Sudah menjadi anggapan umum bahwa generasi milenial dan generasi Z cenderung lebih menginginkan untuk bisa travelingkeliling dunia dan haus akan pengalaman. Traveling seolah sudah jadi gaya hidup dan kewajiban. Bahkan, milenial sengaja menyisihkan dana khusus agar dapat pergi liburan setiap tahunnya.

Rupanya, anggapan itu ada benarnya. Kegemaran generasi milenial dan generasi Z dalam traveling ini kemudian ditelaah oleh New Horizons IV, sebuah studi global yang mempelajari anak muda di bawah usia 30 tahun sebagai objek penelitian mereka.

Studi tersebut dimulai sejak tahun 2002 dan dilakukan secara berkala setiap lima tahun. Mereka bekerja sama dengan World Youth Student and Educational (WYSE) serta United Nations World Tourism Organization (UNWTO), sebuah organisasi pariwisata dunia di bawah badan PBB.

Para peneliti memperkirakan, baik generasi milenial dan generasi Z mempunyai andil sebesar 25 % untuk sektor pariwisata. Studi ini melibatkan sebanyak 57 ribu responden milenial dan generasi Z dari 188 negara di seluruh dunia.

Dari studi itu ditemukan hasil bahwa milenial dan generasi Z sangat royal mengeluarkan uang demi memuaskan pengalaman traveling mereka.

Mereka tertarik untuk melakukan perjalanan unik yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya. Hal ini juga menjadi tujuan utama traveling milenial dan generasi Z, yaitu demi memperkaya pengalaman.

Bahkan, sebanyak 37 % dari responden mengatakan bahwa mereka sangat rela mengeluarkan uang lebih agar bisa mencicipi makanan atau minuman khas dari tempat yang mereka kunjungi saat traveling.

Di peringkat selanjutnya diikuti oleh 27 % yang mengatakan mereka juga mau menghabiskan uang untuk mengikuti acara festival tradisional.

Kendati terbilang ‘royal’ dalam hal mengalokasikan uang buat traveling, tidak semua generasi milenial dan generasi Z suka atau tertarik akan perjalanan mewah (luxury traveling). Ada pula mereka yang lebih memilih untuk pergi liburan dengan menjadi backpacker.

Di samping itu, tingginya biaya tiket pesawat juga merupakan salah satu poin yang paling tidak disukai dan dikeluhkan oleh milenial serta generasi Z terkait hobi traveling.

Penulis: Gading Perkasa | Wartawan Male Indonesia
Sumber: Male Indonesia powered by SOMA Tech Investama