Kaskus

Hobby

babygani86Avatar border
TS
babygani86
Hipertensi mulai Menyasar Kaum Milenial, Disarankan Periksa TD secara Mandiri
Usianya baru 27 tahun namun menderita serangan jantung akut. Diduga pasien itu mendapat serangan jantung gara-gara tekanan darahnya tinggi terus-menerus. Saat diperiksa, angka sistoliknya di atas 170 milimeter merkuri (mmHg). Padahal normalnya batas atasnya adalah 140 mmHg. Pria itu mengatakan tak ada riwayat hipertensi dari keluarganya, tapi mengaku merokok dan mengkonsumsi narkotik. Jadi penyebabnya murni karena gaya hidup. Tim dokter memasang dua ring untuk membantu memulihkan jantung pasien tersebut.

Itu hanya satu dari banyak kasus anak milenial berusia 23-38 tahun yang menderita hipertensi. Beberapa tahun belakangan, gangguan tekanan darah tak hanya diderita orang tua, tapi juga menyasar orang muda. Jumlah penyandangnya, baik di Indonesia maupun dunia, meningkat dari tahun ke tahun.

Hipertensi mulai Menyasar Kaum Milenial, Disarankan Periksa TD secara Mandiri

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yakni melebihi 140/90 mmHg. Gangguan ini tak bisa disepelekan. Hipertensi menjadi penyebab kematian terbesar, baik di negara maju maupun negara berkembang.

Tekanan darah yang tinggi dalam jangka lama merusak pembuluh darah dan semua organ tubuh. Kerusakan ini menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit, seperti stroke, gagal ginjal, kebutaan, disfungsi seksual, gagal jantung, dan serangan jantung. Namun kebanyakan orang baru sadar menderita darah tinggi saat sudah terjadi komplikasi. Padahal, bila terdeteksi sejak dini, komplikasi bisa dihindari. Bahkan hipertensi pun bisa dijauhi.

Ada dua penyebab hipertensi pada usia muda, yaitu adanya masalah pada tubuh, seperti gangguan fungsi tiroid atau penyakit parenkim ginjal, yang menyumbang 5 persen penyebab tekanan darah tinggi, serta gaya hidup, yang menyebabkan 95 persen munculnya tekanan darah tinggi.

Gaya hidup yang memicu hipertensi pada kaum muda antara lain merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, kurang aktivitas fisik, serta kurang konsumsi buah dan sayur. Sekarang segala keperluan bisa didapat dengan ponsel, jadi malas bergerak.

Hipertensi mulai Menyasar Kaum Milenial, Disarankan Periksa TD secara Mandiri

Stres menjadi salah satu penyebab tingginya angka hipertensi pada anak muda. Stres di tempat kerja gampang muncul antara lain karena baru mengerjakan tugas mendekati tenggat dan terlibat konflik dengan rekan kerja. Ketika stres, denyut jantung akan bertambah kencang dan tak teratur. Hal itu membuat tekanan darah meningkat. Stres karena pekerjaan dan konflik dengan teman kerja meningkatkan risiko hipertensi pada usia 18-30 tahun.

Marah membuat tekanan darah meningkat. Untuk setiap peningkatan satu poin kemarahan dengan skala ukur Spielberger, risiko tekanan darah tinggi naik 12 persen. Kebiasaan minum kopi juga dianggap berisiko membuat tekanan darah melonjak. Orang yang minum kopi kurang dari segelas per minggu atau minum tiga gelas atau lebih per hari memiliki risiko lebih rendah menyandang hipertensi ketimbang orang yang minum kopi segelas per hari.

Kafein yang terkandung dalam kopi menyebabkan tekanan darah meningkat. Tapi, jika kopi dikonsumsi kurang dari segelas per minggu, efek kafein tersebut tak terasa karena jumlahnya terlalu kecil. Pengaruhnya baru terasa kalau kopi diminum rata-rata segelas per hari. Namun, jika konsumsinya tiga gelas atau lebih, kekuatan kafein tersebut justru menurun. Karena ternyata, ketika kopi dikonsumsi lebih dari tiga gelas, zat antioksidan yang ada dalam kopi membentengi efek kafein tersebut.

Jajanan yang mengandung monosodium glutamat (MSG) dan garam juga menyebabkan tekanan darah meningkat. Garam akan menarik cairan ke dalam darah sehingga tekanan darah makin tinggi.

Hipertensi mulai Menyasar Kaum Milenial, Disarankan Periksa TD secara Mandiri

Gaya hidup sehat dapat menghindarkan orang dari serangan hipertensi. Tekanan darah tinggi dapat dihindari dengan olahraga teratur 30 menit setiap hari dan lima kali dalam sepekan, lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayur, serta menghindari rokok dan alkohol. Stres pekerjaan pun bisa dihindari dengan manajemen waktu yang lebih baik. Stres juga bisa diturunkan dengan tidur cukup, meditasi, dan relaksasi.

Diingatkan juga agar mengurangi konsumsi garam dan MSG, cukup satu sendok teh per hari. Masalahnya, dalam makanan yang kita beli enggak disebutkan berapa garam yang dimasukkan. Jadi kita sendiri yang mesti membatasi apa yang masuk ke tubuh.

Deteksi dini juga penting dilakukan. Sebaiknya periksa sebelum tubuh merasakan gejala karena setengah penderita tak menyadari dirinya menyandang hipertensi. Setengah dari mereka yang tahu bahwa dirinya hipertensi tak mau diobati karena merasa sehat. Padahal tanpa keluhan pun tetap harus diobati karena risikonya kematian.

Untuk mereka yang dicurigai menderita hipertensi, dalam Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019, yang diluncurkan Perhimpunan Hipertensi Indonesian pada akhir Februari lalu, para dokter sepakat menyarankan agar pemeriksaan tekanan darah juga dilakukan secara mandiri di rumah. Ketika diperiksa tenaga medis, tekanan darah sebagian orang normal. Padahal, saat di luar, tekanan darah mereka tinggi karena tekanan darah akan berubah sesuai dengan kondisi, baik emosi maupun fisik. Apalagi sekarang sudah ada alat pengukur tekanan darah yang lebih mudah, jadi seharusnya tidak ada hambatan.

Hipertensi mulai Menyasar Kaum Milenial, Disarankan Periksa TD secara Mandiri


Spoiler for Referensi:





0
1.7K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan