Hai! Jumpa lagi sama aye, Delia-Turtov. Kali ini aye mau menuliskan tentang idul Fitri bagi perantau yang ada di luar sana, mereka adalah pahlawan-pahlawan devisa dan para masyarakat Indonesia yang sudah hijrah ke negeri orang untuk menukar nasib, istilahnya merantau.

Kalian tau tidak? Mereka merayakan lebaran pada tanggal 4 Juni loh!? Di sana salat id dilakukan tepat jam sepuluh dan lebaran bukanlah hari libur di Washington DC. Sehabis salat mereka kembali lagi bekerja seperti biasanya, begitu pula yang kuliah. Mereka kembali ke dalam aktivitasnya.



Sebelum salat biasanya para jemaah biasanya sibuk, mendaftarkan diri untuk membayar zakat. Dan untuk kali ini salat dilakukan di aula olahraga yang berkapasitas memuat 2000 orang.







Dubes Indonesia juga tiap tahunnya menyelenggarakan halal bihalal di tempat kediamannya. Selain bertujuan untuk sekedar berinteraksi dengan sesama perantau, mereka juga menjaga tali silaturahmi dengan sesama kebangsaan asal, yaitu Indonesia.





Dubes menyajikan masakan Indonesia yang biasa di temukan saat lebaran, seperti: rendang, semur telur, sambal bajak dan lain sebagainya. Hal ini membuat para pahlawan devisa bisa menikmati kerinduan tentang rasa dan adat di negara asalnya. Karena di Washington DC, makanan ini sama sekali tidak ditemukan dalam sebuah rumah makan.

Ya begitulah, beda wilayah pastinya beda segala hal. Apalagi sebuah rasa.

Acara ini begitu meriah, bahkan ada warga masyarakat Washington DC, yang mencoba berbaur dengan para perantau. Mereka bahkan memakai pakaian batik sebagai ciri khas bangsa Indonesia.

Ya begitulah agan dan sista! Indonesia terkenal dengan batiknya yang membuat batik begitu marak sebagai ciri khas bangsa Indonesia. Bahkan banyak warga Washington DC yang telah memiliki pakaian dari batik ini.





Inilah mereka dalam ikatan satu tanah air, Indonesia. Dari wajah mereka nampak sekali kebahagiaan yang terpancar di hari kemenangan yang Fitri.

Pada dasarnya berinteraksi dan berkomunikasi dapat membuat para perantau berdiskusi untuk membicarakan tentang pekerjaannya. Saling sharing dan berbagi pengalaman dan info, agar kebutan dan kebodohan ilmu bisa di tingkatkan dengan cara ini.





Semoga kalian yang sedang merantau bisa terobati rasa rindu tanah kelahiran dengan bersosialisasi kepada orang orang tanah air yang ada di Washington DC. Dan semoga ikatan tali silaturahmi tidak akan putus bahkan selalu lebih akrab dari tahun ke tahun. Sebab kebahagiaan itu pada dasarnya ketika banyaknya kawan di sekeliling juga saat berinteraksi.

Bagaimana dengan di Indonesia!? Apakah keseruannya melebihi para perantau itu?

Semoga kita selalu dalam keadaaan yang baik-baik saja ya! Aaaamiiin.

So agan dan sista! Sampai di sini dulu trid aye. Jika ada kesalahan dalam menulis trid, Mari diskusikan secara baik-baik saja.

Sumber ; tulisan dari bahan google dan Voaindonesia, yang di tulis secara pribadi.
Gambar ; screenshotan Vidio dari voaindonesia