Junaidi (39) dan JR (16), nyaris ‘digonikan’ massa di Desa Laut Dendang, Percut Sei Tuan, setelah tertangkap basah sedang memanen mangga milik warga, Rabu (22/5/2019) dinihari.

Kedua pria yang beralamat di Jalan Pelita 6, Kecamatan Medan Perjuangan itu kemudian diserahkan ke Mapolsek Percut Sei Tuan.

Informasi yang diperoleh, Kamis (23/5/2019), keduanya beraksi mencuri mangga milik Alfred Gohae (19), di Jalan Meteorologi/Jalan PWI, Gang Keadilan III, Tanah Garapan, Desa Laut Dendang, Selasa (21/5/2019) sekira pukul 23.30 wib.

Malam itu, Junadi dan JR memasuki pekarangan rumah Alfred karena melihat sebatang pohon mangga berbuah lebat.

Tanpa membuang waktu, keduanya pun beraksi dengan cepat. Junaedi memanjat pohon, sedangkan JR mengumpuli buah mangga yang dipetik dan memasukkannya ke dalam goni.

Namun, ketika sedang asik memanen mangga tersebut, tetangga Alfred ada yang melihat dan meneriaki keduanya. Tak ayal, Junaidi kelabakan di atas pohon mangga, sedangkan JR langsung terkepung.

Selanjutnya, warga pun menyergap dan menangkap kedua pria itu dan memberitahukan kepada pemilik pohon mangga.

“Malam itu, korban masih tidur di rumahnya, lalu kakaknya yang membangunkannya setelah pelaku berhasil ditangkap warga,” kata Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu MK Daulay.

Beruntung, emosi warga masih bisa diredam. Keduanya kemudian diboyong ke Polsek Percut, berikut 1 goni buah mangga yang sempan dipanen.

Warga menduga, keduanya memang juga mengincar barang-barang berharga lainnya. Pasalnya, saat ditangkap, dari tas milik salah satu pelaku ditemukan sejumlah peralatan yang diduga akan digunakan untuk mencuri, termasuk sepedamotor.

“Pasti niatnya mau bongkar rumah korban atau warga lainnya, bisa juga mau curi kreta. Soalnya mereka bawa tas berisi obeng, pisau, tang potong dan gunting. Makanya kami serahkan ke Polsek, mana tau dia ini residivis juga,” ujar warga. (asn)

https://news.metro24jam.com/read/201...igonikan-warga
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Harusnya di kafanin di tempat, mukapetak berhenti mempraktekkan ajaran ortu mereka hanya saat sdh tak bernafas

Mangga Arum Petak