- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ormas Islam di Medan: Rakyat yang akan Melantik Prabowo-Sandi


TS
wolfvenom88
Ormas Islam di Medan: Rakyat yang akan Melantik Prabowo-Sandi
KONFRONTADI – Ratusan orang yang tergabung dalam aliansi ormas Islam berunjuk rasa di Kantor Bawaslu Sumatera Utara (Sumut) di Jalan H Adam Malik Medan, Jumat.
Dalam aksinya, massa menyampaikan aspirasi terkait adanya dugaan kecurangan di dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Pemilu 2019.
“Kami mendukung Bawaslu yang menetapkan bahwa penghitungan yang dilakukan KPU terjadi kesalahan dan harus dihentikan,” ungkap Kahairi Amri selaku Panglima Devisi PETA Sumut yang hadir dalam unjuk rasa tersebut.
Menurutnya, apabila KPU tetap melakukan penghitungan hingga 22 Mei mendatang dan mengalahkan pasangan Prabowo-Sandi sebagai Presiden dan Wakil Presiden maka rakyat yang akan melantik.
“Kita akan kawal terus hingga penghitungan selesai. Jika pasangan 02 dikalahkan dan pasangan 01 dimenangkan maka rakyat yang akan melantik pasangan 02,” tuturnya.
Sementara itu, Ustad Taufik menambahkan mengenai kecurangan pemilu, sebuah kewajiban bagi umat muslim dan seluruh umat manusia untuk membela.
“Kita hadir di sini untuk memperjuangkan keadilan, kita sudah haus akan kebenaran,” pungkasnya.
Dilaporkan Waspada.co.id, personel gabungan Polrestabes Medan turun mengamankan aksi. Kawat duri juga dibentangkan di depan kantor Bawaslu.(mr/waspada)
http://konfrontasi.com/content/polit...-prabowo-sandi
Kiai NU Se-Jatim: Kegaduhan Mencuat Akibat Pemilu Diduga Tak Jurdil
KONFRONTASI-Para ulama dan kiai ormas Nahdlatul Ulama (NU) Kultural se-Jawa Timur merasa prihatin atas korban berjatuhan dalam kerusuhan Rabu dinihari (22/5) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Begitu dikatakan kiai Haji Ahmad Fauzi Afandi saat jumpa pers bersama para alim ulama se-Jatim di antaranya Gus Aam, KH ahmad Fauzi Afandi, KH Rozy Shihab, KH Fadholi M. Ruham, Ustadz Letkol Sugito di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta, Rabu (22/5).
"Kami berpandangan bahwa tragedi dan kegaduhan ini adalah akumulasi dari proses pelaksanaan Pemilu yang diduga tidak memenuhi asas luber dan jurdil," lanjut kiai Ahmad.
Kiai Ahmad menekankan, ratusan korban luka-luka dan beberapa orang meninggal dunia harus segera disikapi oleh pemerintah. Sebab, berpotensi meluas kemana-mana.
"Kami meminta kepada pemerintah, khususnya Polri untuk bertindak adil, profesional, dan proporsional agar tidak bertambah lagi korban," demikian kiai Ahmad.[mr/rmol]
http://konfrontasi.com/content/nasio...uga-tak-jurdil
Dalam aksinya, massa menyampaikan aspirasi terkait adanya dugaan kecurangan di dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Pemilu 2019.
“Kami mendukung Bawaslu yang menetapkan bahwa penghitungan yang dilakukan KPU terjadi kesalahan dan harus dihentikan,” ungkap Kahairi Amri selaku Panglima Devisi PETA Sumut yang hadir dalam unjuk rasa tersebut.
Menurutnya, apabila KPU tetap melakukan penghitungan hingga 22 Mei mendatang dan mengalahkan pasangan Prabowo-Sandi sebagai Presiden dan Wakil Presiden maka rakyat yang akan melantik.
“Kita akan kawal terus hingga penghitungan selesai. Jika pasangan 02 dikalahkan dan pasangan 01 dimenangkan maka rakyat yang akan melantik pasangan 02,” tuturnya.
Sementara itu, Ustad Taufik menambahkan mengenai kecurangan pemilu, sebuah kewajiban bagi umat muslim dan seluruh umat manusia untuk membela.
“Kita hadir di sini untuk memperjuangkan keadilan, kita sudah haus akan kebenaran,” pungkasnya.
Dilaporkan Waspada.co.id, personel gabungan Polrestabes Medan turun mengamankan aksi. Kawat duri juga dibentangkan di depan kantor Bawaslu.(mr/waspada)
http://konfrontasi.com/content/polit...-prabowo-sandi
Kiai NU Se-Jatim: Kegaduhan Mencuat Akibat Pemilu Diduga Tak Jurdil
KONFRONTASI-Para ulama dan kiai ormas Nahdlatul Ulama (NU) Kultural se-Jawa Timur merasa prihatin atas korban berjatuhan dalam kerusuhan Rabu dinihari (22/5) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Begitu dikatakan kiai Haji Ahmad Fauzi Afandi saat jumpa pers bersama para alim ulama se-Jatim di antaranya Gus Aam, KH ahmad Fauzi Afandi, KH Rozy Shihab, KH Fadholi M. Ruham, Ustadz Letkol Sugito di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta, Rabu (22/5).
"Kami berpandangan bahwa tragedi dan kegaduhan ini adalah akumulasi dari proses pelaksanaan Pemilu yang diduga tidak memenuhi asas luber dan jurdil," lanjut kiai Ahmad.
Kiai Ahmad menekankan, ratusan korban luka-luka dan beberapa orang meninggal dunia harus segera disikapi oleh pemerintah. Sebab, berpotensi meluas kemana-mana.
"Kami meminta kepada pemerintah, khususnya Polri untuk bertindak adil, profesional, dan proporsional agar tidak bertambah lagi korban," demikian kiai Ahmad.[mr/rmol]
http://konfrontasi.com/content/nasio...uga-tak-jurdil



muhamad.hanif.2 dan User telah dihapus memberi reputasi
0
3.8K
50


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan