TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Milenial Jokowi Amin (REMAJA) meminta kepada pemerintah untuk lebih menekankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu dilakukan agar tidak mudah masuknya ideologi-ideologi asing terutama di kehidupan sehari-hari generasi milenial.

"Kini, 1 Juni 2019 yang tersisa tampaknya sebatas seremonial saja. Generasi milenial pun lupa akan apa makna sebenarnya Pancasila apalagi penerapannya di kehidupan sehari-hari. Mungkin milenial perkotaan melihat Pancasila hanya sebatas ornamen saja dan sementara milenial pedesaan mungkin menilai Pancasila hanya tinggal angan – angan saja. Oleh karena itu kami meminta pemerintah untuk lebih menekankan nilai-nilai Pancasila sehingga ke depan tidak ada konflik ideologi," ujar Sekjen Remaja, Dhika Yudistira dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews, Minggu(2/6/2019).

Sementara itu Keni Novandri selaku Ketua Bidang Pemuda REMAJA menambahkan bertepatan dengan hari lahir
Pancasila, Indonesia telah usai melakukan pesta demokrasi terjadi perbedaan politik di kalangan masyarakat serta muncul banyak hoax sehingga berimbas kepada kehidupan masyarakat terutama kelompok remaja serta kalangan milenial.

Lanjut Keni, Duta Remaja Indonesia akan membuat Remaja Festival bertajuk “The Nerve of Millenial” yaitu rangkaian acara yang akan berlangsung dari tanggal 1 Juni 2019 hingga 1 Oktober 2019.

Rangkaian program ini akan dilakukan remaja dan kalangan millennial dalam kehidupan sehari-hari.

"Acara Pancasila Festival ini diantaranya silaturahmi Pancasila dimana acara ini kita akan silaturahmi dan Q and A untuk mengajak para Tokoh masyarakat, Tokoh Partai, pejabat Negara dll untuk bersama-bersama membumikan Pancasila dan menggagas rekonsiliasi Nasional. Serta kami akan membuat KOPI Remaja (kongkow Pancasila
dan Indonesia), FGD, pelatihan, lomba youtube, meme yang bertemakan Pancasila, acara pagelaran budaya, membangun kampung Pancasila dan banyak acara lainnya," ujar Keni.

Cegah Ideologi Asing

Ancaman disintegrasi karena Ideologi asing saat ini masuk melalui dogma sesat yang keberadaanya diakui oleh pancasila.

Gak akan bisa dilawan kecuali ada ketegasan dari pemerintah