

TS
dalledalminto
Kumpulan Puisi; Mengumandangkan Puisi tentang Jakarta dan Sekitarnya

(ilustrasi: poakotanews.com)
SKETSA IBUKOTA
Oleh: Dalle Dalminto
di tubuhmu
gedung-gedung itu tumbuh dengan pesat
seperti kilat yang melesat
melewati, menerobos maklumat
mengaburkan arah kiblat
dan, membuatku nyaris tersesat
sebab petaku salah beralamat
meninabobokanku dalam nikmat yang sesaat
di jalananmu
lahir bocah-bocah yang bertanya tentang ayah
mereka pun menengadah
canda tawanya berbingkai jengah
impian hanya tersisa sebelah
lalu, sekantong air matanya pecah
pada jalan-jalan hidup yang rebah
Bantul, 2019
.
DI KOTA TUA
Oleh: Dalle Dalminto
kota ini benar-benar telah renta
hanya dihuni gedung-gedung tua
yang tubuhnya mulai kisut
wajahnya berkeriput
jelas terlihat disana sini
konon katanya dimakan usia
namun berusaha tetap berseri
hari demi hari
di sudut jalan
ada lampu yang tampak mengusam
tiangnya pun ada yang berkarat
seperti ada bekas disayat-sayat
oleh waktu yang berputar jahat
di kota tua
hanya ada gedung dan tiang lampu renta
seperti kita yang selalu mengemas kisah cinta
seperti kita
yang akan menua bersama
Bantul, 2019
.
MEMBACA JAKARTA
Oleh: Dalle Dalminto
tubuhmu adalah jalan-jalan yang macet
terlalu banyak kendara-kendara yang hilir mudik
saling menghardik
dan aku, hanyalah si pejalan kaki
yang kehilangan mata kaki
tak bisa melihat jalan yang harus ditapaki
sebab sepertinya telah memudar; pendar
lamur, langkah kaki pun berjamur
lalu lahirlah kaki-kaki lima
dari rahim trotoar yang tak bisa berkoar
wajahmu adalah gedung-gedung
yang tak pernah rampung dibangun
aku semakin terapung tanpa pelampung
hingga bingung menemukan tempat bernaung
di bawah jembatan aku menemukan
tempat paling nyaman dan rawan
untuk menumbuhkan impian
serupa awan-awan
kotamu seperti medan magnet
yang membuatku semakin kebelet
jatuh cinta sampai lengket
meskipun tergencet, lecet
aku tetap pasrah menghambamu
walaupun berbau tanah dan berjuluk sampah
Bantul, 2017
.
DI KETINGGIAN MONAS
Oleh: Dalle Dalminto
Di ketinggian Monas
ada sebongkah emas
juga ada cemas
yang masih menggantung
yang sesekali meremas-remas jantung
sampai kapan mimpi itu terhitung
ataukah malah buntung
lalu dibuang seperti puntung rokok
Di ketinggian Monas
ada cita-cita yang menyala-nyala
ada segumpal asa yang mengangkasa
ada derita yang kerap kali bercerita
tentang realitasnya cinta
yang sering dihiasi derai-derai air mata
di ketinggian Monas
ada catatan-catatan yang tergolek pasrah
tentang cuplikan-cuplikan kisah sejarah
yang nyaris saja sirna dan musnah
ditikam peradaban yang bedebah
Bantul, 2019
.
PESAN DI SENAYAN
;Dalle Dalminto
di gedung Senayan
ada suara-suara yang berhamburan
ada pesan-pesan yang diamanahkan
tentang impian-impian rakyat jelata
kepada anggota dewan yang terhormat
ingat!
kamu adalah tempat
mengalirkan aspirasi
yang berbait-bait selayak puisi
Bantul, 2019
.
KAU BILANG AKU
: Dalle Dalminto
.
Kau bilang aku yang salah
Yang telah menggenangi seisi rumahmu
Menghayutkan impian-impian indahmu
Lalu melahirkan banjir di kedua matamu
.
Aku begini disebabkan bingung
Dulu jalanku lapang tak berujung
Kini beton dan gedung-gedung membubung
Jalanku pun menjadi buntung
Dan aku terkungkung
.
Kau bilang aku keji
Sebenarnya kau yang meramu dengki
Merusak bumi berulah semau sendiri
Aku pun tak tahan hati
Lalu menjelma erosi, longsor nan terjadi
.
Kembalikan hutan selayak gadis perawan
Lentik gemulai dengan dedaun yang hijau
Biar mata-mata pada melirik menaut pukau
Dan aku nyaman lesap tuju tanah harapan
.
Bantul, 2019
Diubah oleh dalledalminto 31-12-2019 19:01






TaraAnggara dan 11 lainnya memberi reputasi
12
12.2K
37
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan