- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bayaran 6 Terduga Pembunuh Tokoh dan Tanggapan Fadli Zon Bila Pasal Makar Diteruskan
TS
shifu356
Bayaran 6 Terduga Pembunuh Tokoh dan Tanggapan Fadli Zon Bila Pasal Makar Diteruskan
AKURAT.CO, Berita tentang bayaran yang diterima untuk menghabisi empat “pejabat negara“ mendapat tanggapan sejumlah tokoh publik ini menjadi berita sorotan publik.
Kemudian, ada berita tentang Wakil Ketua Partai Gerindra [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Fadli+Zon][color=#f9a01b][b]Fadli Zon[/b][/color][/url] menilai kini semakin mudah melabeli orang dengan tuduhan makar juga menjadi berita yang menarik perhatian publik.
Berikut lima berita populer di AKURAT.CO:
1. 6 terduga pembunuh bayaran target Tokoh Nasional, Ananda: murah banget Ya jasa pembunuh bayaran di sini
Sejumlah tokoh publik terkejut dengan informasi yang diungkap oleh Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia usai kerusuhan pasca pengumuman hasil pemilu, 21-[url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=22+Mei][color=#f9a01b][b]22 Mei[/b][/color][/url] 2019, di Jakarta.
Polisi mengungkap ada enam orang yang diduga mendapat order untuk menghabisi empat “pejabat negara“ dan ketua lembaga survei dalam aksi [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=22+Mei][color=#f9a01b][b]22 Mei[/b][/color][/url]. Keenam orang itu kini sudah ditahan, tetapi siapa yang mengorder mereka belum ditangkap. Salah seorang terduga mengaku mendapatkan bayaran Rp150 juta untuk mengeksekusi target yang telah ditentukan.
"Murah banget ya jasa pembunuh bayaran di sini ... ngerjain 1 proyek masih belum bisa beli piano, apalagi mobil," kata musisi [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Ananda+Sukarlan][color=#f9a01b][b]Ananda Sukarlan[/b][/color][/url].
2. [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Uki][color=#f9a01b][b]Uki[/b][/color][/url] ke Jubir BPN: kenapa kubu anda tidak bosan-bosannya bertindak kriminal, lalu Playing Victim?
Politisi Partai Solidaritas Indonesia [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Dedek+Prayudi][color=#f9a01b][b]Dedek Prayudi[/b][/color][/url] atau [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Uki][color=#f9a01b][b]Uki[/b][/color][/url] mengomentari cuitan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo–Sandi, [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Andre+Rosiade][color=#f9a01b][b]Andre Rosiade[/b][/color][/url], terhadap musisi Glenn Fredly.
Andre menuding posisi Glenn aman dari kasus hukum karena merupakan pendukun Jokowi–Ma'ruf Amin. Namun, Mustofa malah berujung penangkapan.
[url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Uki][color=#f9a01b][b]Uki[/b][/color][/url] mempunyai pemikiran dimana ia menilai kubu 02 tidak bosan-bosannya bertindak kriminal. "Logika bang Andre: Kalau kubu kami ada yang ditangkap, maka dari kamu juga ditangkap, kalau tidak begitu, tidak adil, tanpa perlu perhatikan fakta hukum per kasus. Politik diatas hukum! Logika saya: Kenapa kubu anda tidak bosan-bosannya bertindak kriminal, lalu playing victim?" tulis @[url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Uki][color=#f9a01b][b]Uki[/b][/color][/url]23 melalui akun Twitter.
3. Tebar hoaks Ratna minta bebas, Budiman: kita sedang bertarung dengan bocah-bocah tua nakal
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Budiman+Sudjatmiko][color=#f9a01b][b]Budiman Sudjatmiko[/b][/color][/url] menyikapi harapan [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Ratna+Sarumpaet][color=#f9a01b][b]Ratna Sarumpaet[/b][/color][/url] yang ingin bebas setelah dirinya terlibat kasus penyebaran berita bohong atau hoaks.
Budiman melalui akun Twitter @BudimanSudjatmiko, ia menilai jika Ratna minta bebas tak lain hal dengan Pemilihan Presiden yang dimana ada yang minta di lantik jadi Presiden.
Menurutnya, di tahun politik ini sedang bertarung dengan bocah- tua nakal. "Meneror dan menebar hoax, minta dibebaskan. Kalah Pilpres, minta dilantik jadi Presiden. Apa yang kita pelajari dari ini, tuips. Kita sedang bertarung politik dengan bocah-bocah tua nakal!" tulisnya.
4. Kata Asrul soal sebutan [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=MK][color=#f9a01b][b]MK[/b][/color][/url] Mahkamah Kalkulator
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin tak setuju jika Mahkamah Konstitusi disebut sebagai Mahkamah Kalkulator. Wakil Ketua TKN Arsul Sani heran dengan istilah yang dikeluarkan Tim Kuasa Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto (BW) tersebut.
Arsul menyampaikan, jika tidak setuju terhadap peran [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=MK][color=#f9a01b][b]MK[/b][/color][/url] yang mengurus soal angka Pemilu, harusnya saat pembentukan Undang-undang itu bisa disampaikan di DPR. Sebab, kata Arsul, ada 4 fraksi dari Koalisi Adil Makmur Prabowo-Sandi yang berada di DPR.
"Ya kami harusnya dibilang dong, jangan ya di UU itu peran [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=MK][color=#f9a01b][b]MK[/b][/color][/url] itu hanya ditempatkan sebagai katalan lah ya kalo pinjem istilahnya mas BW mahkamah kalkulator kenapa kok gak bilang waktu itu," ucap Arsul di DPR, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
5. Bila pasal Makar diteruskan, [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Fadli+Zon][color=#f9a01b][b]Fadli Zon[/b][/color][/url]: Indonesia akan jadi negara otoriter
Pernyataan [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Fadli+Zon][color=#f9a01b][b]Fadli Zon[/b][/color][/url] dicetuskan ketika ditengah ramai perbincangan soal penetapan Mayjen (Purn) Kivlan Zen sebagai tersangka kasus dugaan penyebaran berita bohong dan makar oleh Mabes Polri.
Fadli menyebut, kini omongan yang dikeluarkan dari mulut bisa dilaporkan dengan tuduhan makar. Padahal, makar dapat dikatakan jika ada upaya penggulingan kekuasaan dengan senjata dan aksi kekerasan.
"Kalau penggunaan pasal makar ini diteruskan, Indonesia bukan lagi negara demokrasi. Akan jadi negara otoriter murni kalau pasal makar hanya karena omongan," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
[url=https://akuraS E N S O Rnews/id-639215-read-bayaran-6-terduga-pembunuh-tokoh-hingga-tanggapan-fadli-zon-bila-pasal-makar-diteruskan]Sumber[/url]
0
2.4K
14
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan