Jadi gini ceritanya bang waktu ane pulkam kemaren, ane bosen kan tuh ya dirumah ga ada yang di kerjain kalo siang, listrik ga nyala kalo siang jadi ya gitu deh pokoknya bosen aja ga ada yang di kerjain selain mencet hp, sukur jaringannya ya lumayan bagus jadi maih bisa ngaskus hahaha.

Terus tiba-tiba akhirnya bosan juga ane mencet hp jadi berkeliaran lah ane dirumah, bongkar bongkar lemari belajar ane waktu smp dulu dan akhirnya ketemu ama buku ini, ane ga tau judulnya karena sampulnya robek dan bukunya dalam kondisi yamg buruk tapi untuk beberapa bagian masih layak baca dan ane ingat waktu ane nemuin ini buku. Kalau tidak salah ane nemu ini buku waktu kelas 5 sd waktu kerja bakti di sekolah dan ane disuruh bantu guru bersihin lemari di ruang guru pada waktu itu mungkin tahun 2006an lah mungkin jadi ane dapet bagian bawa buku gede-gede dan disuruh dikumpulin disamping gedung ruang guru tadi untuk diBAKAR

dan ane liat salah satu buku diantara gundulan tadi dan rernyata buku sejarah, wah ane yang suka sejarah pun langsung ngambil itu buku, ane sisihin terus setelah selesai kerja bakti itu buku ane bawa pulang buat bacaan waktu dulu.
Quote:
1.TRITURA
Gagalnya PKI dalam merebut kekuasaan melalui Gerakan 30 September menjadi cikal bakal berdirinya Orde Baru dengan ketetapan Panglima Komando Daerah Militer V/Jaya yaitu membekukan 7 ormas PKI :
1.Pemuda Rakyat (PR)
2.Gerakan Wanita Indonesia (GERWANI)
3.Barisan Tani Indonesia (BTI)
4.Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI)
5.Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PERHIMI)
6.Ikatan Pemuda dan Pelajar Indonesia (IPPI)
7.Himpunan Sarjana Indonesia
Sebelas hari kemudian 27 Oktober 1965 menyusul pembekuan kegiatan Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI). Tetapi suasana masih belum sepenuhnya pulih. Bahaya komunis masih di depan mata. Tokoh-tokoh dan pembela G30S/PKI masih bebas berkeliaran.
Demonstrasi terjadi baik di kota-kota besar maupun kecil. Mahasiswa di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Malang memegang peranan penting dalam melancarkan semonstrasi dengan diikuti mahasiswa dari kota lainnya. Tujuan perjuangan tersebut jelas yaitu mengikis bersih pengaruh komunis dan memperjuangkan kehidupan rakyat yang lebih baik.
Persoalan yang timbul terjadi terutama karena sikap Presiden Soekarno yang masih berusaha mempertahankan konsep revolusinya. Walaupun sudah jelas bahwa PKI bukan hanya terlibat tetapi merupakan dalang peristiwa G30S, ada usaha presiden soekarno untuk mempertahankan PKI dan kabinet Dwikora yang didalamnya masih banyak mentri-mentri yang terlibat G30S.
Pada mulanya demonstrasi mahasiswa tidak langsung ditujukan pada Presiden Soekarno apalagi pada mulanya Presiden Soekarno mencoba berdialog dan membujuk mahasiswa. Sasaran demonstrasi adalah para mentri dan pemimpin yang terlibat dalam G30S.
Pada tanggal 25 Oktober 1965 lahirlah Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) yang diikuti oleh gerakan lainnya yaitu :
1.Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI)
2.Kesatuan Aksi Pemuda dan Pelajar Indonesia (KAPPI)
3.Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI)
4.Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI)
Bersama-sama dengan kekuatan anti PKI ABRI dan partai politik tertentu (tidak secara terang-terangan), kesatuan aksi menjalankan perannya mereka berdemonstrasi menyuarakan kepentingan rakyat dan bangsa. Mereka bersatu dengan rakyat dalam menyuarakan aksinya.
Kejidupan ekonomi tidak bertambah baik bahkan sebaliknya. Selain harga semakin mahal, barang-barangpun sulit diperoleh dan inflasi sudah mendekati 600%, angka inflasi tertinggi dalam sejarah Republik Indonesia.
Dalam keadaan yang demikian pemerintah melakukan tindakan keuangan yang sangat merugikan rakyat. Dengan Penetapan Presiden nomor 27 tanggal 13 Desember 1965 dilakukan pemotongan nilai uang rupiah. Uang kertas Rp.10.000 dihargai jadi Rp.10. Nilai-nilai uang kertas dan logam lainnya dipotong seperseribu pula. Rakyat mengeluh karena nilai uang mereka jadi tidak berarti. Mereka memimpin mahasiswa memimpin dalam usaha memperbaiki kehidupan rakyat.
Mahasiswa ingin berkerak tetapi ada kekhawatiran jika mahasiswa bergerak menentang kebijakan ekonomi pemerintah, perhatian terhadap PKI menurun yang tentunya memberikan keuntungan besar bagi PKI.
Tindakan menahan diri mahasiswa dianggap kemenangan bagi pemerintah sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan ekonomi lainnya. Pada tanggal 7 Januari 1966 diumumkan kenaikan tarif bus umum dari Rp.200 menjadi Rp.1000.
Pada tanggal 10 januari 1966 sekelompok mahasiswa UI memutuskan untuk melakukan demonstrasi. Mereka lergi ke Sekretariat Negara melakukan protes terhadap kenaikan harga bus tersebut. Sebagian pemimpin mahasiswa mengadakan rapat untuk menetapkan bahwa tanggal 12-19 Januari 1966 dinyatakan sebagai "Minggu Berkabung".
Ada beberapa pendapat tentang hari TRITURA ada yang beranggapan tgl 10 Januari 1966 ialah hari TRITURA dan ada juga yang berpendapat tanggal 12 Januari 1966 dimana terjadi demonstrasi mahasiswa dan pelajar (KAMI, KAPPI dan KAPI)ke DPRGR. Mereka ini yang kemudian membacakan tiga tuntutan rakyat yang dikenal dengan singkatan TRITURA yaitu:
1.Pembubaran PKI
2.Pembersihan kabinet dari unsur-unsur PKI.
3.Penurunan Harga.
Mahasiswa berjalan kaki dari Salemba ke Senayan melewati jalan Diponegoro.
Tritura mencapai kemenangan pertamanya ketika harga bus diturunkan kembali menjadi Rp.200. Kejadian itu menjadikan keyakinan rakyat dan mahasiswa akan apa yang di perjuangkannya ialah suatu kebenaran. Tapi perjuangan mahasiswa belum selesai musuh utama PKI masih tetap hadir.
Pihak militer memberikan kerjasamanya yang sangat baik terhadap mahasiswa. Dapat dikatakan bahwa pihak militer memberikan perlindungan dan juga bantuan terhadap demonstrasi para mahasiswa. Ini mungkin karena mereka berada dalam posisi yang tidak menguntungkan untuk BERGERAK SECARA MILITER. Sedangkan mereka pun sadar bahwa bahaya PKI masih tampak jelas didepan mata. Adanya surat pernyataan ABRI yang ditandatangani Jenderal Nasution, Letjen Soeharto, Laksamana Madya Laut R.E. Martadinata, Laksamana Muda Udara Sri Mulyono Herlambang dan Komisaris Jenderal Polisi Soetjipto Joedodihardjo mengenai pembentukan Barisan Soekarno seperti yang dianjurkan oleh Dr. Soebandrio merupakan suatu ancaman nasional(anjuran tersebut dikeluarkan Dr. Soebandrio sebagai usaha untuk melemahkan demonstrasi mahasiswa).
Kemenangan Tritura yang lebih besar berupa kemenangan peejuangan rakyat Indonesia, baru dalam beberapa bulan kemudian. Kemenangan itu yang merupakan awal munculnya kehidupan politik baru, yang merupakan masa pertama dalam sejarah nasional bangsa Indonesia dimana UUD 1945 dan Pancasila diusahakan, dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Masanitu yang kemudian dikenal sebagai masa lemerintahan orde baru.
Bersambung...
Berhubung ane bikinnya lewt hp jadi ga bisa banyak-banyak, mebol jempol ane wkwkkk jadi sampai sini aja dulu.
Maafkan tulisan ane yang masih acak-acakan masih nubie.
Next SUPERSEMAR.