Quote:
Polisi mengatakan, ada rencana pembunuhan empat tokoh nasional di balik aksi 22 Mei lalu di Jakarta. Mereka telah mengamankan enam tersangka sehubungan hal tersebut, sambil mengatakan Presiden Joko Widodo bukanlah salah satu target. Kerusuhan pecah setelah KPU mengumkan kemenangan Jokowi yang membuat pendukung Prabowo yang tidak mau mengaku kalah turun ke jalan.
Kepolisian Indonesia telah menangkap enam orang yang diduga telah berencana untuk membunuh empat tokoh nasional dalam gelombang kerusuhan 22 Mei di Jakarta pekan lalu, menurut seorang juru bicara kepolisian hari Senin (27/5).
Delapan orang telah tewas dan lebih dari 900 orang lainnya cedera dalam bentrokan selama dua malam antara massa, para pendukung calon presiden oposisi yang kalah Prabowo Subianto, dengan petugas keamanan.
Kawasan pusat kota Jakarta menjadi medan perang, dengan polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk mengurai pengunjuk rasa yang melemparkan batu dan petasan ke arah polisi.
Para pejabat keamanan mengatakan bahwa mereka percaya kekerasan itu diorganisir oleh sejumlah kelompok, termasuk satu kelompok yang terkait dengan ISIS dan kelompok pasukan khusus jenderal purnawirawan yang dituduh telah menyelundupkan senjata ke Jakarta.Kerusuhan 22 Mei pecah setelah kandidat presiden petahana Joko “Jokowi” Widodo dikukuhkan sebagai pemenang Pilpres 2019 melalui pengumuman hasil resmi pemilu oleh Komisis Pemilihan Umum (KPU).
“Kelompok ini bertujuan membunuh empat tokoh nasional,” menurut Juru Bicara Polri Muhammad Iqbal pada konferensi pers untuk mengumumkan keenam penangkapan itu. Lima pria dan satu wanita telah didakwa memiliki senjata, katanya, tuduhan yang menjatuhkan hukuman penjara maksimum seumur hidup.
Para tersangka telah menerima dana sebesar 150 juta rupiah dari sumber yang tidak dikenal, tambah Iqbal tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Dia menolak menyebutkan empat sasaran pembunuhan itu, tetapi mengatakan bahwa Jokowi tidak termasuk di antara target tersebut.
Para tersangka juga telah melakukan pengawasan terhadap kepala sebuah badan survei swasta. Pada hari pemungutan suara, sejumlah lembaga survei swasta yang kredibel telah menunjukkan bahwa Jokowi memenangkan Pilpres 2019 berdasarkan hasil penghitungan cepat dari sampel suara yang diberikan.
Iqbal mengatakan bahwa rencana itu sudah direncanakan sejak bulan Maret 2019 dan beberapa tersangka didapati telah membawa senjata dalam protes pekan lalu.
Polisi memperlihatkan sejumlah senjata tersebut pada konferensi pers, termasuk senapan dengan penglihatan teleskopik yang menurut mereka buatan sendiri.
Suasana tenang telah kembali ke ibu kota, di mana 40.000 polisi dan tentara masih tetap berjaga. Pembatasan akses media sosial untuk mencegah penyebaran berita palsu online juga telah dicabut.
Partai politik Prabowo, Gerindra, telah membantah memiliki keterkaitan dengan aksi kekerasan dan menuduh polisi melakukan kebrutalan terhadap para pendukung mereka.
Jokowi telah memenangkan lebih dari 85 juta dari total 154 juta suara, tetapi Prabowo menuduh adanya “kecurangan dan penyimpangan besar-besaran” serta menolak untuk mengakui kekalahan.
Hari Jumat (24/5), Prabowo mengajukan gugatan atas hasil resmi pemilu kepada Mahkamah Konstitusi (MK), yang akan memberikan putusan tanggal 28 Juni 2019.
Sebagian besar analis mengatakan bahwa akan sangat sulit untuk mengajukan argumen yang kuat untuk membatalkan hasil Pilpres 2019, khususnya mengingat selisih suara sebesar 11 persen yang mengantarkan kemenangan bagi Jokowi.
https://in.reuters.com/article/indon...-idINKCN1SX12T
SUMBER
pakai cara 98 turunkan soeharto tapi gagal
lalu pakai cara soeharto turunkan soekarno
yg anggota sendiri nyamar sebagai PKI dan bunuh semua perwira yang setia pada soekarno
klo berhasil
tinggal edit sejarah seperti soeharto