Indonesia dulu sangat identik dengan segala keramah-tamahan dan budaya gotong-royongnya.
Siapa sih yang ngak kenal dengan zamrud khatulistiwa ?
Jadi jangan heran, para turis selalu mengarahkan pandangannya untuk berpertualangan ke Indonesia.



Namun bagaimana dengan kondisi belakangan ini, setelah para politisi justru mencoba mengambil alih dan merampas nilai persatuan dan kesatuan yang sudah ada dan telah mendarah daging selama beribu-ribu tahun ?



Semua cara telah digunakan para politisi untuk mencapai tujuan demi memuluskan kepentingan golongan atau kelompoknya.
Tujuannya hanya satu yakni mencapai kemenangan tanpa melihat siapa lawan dan siapa kawan.



Dan orang-orang yang mudah dicekokin melalui norma agama, keyakinan maupun budaya pun justru dijadikan motor pengerak demi memuluskan jalan para politisi.

Dimanakah para politisi ketika saudara setanah air saling menghujat ?
Dimanakah para politisi ketika saudara sebangsa saling berkelahi ?
Dimanakah para politisi ketika saudara seperjuangan saling membunuh ?

Puaskah para politisi melihat saudara setanah air saling menghujat, saling berkelahi dan saling membunuh ?
Puaskah para politisi melihat kehancuran bangsa dan negara dan memupus nilai persatuan dan kesatuan ?

Lalu dimanakah keramah-tamahan dan kegotong-royongan itu setelah diambil alih oleh para politisi ?



Komen TS :
Woiii Pendemo bego, elu pada ngak mikir apa kalo elu semua cuma dijadiin alat buat ngerusak negara elu sendiri. Mikir dong luh..

[B]Bonus buat para pembaca : [/B]