gresik. Tiba pukul 12.10 Suasana riuh ramai tetap terasa di makam sunan giri ini.



waktu dhuhur sudah dekat saat saya sampai disini maka sekalian saya melaksanakan sembahyang terlebih dahulu sebelum bertolak ke lokasi selanjutnya.
Quote:
Sunan Ampel
13.35 saya tiba di kawasan wisata religi Sunan Ampel di Surabaya, padat seperti biasanya, banyak sekali penjual disekitar makam Sunan Ampel ini jika para pembaca berkeinginan untuk membeli oleh-oleh.

mengingat perjalanan sejak pagi tadi memang cuaca sangat panas, baju yg saya pakai dai kering menjadi basah hingga kering lagi. memang karena untuk wilayah jawa timur ini tiap lokasi tidak terlalu jauh maka saya hanya membawa satu baju dan 2 kaos agar tidak memberatkan bawaan.
sampai di masjid Ampel saya istirahat kan badan sejenak.

setelah badan sudah lebih segar, maka saya putuskan untuk menuju makam sunan Ampel yang letaknya disekitar masjid ini.


dengan Saya selesai berziarah di Makam Sunan Ampel maka juga menandai selesainya ziarah saya di Jawa timur dan akan perjalanan akan berlanjut ke jawa tengah.
Selesai dari jawa Timur perjalananku adalah menuju kabupaten Sragen di Jawa Tengah. aku beristirahat 4 hari dan ziarah akan kulanjutkan di tanggal 13 Februari 2019.
Quote:
Sunan Kalijaga
13 Februari 2019, bertolak dari sragen pukul 08.00 dengan tujuan pertama adalah Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu Demak. cuaca yang cerah menemani awal perjalananku ini, badan juga sudah fit dan bugar. Rasa lelah dari perjalanan Jawa Timur 4 hari lalu juga sudah tidak terasa.
setelah menempuh 1 jam perjalanan perjalanan sudah sampai di kabupaten Grobogan.

disetiap perjalanan saya jarang menggunakan gps, saya lebih serang berinteraksi dengan masyarakat sekitar apabila memerlukan petunjuk arah.
akhirnya pada pukul 10,30 saya tipa di desa Kadilangu Kabupaten Demak.

banyak tempat parkir dan warung makan yang tersedia bagi para peziarah, sehingga tidak perlu khawatir akan keamanan kendaraan dan keamanan perut.

saat memasuki kompleks makam saya melewati lorong yang berjejer kios para penjual suvenir dikanan kiri jalan. mungkin jika pembaca berkunjung dan berminat membeli oleh-oleh maka disini tersedia banyak sekali pilihan.

oh iya, Sunan Kali jaga sendiri bagi orang jaws merupakan sosok yang menonjol dari 9 wali yang ada, Sunan kali jaga atau Raden sahid adalah putra adipati tuban.

seperti tempat para wali sebelumnya, disini para peziarah juga diminta mengisi buku tamu dan bila berkenan mengisi kotak amal seiklasnya.

setelah sampai dicungkup makam kanjeng Sunan Kalijaga saya dan para peziarah lain membaca ayat suci yang kami kehendaki dan tak lupa berdoa untuk kanjeng sultan juga berdoa kepada Tuhan untuk diri kami sendiri semoga dapat mencontoh teladan dari para wali mulia ini.
tidak lama dari makam saya putuskan mampir ke Masjid Agung Demak, jaraknya tidak jauh dari kadilangu dan kebetulan memang saya belum pernah melihat masjid yg terkenal ini jadi kesempatan ini menjadi pengalaman pertama saya. Maklumlah biasanya hanya bisa lihat di tv saat tayangan adzan.


saya istirahat di masjid Agung Demak ini sambil menunggu waktu sholat dhuhur, karena semacam ingin meninggalkan jejak pernah sholat disini. pada kesempatan ini pula aku jg berkesempatan melihat secara langsung keunikan dari Tiang masjid ini. Tiang yg besar dan sepertinya tanganku jelas tidak akan cukup untuk memeluknya. selain itu tiap tiang didalam bangunan utama masjid ini terdapat nama beberapa sunan dari wali 9. salah satunya yang dibuat oleh Kanjeng Sunan Kalijaga, katanya tiang dari Sunan Kalijaga ini dibuat dari kayu tatalan atau kayu-kayu sisa yg disatukan dan diikat kuat menjadi satu tiang besar.( mohon koreksi kalau salah ).

Saat waktu dhuhur, anak-anak sekolah yang berada disekitar masjid ini laangsung membuat suasana lengang yang saya rasakan sebelumnya menjadi begitu padat. andaikan di musola kampung saya jamaahnya bisa sepadat ini, kata saya dalam hati.
akhirnya saya akhiri kunjungan ke demak ini dengan makan nasi kucing didepan masjid Agung sebagai obat pelipur lapar. harga murah dan cocok dilidah membuat hati bertambah senang dan siap melanjutkan kendestinasi selanjutnya.

Hajat perut telah terpenuhi maka tujuan berikutnya adalah ke Kota Kudus
Quote:
Sunan Kudus
Bertolak dari demak menuju ke kota kudus hanya membutuhkan waktu satu jam dengan kecepatan santai, bedanya kali ini saya disambut hujan intensitas cukup lebat saat mengaspal di kota kudus, aroma khas tembakau tercium di setiap sudut tempat bergelar kota kretek ini. perjalanan menuju lokasi makam Sunan Kudus tidaklah sulit karena terpampang dengan jelas di papan petunjuk jalan yang banyak terpampang di tempat strategis.
Singkatnya saya sampai di lokasi masjid menara Kudus atau makam sunan kudus pada jam 13.45,

hujan masih menemani saya di lokasi ini, saya dan peziarah lain masuk melalui pintu kecil di samping menara. suasana sakral begitu terasa saat masuk ke areal pemakaman ini, arsitektur yang masih kental dengan zaman hindu ini menjadi ciri khas tersendiri di komplek masjid dan makam Sunan Kudus.


Berdoa kepada Allah dan meresapi teladan sunan Kudus adalah hal yang dilakukan olehku dan para peziarah lainnya. Semog dengan kunjungan kami manusia yang masih hidup ini bisa belajar dari para pendahulu.
Quote:
Sunan Muria
Bertolak dari kota kudus menuju gunung muria menempuh 45 menit perjalanan, masih disertai hujan sepanjang perjalanan sore itu.
hingga akhirnya pukul 15.00 aku sampai di gunung muria.

di lokasi ini tersedia ojek yang menwarkan jasa untuk mengatar peziarah menuju ke atas atau lokasi makam kanjeng Sunan Muria, kalau tidak salah jasa ojek tersebut memasang tarif sekitar 15 rb. Namun seperti banyak peziarah lain saya memilih untuk naik tangga saja, kalau saat itu bagiku memang tidak lengkap rasanya apabila perjalanan dilalui terlalu mudah. Paling tidak ada perjuangan atau lelahnya sedikit agar membekas di ingatan dan syukur2 ada hikmah yang bisa dipetik.


Dengan semangat saya mulai melangkah, 5 hingga 10 menit terlewati semangat saya yang membara sudah hampir putus hahaha, ternyata tangga yang dilalui banyak juga, awalnya yg tidak mau naik ojek saat itu malah saya cari-cari ditengah perjalanan naik, apesnya malah saat saya cari itu ojeknya tidak ada yg melintas. jadilah saya kumpulkan lagi niat dan tenaga untuk kembali naik tangga. Sepanjang jalan naik ini aku seperti melewati goa, bedanya kanan kirinya bukan batu tapi kios pedagang.


Sesampainya diatas, berhubung sudah masuk waktu ashar aku laksanakan sembahyang terlebih dahulu sebelum memulai ziarah. dipuncak bukit ini terdapat masjid yang besar menurut saya. mengambil wudhu jadi sekalian guyur kepala karena segarnya air yang ada disini.

Setelah Sembahyang selesai ditunaikan kembali berjalan menuju cungkup makam kanjeng sunan Muria. didalam suasana tidak terlalu ramai mungkin dikarenakan saya datang saat sudah mulai sore dan memang dari pertama saya naik tadi lebih banyak bertemu dengan para peziarah yang turun daripada yang naik.
di Cungkup makam membaca doa kepada Gusti Allah dan merenung, mencoba mengambil hikmah dari apa yang ditemui sepanjang perjaanan kesini.
tak lupa juga mendoakan kanjeng Sunan Muria, walaupun sebenarnya diri ini sangat jauh lebih pantas didoakan karena banyaknya dosa dan kesalahan.

Pada Akhirnya perjalanan Lelana brata saya selesai sampai dengan Sunan Muria ini. dan masih menyisakan satu tempat di cirebon tepatnya ke Kanjeng Sunan Gunung Jati. namun berhubung waktu yang belum memungkinkan maka perjalanan saya akhiri ditempat ini. sekitar jam 5 saya turun gunung dan kembali menuju Sragen dan dengan ijin Allah perjalanan diberikan kelancaran dan tiba di sragen pada pukul 18.30 Wib.
Quote:
Quote:
------Hikmah------
1. Bahwa Ilmu itu akan mengangkat derajat pemiliknya baik di dunia maupun Akhirat.
sesuai dengan firman Allah :
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS Al Mujadalah: 11)
2. Saya melihat banyaknya pedagang yang berikhtiar mencari rezeki ditempat para wali tersebut dimakamkan. Hal ini menandakan Bahwa para Wali Mulia tersebut tetap dapat menjadi sebab atau manfaat yang dapat membantu manusia disekitarnya walaupun mereka telah dimakamkan. Lalu apakah kita yang masih hidup didunia ini sudah dapat memberikan manfaat bagi sesama manusia ?. mari kita renungkan bersama.
3. dan lain hal, hikmah mungkin lebih dapat kita mengerti dalam hati tiap pribadi. oleh karena itu dan karena keterbatasan, saya tak mampu mengeluarkan apa yang ada dalam hati menjadi tulisan yang dapat saya bagikan. di setiap keadaan akan selalu ada hikmah yang dapat kita ambil, hal itu berlaku bagi saya dan pembaca semua. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari tiap hal yang kita alami.
Diubah oleh flight.level 15-02-2020 04:52


tata604 memberi reputasi
1
1.4K
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan