- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
FANFICTION Kpop [NCTDream_part1]


TS
xolimi
FANFICTION Kpop [NCTDream_part1]
[PROLOG]
siapa yang tidak tau NCT salah satu grup idol korea yang berada dalam naungan SM Entertaiment. SM Entertaiment sendiri merupakan sebuah agensi hiburan nomor satu di korea selatan yang di pimpin oleh seorang yang kompeten bernama Lee Soo Man, hal itu terbukti karena SMentertaiment selalu melahirkan grup idol yang melegenda seperti TVXQ, super junior , Girls Generation, F(x) , EXO sampai Red Velvet.
NCT juga di kenal oleh kalangan penggemar kpop sebagai grup dari kumpulan para pangeran karena seluruh anggota memiliki visual yang tampan. lee taeyong misalnya, ia merupakan leader NCT yang memiliki wajah bak tokoh kartun jack frost, mata nya yang tajam serta bentuk rahang yang tegas sering kali membuat semua orang berfikir apakah ia benar-benar seorang manusia. selain itu NCT juga punya Jaehyun yang di sebut sebut sebagai perusak list bias semua orang karena wajahnya yang sangat tampan sering kali membuat hati goyah.
jika SNSD punya TaeTiSeo dan EXO punya CBX, NCT juga punya unit yaitu NCT Dream yang terdiri dari 7 remaja yang menggemaskan yaitu Mark, Renjun, Haechan, Chenle, Jisung , Jaemin dan Jeno. Usia rata rata mereka adalah sekarang 17-20 tahun, mereka debut pada tahun 2016 dengan lagu Chewing Gum dan langsung berhasil memuncaki chart tangga lagu. wajah mereka yang tampan dan menggemaskan juga berhasil memikat hati para fangirls terutama para noona.
di NCT Dream sendiri, Mark di berikan kepercayaan untuk menakhodai kapal DREAM. hal itu di karena selain mark adalah anggota yang tertua di antara mereka tapi ia juga mampu memberikan arahan kepada anggota Dream lainnya.
Namun siapa sangka setelah 3 tahun debut, ada banyak cerita yang tersimpan dalam kapal DREAM. seperti anak anak pada umumnya ketujuh anggota dream juga mulai mengalami titik balik dan gejolak perasaan yang sering kali membuat mereka merasa bingung. terlebih lagi insiden yang terjadi pada Jaemin, sejak tahun 2017 ia mengalami cidera yang mengharuskannya untuk beristirahat dari dunia yang membesarkan namanya dalam jangka waktu yang tidak di ketahui entah sampai kapan. Hal itu juga merupakan sebuah pukulan keras bagi jeno, bagaimana tidak jaemin merupakan anggota yang sangat dekat dengannya. selain teman satu grup nya, jaemin dan jeno adalah teman satu sekolah dimana artinya mereka sangat dekat karena sering melewatkan waktu bersama. Dan sampai saat ini jaemin masih harus mendapatkan perawatan di singapura. tidak ada yang tahu bagaimana sebenarnya kondisi jaemin karena SM Entertaiment merahasiakan keadaanya pada publik bahkan artis nya sendiri.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[PART 1]
Demam Kpop memang sudah mulai tersebar bukan hanya di negara asal korea selatan tapi juga ke China, Thailand, Indonesia, Philifina, Malaysia dan negara lainnya. bahkan virus kpop sekarang juga sudah menyebar ke benua eropa, seperti Amerika. itu semua menjadi bukti bahwa kpop di cintai oleh semua orang dari belahan dunia. Tapi tidak dengan Lee Eun Ji, seorang wanita yang tahun ini akan menginjak usia 24 tahun.
Lee Eun JI adalah mahasiswi dari fakultas hukum yang berada di tingkat akhir, dalam satu bulan kedepan ia akan melaksanakan wisuda nya. namun sungguh sayang, eun ji tidak akan bisa merayakan hari kelulusan nya karena kedua orang tua eun ji sudah meninggal dalam kecelakaan 4 tahun lalu. selama itu juga eun ji bekerja paruh waktu di sebuah toserba untuk membiayai kuliah nya. itu lah alasan mengapa ia sama sekali tidak tahu tentang dunia hiburan karena kegiatan sehari hari nya selama ini hanyalah belajar dan bekerja.
tapi bukan berarti eun ji tidak tahu sama sekali tentang kpop. dahulu, saat ia SMP eun ji merupakan salah satu fans dari super junior walaupun tidak berlangsung lama. di super junior eun ji sangat menyukai Lee DongHae. ia bahkan pernah memasang poster Lee DongHae yang cukup besar di dinding kamarnya.
**
jam sudah menunjukan pukul 11:15 malam, seharusnya eun ji sudah berganti shift dengan pegawai yang lain tapi entah kenapa orang itu tidak kunjung datang. eun ji mulai kesal karena sudah menunggu lama. beberapa kali ia melihat ke arah pintu berharap seseorang akan datang menggantikannya.
" kim jae hwan, dimana kau "
eun ji mulai menghentakan kakinya karena merasa kesal, tidak lama kemudian orang yang sedari tadi ia tunggu akhirnya datang.
" omo omo eun ji-ah mianhae, aku harus menjemput adikku dulu "
" gwaenchana"
eun ji tetap memberikan senyuman pada jae hwan walau sebenarnya ia merasa kesal.
" aku pulang "- eun ji
" ye hati-hati"
eun ji berpamitan dan langsung pergi. kini waktu sudah lewat jam setengah 12, jalanan juga mulai sepi tapi itu semua tidak lantas membuat eun ji takut, ia tetap berjalan dengan santai padahal sebanarnya arah jalan pulang eun ji cukup sepi.
untuk menghilangkan keheningan, eun ji mengambil earphone yang ada di tas nya kemudian ia sambungkan di ponselnya dan memakainya di kedua telinganya. jika kebanyak orang akan bersenandung saat memakai earphone eun ji justru terlihat serius dan menautkan alisnya. beberapa orang yang berpapasan dengannya mungkin akan mengira kalau eun ji sangat serius mendalami lagu yang sedang ia putar namun siapa sangka ternyata yang sedang ia dengarkan bukanlah sebuah lagu melainkan rekaman dari suaranya sendiri yang menghafal berbagai pasal dalam hukum.
setelah hampir 20 menit berjalan eun ji mendadak menghentikan langkahnya, ia terkejut bukan main melihat seorang lelaki dengan setelan pakaian dan topi serba hitam berada tepat di depannya. refleks, eun ji berteriak hingga membuat lelaki itu menengok ke arahnya. eun ji membalikan badan nya dan berlari sambil berteriak meminta tolong, sayangnya tidak ada satu pun orang yang mendengar teriakannya. namun eun ji tidak menyerah, ia terus berteriak meminta tolong karena lelaki itu terus mengejarnya. ia takut akan di rampok atau kemungkinan terburuknya ia akan di bunuh.
namun apa daya, tenaga seorang wanita bukanlah apa-apa jika di bandingkan dengan lelaki. sekencang apapun ia berlari maka akan tetap terkejar. eun ji memilih mengumpat di sebuah gang kecil dan gelap, ia berjongkok dan mengatur nafasnya yang terengah engah. setelah beberapa menit, ia tidak lagi mendengar langkah kaki lelaki yang mengejarnya, eun ji menghembuskan nafas lega dan melemaskan tubuhnya untuk melepas ketegangan yang sedari tadi ia alami.
" cheogiyo "
eun ji terkejut, jantung nya hampir copot karena tiba-tiba seseorang menyentuh bahu kirinya. eun ji mencoba memfokuskan penglihatannya dalam gelap. tubuhnya gemetaran karena ternyata yang menyentuhnya adalah lelaki yang sedari tadi mengejarnya.
eun ji merangkak untuk menghindari lelaki itu, ia sudah tidak sanggup berdiri dan berlari lagi.
" tolong jangan bunuh aku, tolong "
eun ji terus memohon agar lelaki itu mau melepaskannya, ia bahkan memberikan tas nya agar ia bisa di lepaskan tapi usahanya sia-sia lelaki itu terus mendekatinya. eun ji pun berhenti dan menggosokan kedua telapak tangannya sebagai permohonon agar lelaki itu membolehkannya pergi.
" aku mohon lepaskan aku, aku bukan anak orang kaya untuk di minta tebusan, aku mohon "
eun ji yang sangat ketakutan pun mulai menangis, jalan pikirannya sudah sangat buruk, ia takut di bunuh karena dalam 3 bulan terakhir sudah banyak sekali kasus pembunuhan yang terjadi.
" yak! yak, aku bukan pembunuh "
lelaki itu membuka masker yang menutupi wajahnya, ia terus menegaskan bahwa dia bukan pembunuh. tapi eun ji yang sudah terlanjur takut tetap menangis histeris. akhirnya lelaki itu memegang kedua bahu eun ji dan mencengkeramnya kuat.
" diam aku bilang diam! "
kini lelaki itu mulai membentak dan berhasil membuat eun ji diam.
" aku bukan pembunuh, mengerti?"
lelaki itu menatap mata eun ji untuk meyakinkan bahwa dia bukan seorang pembunuh.
" lalu kenapa kau mengejarku"
eun ji mencoba memberanikan diri untuk bertanya alasan mengapa lelaki itu mengejarnya.
" aku sedang di kejar banyak orang "
benar saja, kurang dari dua detik beberapa orang muncul. tanpa pikir panjang lelaki itu langsung bangun dan menggenggam tangan eun ji, ia membawa eun ji ikut lari bersamanya sedangkan eun ji yang masih tidak mengerti dengan situasi yang tengah terjadi hanya menurut saat di tuntun untuk berlari.
mereka berlari kesana dan kemari untuk menghindari kawanan orang yang mengejar. karena merasa lelah, eun ji melepaskan tangannya yang sedari tadi di genggam oleh lelaki itu.
" lepas! "
" wae? kita harus pergi! "
mereka berdua saling menaikan nada suaranya.
" untuk apa aku ikut berlari denganmu padahal kenal denganmu saja tidak!"
lelaki itu mulai kesal, ia melepaskan topi yang ia kenakan dan melemparnya ke sembarang arah.
" YAK! lihat aku, lihat! aku Lee Jeno "
" lee jeno siapa, aku tidak mengenalmu"
lee jeno menghembuskan nafas beratnya, ia bahkan menjambak rambutnya sendiri karena terlalu kesal. ia tidak menyangka ada seseorang yang tidak mengenalnya bahkan setelah dia membuka masker dan topi yang ia pakai.
" dengarkan aku baik baik "
jeno kembali memegang bahu eun ji dan menatapnya.
" kita akan kena masalah jika tertangkap oleh mereka, hidupmu akan di penuhi teror "
eun ji menautkan alisnya, ia tidak mengerti kenapa lelaki itu bilang bahwa ia akan menerima teror, eun ji sempat berpikir bahwa lee jeno aneh tapi melihat keseriusan tatapan darinya cukup meyakinkan eun ji.
" baiklah, ikut aku "
eun ji meraih tangan jeno, kini ia yang memimpin pelarian. daerah tempat mereka berada tidak jauh dari rumah eun ji, ia pun berniat membawa jeno ke rumahnya untuk bersembunyi. syukurlah akhirnya mereka sampai tanpa ketahuan.
brakkk
eun ji langsung menutup pintu rumahnya. eun ji dan jeno sama sama menyandarkan tubuhnya di balik pintu untuk mengatur nafas. sungguh malam yang sangat melelahkan. eun ji memalingkah wajahnya untuk melihat wajah lelaki yang sedari tadi berlari bersamanya. di balik lelahnya ia cukup kagum melihat wajah lelaki itu walau hanya dari samping. merasa di perhatikan jeno menatap balas eun ji.
" waeyo? "
" masuklah "
eun ji menyuruh jeno untuk duduk di sofa rumahnya, wajah jeno terlihat sangat pucat.
untuk beberapa saat eun ji membiarkan jeno untuk mengembalikan tenaga nya. ia tidak ingin langsung mencecar lelaki yang ada di hadapannya dengan banyak pertanyaan walau kenyataan nya memang banyak sekali yang ingin eun ji tanyakan. eun ji pun masuk ke kamarnya untuk mengambil handuk yang nantinya akan ia berikan untuk jeno yang basah karena keringat.
setelah kembali dari kamarnya eun ji melihat jeno memejamkan matanya, tadinya eun ji berpikir kalau jeno tertidur tapi setelah ia mengeceknya ternyata jeno pingsan. eun ji bingung dengan apa yang harus ia lakukan, tubuh jeno berkeringat dingin.
" apa aku harus membawanya ke rumah sakit? tidak tidak, bagaimana jika orang orang tadi masih berada di sekitar sini"- eun ji mulai berbicara sendiri
" tapi bagaimana jika ia mati, aku bisa di tuduh telah membunuhnya, ya tuhan! apa yang harus ku lakukan "- ia kebingungan dengan apa yang harus di lakukannya
eun ji mengambil ponsel di saku nya, ia memilih untuk menghubungi rumah sakit.
tuuutt tuuuuttt
tidak perlu menunggu lama sambungan teleponnya langsung terhubung.
" yeoboseyo? tolong kirimkan ambulan ke rumahku ada seseorang yang tidak sadarkan diri disini "
" baik, tolong sebutkan alamat rumah anda"
saat eun ji hendak menyebutkan alamat rumahnya tiba-tiba jeno memegang kaki eun ji. Matanya sayu wajahnya pun masih pucat pasi.
" andwae "
dengan suara yang lemah jeno meminta eun ji untuk tidak membawa nya ke rumah sakit.
" hallo, noona tolong sebutkan alamat rumah anda"
seseorang yang tersambung dalam telepon meminta eun ji untuk menyebutkan alamat rumahnya.
" jebal"- lirih jeno
bahkan dalam keadaan yang selemah itu jeno memohon agar eun ji agar tidak menyebutkan alamatnya. dan pada akhirnya eun ji mematikan sambungan telepon tersebut, ia tidak jadi membawa jeno ke rumah sakit.
dengan susah payah eun ji berhasil memapah jeno ke kamar dan membaringkan tubuhnya di kasur. eun ji membawakan air untuk mengompresi jeno, ia merawat jeno semalam.
keesokan hari...
dengan mata yang masih berat jeno memaksakan diri untuk bangun, ketika membuka matanya ia bingung dengan keadaan sekitar. matanya bergerak cepat memperhatikan tata ruang di sekitarnya yang terlihat asing. ia bangun dan duduk di sisi kasur, tubuhnya sakit kakinya terasa lemas sampai membuatnya sulit untuk berdiri. jeno ingat kejadian semalam dan kamar ini, ini pasti kamar wanita itu. tunggu, kamar? mata jeno membulat ia meraba tubuhnya dengan panik. syukurlah, pakaian yang ia kenakan semalam masih melekat di tubuhnya itu artinya tadi malam tidak ada kejadian apapun. jeno mengusap dadanya karena merasa lega.
" kkamjagiya! "
elusan di dadanya kini berubah menjadi sebuah tepukan keras, ia terkejut dengan sosok yang tiba-tiba muncul di hadapannya.
" mwoya, ngangetin aja"
" kenapa? kamu merasa lega karena pakaianmu masih melekat utuh di tubuhmu?"
" a ani "
jeno tergagap saat menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh eun ji. sepertinya eun ji tahu apa yang ada dalam pikiran jeno
" cepat bangun, aku sudah buatkan sarapan"
jeno merasa bingung dengan apa yang harusnya ia lakukan. tapi untuk saat ini, jeno lebih memilih untuk menurut oleh perintah eun ji, ia pun menyusul eun ji yang sudah lebih dulu keluar kamar.
sesampainya di dapur, jeno melihat sebuah meja makan. ia duduk di kursi yang kosong tepat di depan eun ji. ia menempelkan pantatnya di kursi dengan perasaan canggung.
" makan saja, jangan canggung " ucap eun ji
" kamsahamnida "
setelah beberapa saat kemudian acara sarapan mereka pun akhirnya selesai. jeno berinisiatif mencuci piring kotor yang mereka gunakan tadi, sedangkan eun ji ia mengelap dan merapikan meja makan. mereka bekerja sama dalam keheningan.
" hey kau, sini duduk. aku punya banyak pertanyaan "
eun ji memanggil jeno untuk duduk bersamanya di sofa. ia punya banyak pertanyaan untuk jeno. jeno pun menghampiri nya dan duduk di samping eun ji.
" kau, sebenarnya siapa dan siapa orang orang yang mengejarmu tadi malam? kamu bukan pencuri kan? "
eun ji menatap mata jeno dengan intens, ia sudah sangat penasaran tentang siapa seseorang yang sekarang duduk bersamanya.
" kamu sungguh tidak tahu siapa aku? "
" tidak "jawabnya singkat
jeno memijat dahinya, ia tidak menyangka kalau wanita ini benar benar tidak mengenalinya. saat malam hari mungkin wajar karena kurangnya cahaya tapi pagi ini dalam keadaan terang menderang pun dia tetap tidak kenal.
" lihat aku baik-baik, kamu pasti mengenalku "
dengan mata sipit nya ia membalas menatap eun ji, ia masih tidak yakin apakah wanita di depannya ini sungguh sungguh tidak mengenalinya. namun jawaban eun ji tetap sama ia benar benar tidak mengenal siapa lelaki yang kini sedang menatap matanya.
" oh my god, mustahil jika kamu tidak mengenalku "
" yak jawab saja kau ini siapa "
eun ji mulai kesal karena jeno tidak langsung menjawab pertanyaan nya dan terus saja menanyakan apakah eun ji benar benar mengenalnya atau tidak.
" aku jeno, lee jeno dari NCT Dream "
eun ji yang sedari tadi menatap jeno kini membuang pandangannya ke samping, ia mencoba mengingat apa itu NCT Dream. tapi sekeras apapun ia berpikir, ia tetap tidak tahu apa itu NCT Dream.
" NCT Dream apa itu? "
jeno semakin bingung, bagaimana bisa ada orang yang masih tidak mengenal NCT Dream padahal mereka adalah salah satu grup idol yang sangat populer saat ini.
" aku seorang idol "
" eeyyy mustahil "
eun ji menolak untuk percaya walau sebenarnya eun ji menyadari kalau lelaki yang bersamanya sekarang memang meiliki wajah dan aura seperti idol pada umumnya.
" masih tidak percaya? tunggu aku akan ambil ponselku "
jeno bangun dari duduknya dan menuju ke kamar untuk mengambil ponsel miliknya, namun langkahnya terhenti, ia ingat ponselnya terjatuh saat ia berlarian tadi malam.
" ponsel ku hilang, argh tidak "
jeno menjambak rambutnya, ia kesal karena kehilangan ponselnya.
" bagaimana aku bisa kembali" gerutunya
eun ji memperhatikan jeno yang masih mondar mandir, ia semakin yakin kalau jeno adalah orang aneh. tidak, bahkan mungkin jeno adalah seorang penipu yang mengaku sebagai idol.
" baiklah sekarang aku tau, kamu orang aneh. aku akan menelpon polisi sekarang "
eun ji mengambil ponsel yang ada di sakunya, ia menekan nomor telepon kantor kepolisian tapi sebelum panggilan tersambung, ponsel miliknya di rebut oleh jeno. ia mematikan sambungan telepon nya dan memohon agar eun ji percaya padanya.
" apa yang kau lakukan, kembalikan ponselku"
" tolong jangan lapor polisi, aku bisa dapat masalah besar. tidak! bahkan kamu juga akan ikut terseret "
" lelaki gila! kembalikan ponselku"
eun ji bangun dari duduk nya dan mencoba mengambil ponsel miliknya dengan sekuat tenaga. kali ini ia tidak ingin kalah dari jeno. eun ji menendang kaki jeno dengan keras hingga membuat jeno jatuh bersimpuh. keadaan jeno belum sepenuhnya pulih, tubuhnya masih lemas akhirnya ponsel itu pun berhasil di rebut kembali oleh eun ji.
dan ketika eun ji membuka lock screen ponselnya. alisnya bertaut,ia membaca sebuah notifikasi berita di akun LINE yang ada di layar ponselnya.
" Lee Jeno NCT Dream terlibat kasus Narkotika "
![FANFICTION Kpop [NCTDream_part1]](https://s.kaskus.id/images/2019/05/21/10528097_20190521090411.jpg)
![FANFICTION Kpop [NCTDream_part1]](https://s.kaskus.id/images/2019/05/21/10528097_20190521090502.jpg)
siapa yang tidak tau NCT salah satu grup idol korea yang berada dalam naungan SM Entertaiment. SM Entertaiment sendiri merupakan sebuah agensi hiburan nomor satu di korea selatan yang di pimpin oleh seorang yang kompeten bernama Lee Soo Man, hal itu terbukti karena SMentertaiment selalu melahirkan grup idol yang melegenda seperti TVXQ, super junior , Girls Generation, F(x) , EXO sampai Red Velvet.
NCT juga di kenal oleh kalangan penggemar kpop sebagai grup dari kumpulan para pangeran karena seluruh anggota memiliki visual yang tampan. lee taeyong misalnya, ia merupakan leader NCT yang memiliki wajah bak tokoh kartun jack frost, mata nya yang tajam serta bentuk rahang yang tegas sering kali membuat semua orang berfikir apakah ia benar-benar seorang manusia. selain itu NCT juga punya Jaehyun yang di sebut sebut sebagai perusak list bias semua orang karena wajahnya yang sangat tampan sering kali membuat hati goyah.
jika SNSD punya TaeTiSeo dan EXO punya CBX, NCT juga punya unit yaitu NCT Dream yang terdiri dari 7 remaja yang menggemaskan yaitu Mark, Renjun, Haechan, Chenle, Jisung , Jaemin dan Jeno. Usia rata rata mereka adalah sekarang 17-20 tahun, mereka debut pada tahun 2016 dengan lagu Chewing Gum dan langsung berhasil memuncaki chart tangga lagu. wajah mereka yang tampan dan menggemaskan juga berhasil memikat hati para fangirls terutama para noona.
di NCT Dream sendiri, Mark di berikan kepercayaan untuk menakhodai kapal DREAM. hal itu di karena selain mark adalah anggota yang tertua di antara mereka tapi ia juga mampu memberikan arahan kepada anggota Dream lainnya.
Namun siapa sangka setelah 3 tahun debut, ada banyak cerita yang tersimpan dalam kapal DREAM. seperti anak anak pada umumnya ketujuh anggota dream juga mulai mengalami titik balik dan gejolak perasaan yang sering kali membuat mereka merasa bingung. terlebih lagi insiden yang terjadi pada Jaemin, sejak tahun 2017 ia mengalami cidera yang mengharuskannya untuk beristirahat dari dunia yang membesarkan namanya dalam jangka waktu yang tidak di ketahui entah sampai kapan. Hal itu juga merupakan sebuah pukulan keras bagi jeno, bagaimana tidak jaemin merupakan anggota yang sangat dekat dengannya. selain teman satu grup nya, jaemin dan jeno adalah teman satu sekolah dimana artinya mereka sangat dekat karena sering melewatkan waktu bersama. Dan sampai saat ini jaemin masih harus mendapatkan perawatan di singapura. tidak ada yang tahu bagaimana sebenarnya kondisi jaemin karena SM Entertaiment merahasiakan keadaanya pada publik bahkan artis nya sendiri.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[PART 1]
Demam Kpop memang sudah mulai tersebar bukan hanya di negara asal korea selatan tapi juga ke China, Thailand, Indonesia, Philifina, Malaysia dan negara lainnya. bahkan virus kpop sekarang juga sudah menyebar ke benua eropa, seperti Amerika. itu semua menjadi bukti bahwa kpop di cintai oleh semua orang dari belahan dunia. Tapi tidak dengan Lee Eun Ji, seorang wanita yang tahun ini akan menginjak usia 24 tahun.
Lee Eun JI adalah mahasiswi dari fakultas hukum yang berada di tingkat akhir, dalam satu bulan kedepan ia akan melaksanakan wisuda nya. namun sungguh sayang, eun ji tidak akan bisa merayakan hari kelulusan nya karena kedua orang tua eun ji sudah meninggal dalam kecelakaan 4 tahun lalu. selama itu juga eun ji bekerja paruh waktu di sebuah toserba untuk membiayai kuliah nya. itu lah alasan mengapa ia sama sekali tidak tahu tentang dunia hiburan karena kegiatan sehari hari nya selama ini hanyalah belajar dan bekerja.
tapi bukan berarti eun ji tidak tahu sama sekali tentang kpop. dahulu, saat ia SMP eun ji merupakan salah satu fans dari super junior walaupun tidak berlangsung lama. di super junior eun ji sangat menyukai Lee DongHae. ia bahkan pernah memasang poster Lee DongHae yang cukup besar di dinding kamarnya.
**
jam sudah menunjukan pukul 11:15 malam, seharusnya eun ji sudah berganti shift dengan pegawai yang lain tapi entah kenapa orang itu tidak kunjung datang. eun ji mulai kesal karena sudah menunggu lama. beberapa kali ia melihat ke arah pintu berharap seseorang akan datang menggantikannya.
" kim jae hwan, dimana kau "
eun ji mulai menghentakan kakinya karena merasa kesal, tidak lama kemudian orang yang sedari tadi ia tunggu akhirnya datang.
" omo omo eun ji-ah mianhae, aku harus menjemput adikku dulu "
" gwaenchana"
eun ji tetap memberikan senyuman pada jae hwan walau sebenarnya ia merasa kesal.
" aku pulang "- eun ji
" ye hati-hati"
eun ji berpamitan dan langsung pergi. kini waktu sudah lewat jam setengah 12, jalanan juga mulai sepi tapi itu semua tidak lantas membuat eun ji takut, ia tetap berjalan dengan santai padahal sebanarnya arah jalan pulang eun ji cukup sepi.
untuk menghilangkan keheningan, eun ji mengambil earphone yang ada di tas nya kemudian ia sambungkan di ponselnya dan memakainya di kedua telinganya. jika kebanyak orang akan bersenandung saat memakai earphone eun ji justru terlihat serius dan menautkan alisnya. beberapa orang yang berpapasan dengannya mungkin akan mengira kalau eun ji sangat serius mendalami lagu yang sedang ia putar namun siapa sangka ternyata yang sedang ia dengarkan bukanlah sebuah lagu melainkan rekaman dari suaranya sendiri yang menghafal berbagai pasal dalam hukum.
setelah hampir 20 menit berjalan eun ji mendadak menghentikan langkahnya, ia terkejut bukan main melihat seorang lelaki dengan setelan pakaian dan topi serba hitam berada tepat di depannya. refleks, eun ji berteriak hingga membuat lelaki itu menengok ke arahnya. eun ji membalikan badan nya dan berlari sambil berteriak meminta tolong, sayangnya tidak ada satu pun orang yang mendengar teriakannya. namun eun ji tidak menyerah, ia terus berteriak meminta tolong karena lelaki itu terus mengejarnya. ia takut akan di rampok atau kemungkinan terburuknya ia akan di bunuh.
namun apa daya, tenaga seorang wanita bukanlah apa-apa jika di bandingkan dengan lelaki. sekencang apapun ia berlari maka akan tetap terkejar. eun ji memilih mengumpat di sebuah gang kecil dan gelap, ia berjongkok dan mengatur nafasnya yang terengah engah. setelah beberapa menit, ia tidak lagi mendengar langkah kaki lelaki yang mengejarnya, eun ji menghembuskan nafas lega dan melemaskan tubuhnya untuk melepas ketegangan yang sedari tadi ia alami.
" cheogiyo "
eun ji terkejut, jantung nya hampir copot karena tiba-tiba seseorang menyentuh bahu kirinya. eun ji mencoba memfokuskan penglihatannya dalam gelap. tubuhnya gemetaran karena ternyata yang menyentuhnya adalah lelaki yang sedari tadi mengejarnya.
eun ji merangkak untuk menghindari lelaki itu, ia sudah tidak sanggup berdiri dan berlari lagi.
" tolong jangan bunuh aku, tolong "
eun ji terus memohon agar lelaki itu mau melepaskannya, ia bahkan memberikan tas nya agar ia bisa di lepaskan tapi usahanya sia-sia lelaki itu terus mendekatinya. eun ji pun berhenti dan menggosokan kedua telapak tangannya sebagai permohonon agar lelaki itu membolehkannya pergi.
" aku mohon lepaskan aku, aku bukan anak orang kaya untuk di minta tebusan, aku mohon "
eun ji yang sangat ketakutan pun mulai menangis, jalan pikirannya sudah sangat buruk, ia takut di bunuh karena dalam 3 bulan terakhir sudah banyak sekali kasus pembunuhan yang terjadi.
" yak! yak, aku bukan pembunuh "
lelaki itu membuka masker yang menutupi wajahnya, ia terus menegaskan bahwa dia bukan pembunuh. tapi eun ji yang sudah terlanjur takut tetap menangis histeris. akhirnya lelaki itu memegang kedua bahu eun ji dan mencengkeramnya kuat.
" diam aku bilang diam! "
kini lelaki itu mulai membentak dan berhasil membuat eun ji diam.
" aku bukan pembunuh, mengerti?"
lelaki itu menatap mata eun ji untuk meyakinkan bahwa dia bukan seorang pembunuh.
" lalu kenapa kau mengejarku"
eun ji mencoba memberanikan diri untuk bertanya alasan mengapa lelaki itu mengejarnya.
" aku sedang di kejar banyak orang "
benar saja, kurang dari dua detik beberapa orang muncul. tanpa pikir panjang lelaki itu langsung bangun dan menggenggam tangan eun ji, ia membawa eun ji ikut lari bersamanya sedangkan eun ji yang masih tidak mengerti dengan situasi yang tengah terjadi hanya menurut saat di tuntun untuk berlari.
mereka berlari kesana dan kemari untuk menghindari kawanan orang yang mengejar. karena merasa lelah, eun ji melepaskan tangannya yang sedari tadi di genggam oleh lelaki itu.
" lepas! "
" wae? kita harus pergi! "
mereka berdua saling menaikan nada suaranya.
" untuk apa aku ikut berlari denganmu padahal kenal denganmu saja tidak!"
lelaki itu mulai kesal, ia melepaskan topi yang ia kenakan dan melemparnya ke sembarang arah.
" YAK! lihat aku, lihat! aku Lee Jeno "
" lee jeno siapa, aku tidak mengenalmu"
lee jeno menghembuskan nafas beratnya, ia bahkan menjambak rambutnya sendiri karena terlalu kesal. ia tidak menyangka ada seseorang yang tidak mengenalnya bahkan setelah dia membuka masker dan topi yang ia pakai.
" dengarkan aku baik baik "
jeno kembali memegang bahu eun ji dan menatapnya.
" kita akan kena masalah jika tertangkap oleh mereka, hidupmu akan di penuhi teror "
eun ji menautkan alisnya, ia tidak mengerti kenapa lelaki itu bilang bahwa ia akan menerima teror, eun ji sempat berpikir bahwa lee jeno aneh tapi melihat keseriusan tatapan darinya cukup meyakinkan eun ji.
" baiklah, ikut aku "
eun ji meraih tangan jeno, kini ia yang memimpin pelarian. daerah tempat mereka berada tidak jauh dari rumah eun ji, ia pun berniat membawa jeno ke rumahnya untuk bersembunyi. syukurlah akhirnya mereka sampai tanpa ketahuan.
brakkk
eun ji langsung menutup pintu rumahnya. eun ji dan jeno sama sama menyandarkan tubuhnya di balik pintu untuk mengatur nafas. sungguh malam yang sangat melelahkan. eun ji memalingkah wajahnya untuk melihat wajah lelaki yang sedari tadi berlari bersamanya. di balik lelahnya ia cukup kagum melihat wajah lelaki itu walau hanya dari samping. merasa di perhatikan jeno menatap balas eun ji.
" waeyo? "
" masuklah "
eun ji menyuruh jeno untuk duduk di sofa rumahnya, wajah jeno terlihat sangat pucat.
untuk beberapa saat eun ji membiarkan jeno untuk mengembalikan tenaga nya. ia tidak ingin langsung mencecar lelaki yang ada di hadapannya dengan banyak pertanyaan walau kenyataan nya memang banyak sekali yang ingin eun ji tanyakan. eun ji pun masuk ke kamarnya untuk mengambil handuk yang nantinya akan ia berikan untuk jeno yang basah karena keringat.
setelah kembali dari kamarnya eun ji melihat jeno memejamkan matanya, tadinya eun ji berpikir kalau jeno tertidur tapi setelah ia mengeceknya ternyata jeno pingsan. eun ji bingung dengan apa yang harus ia lakukan, tubuh jeno berkeringat dingin.
" apa aku harus membawanya ke rumah sakit? tidak tidak, bagaimana jika orang orang tadi masih berada di sekitar sini"- eun ji mulai berbicara sendiri
" tapi bagaimana jika ia mati, aku bisa di tuduh telah membunuhnya, ya tuhan! apa yang harus ku lakukan "- ia kebingungan dengan apa yang harus di lakukannya
eun ji mengambil ponsel di saku nya, ia memilih untuk menghubungi rumah sakit.
tuuutt tuuuuttt
tidak perlu menunggu lama sambungan teleponnya langsung terhubung.
" yeoboseyo? tolong kirimkan ambulan ke rumahku ada seseorang yang tidak sadarkan diri disini "
" baik, tolong sebutkan alamat rumah anda"
saat eun ji hendak menyebutkan alamat rumahnya tiba-tiba jeno memegang kaki eun ji. Matanya sayu wajahnya pun masih pucat pasi.
" andwae "
dengan suara yang lemah jeno meminta eun ji untuk tidak membawa nya ke rumah sakit.
" hallo, noona tolong sebutkan alamat rumah anda"
seseorang yang tersambung dalam telepon meminta eun ji untuk menyebutkan alamat rumahnya.
" jebal"- lirih jeno
bahkan dalam keadaan yang selemah itu jeno memohon agar eun ji agar tidak menyebutkan alamatnya. dan pada akhirnya eun ji mematikan sambungan telepon tersebut, ia tidak jadi membawa jeno ke rumah sakit.
dengan susah payah eun ji berhasil memapah jeno ke kamar dan membaringkan tubuhnya di kasur. eun ji membawakan air untuk mengompresi jeno, ia merawat jeno semalam.
keesokan hari...
dengan mata yang masih berat jeno memaksakan diri untuk bangun, ketika membuka matanya ia bingung dengan keadaan sekitar. matanya bergerak cepat memperhatikan tata ruang di sekitarnya yang terlihat asing. ia bangun dan duduk di sisi kasur, tubuhnya sakit kakinya terasa lemas sampai membuatnya sulit untuk berdiri. jeno ingat kejadian semalam dan kamar ini, ini pasti kamar wanita itu. tunggu, kamar? mata jeno membulat ia meraba tubuhnya dengan panik. syukurlah, pakaian yang ia kenakan semalam masih melekat di tubuhnya itu artinya tadi malam tidak ada kejadian apapun. jeno mengusap dadanya karena merasa lega.
" kkamjagiya! "
elusan di dadanya kini berubah menjadi sebuah tepukan keras, ia terkejut dengan sosok yang tiba-tiba muncul di hadapannya.
" mwoya, ngangetin aja"
" kenapa? kamu merasa lega karena pakaianmu masih melekat utuh di tubuhmu?"
" a ani "
jeno tergagap saat menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh eun ji. sepertinya eun ji tahu apa yang ada dalam pikiran jeno
" cepat bangun, aku sudah buatkan sarapan"
jeno merasa bingung dengan apa yang harusnya ia lakukan. tapi untuk saat ini, jeno lebih memilih untuk menurut oleh perintah eun ji, ia pun menyusul eun ji yang sudah lebih dulu keluar kamar.
sesampainya di dapur, jeno melihat sebuah meja makan. ia duduk di kursi yang kosong tepat di depan eun ji. ia menempelkan pantatnya di kursi dengan perasaan canggung.
" makan saja, jangan canggung " ucap eun ji
" kamsahamnida "
setelah beberapa saat kemudian acara sarapan mereka pun akhirnya selesai. jeno berinisiatif mencuci piring kotor yang mereka gunakan tadi, sedangkan eun ji ia mengelap dan merapikan meja makan. mereka bekerja sama dalam keheningan.
" hey kau, sini duduk. aku punya banyak pertanyaan "
eun ji memanggil jeno untuk duduk bersamanya di sofa. ia punya banyak pertanyaan untuk jeno. jeno pun menghampiri nya dan duduk di samping eun ji.
" kau, sebenarnya siapa dan siapa orang orang yang mengejarmu tadi malam? kamu bukan pencuri kan? "
eun ji menatap mata jeno dengan intens, ia sudah sangat penasaran tentang siapa seseorang yang sekarang duduk bersamanya.
" kamu sungguh tidak tahu siapa aku? "
" tidak "jawabnya singkat
jeno memijat dahinya, ia tidak menyangka kalau wanita ini benar benar tidak mengenalinya. saat malam hari mungkin wajar karena kurangnya cahaya tapi pagi ini dalam keadaan terang menderang pun dia tetap tidak kenal.
" lihat aku baik-baik, kamu pasti mengenalku "
dengan mata sipit nya ia membalas menatap eun ji, ia masih tidak yakin apakah wanita di depannya ini sungguh sungguh tidak mengenalinya. namun jawaban eun ji tetap sama ia benar benar tidak mengenal siapa lelaki yang kini sedang menatap matanya.
" oh my god, mustahil jika kamu tidak mengenalku "
" yak jawab saja kau ini siapa "
eun ji mulai kesal karena jeno tidak langsung menjawab pertanyaan nya dan terus saja menanyakan apakah eun ji benar benar mengenalnya atau tidak.
" aku jeno, lee jeno dari NCT Dream "
eun ji yang sedari tadi menatap jeno kini membuang pandangannya ke samping, ia mencoba mengingat apa itu NCT Dream. tapi sekeras apapun ia berpikir, ia tetap tidak tahu apa itu NCT Dream.
" NCT Dream apa itu? "
jeno semakin bingung, bagaimana bisa ada orang yang masih tidak mengenal NCT Dream padahal mereka adalah salah satu grup idol yang sangat populer saat ini.
" aku seorang idol "
" eeyyy mustahil "
eun ji menolak untuk percaya walau sebenarnya eun ji menyadari kalau lelaki yang bersamanya sekarang memang meiliki wajah dan aura seperti idol pada umumnya.
" masih tidak percaya? tunggu aku akan ambil ponselku "
jeno bangun dari duduknya dan menuju ke kamar untuk mengambil ponsel miliknya, namun langkahnya terhenti, ia ingat ponselnya terjatuh saat ia berlarian tadi malam.
" ponsel ku hilang, argh tidak "
jeno menjambak rambutnya, ia kesal karena kehilangan ponselnya.
" bagaimana aku bisa kembali" gerutunya
eun ji memperhatikan jeno yang masih mondar mandir, ia semakin yakin kalau jeno adalah orang aneh. tidak, bahkan mungkin jeno adalah seorang penipu yang mengaku sebagai idol.
" baiklah sekarang aku tau, kamu orang aneh. aku akan menelpon polisi sekarang "
eun ji mengambil ponsel yang ada di sakunya, ia menekan nomor telepon kantor kepolisian tapi sebelum panggilan tersambung, ponsel miliknya di rebut oleh jeno. ia mematikan sambungan telepon nya dan memohon agar eun ji percaya padanya.
" apa yang kau lakukan, kembalikan ponselku"
" tolong jangan lapor polisi, aku bisa dapat masalah besar. tidak! bahkan kamu juga akan ikut terseret "
" lelaki gila! kembalikan ponselku"
eun ji bangun dari duduk nya dan mencoba mengambil ponsel miliknya dengan sekuat tenaga. kali ini ia tidak ingin kalah dari jeno. eun ji menendang kaki jeno dengan keras hingga membuat jeno jatuh bersimpuh. keadaan jeno belum sepenuhnya pulih, tubuhnya masih lemas akhirnya ponsel itu pun berhasil di rebut kembali oleh eun ji.
dan ketika eun ji membuka lock screen ponselnya. alisnya bertaut,ia membaca sebuah notifikasi berita di akun LINE yang ada di layar ponselnya.
" Lee Jeno NCT Dream terlibat kasus Narkotika "
![FANFICTION Kpop [NCTDream_part1]](https://s.kaskus.id/images/2019/05/21/10528097_20190521090411.jpg)
![FANFICTION Kpop [NCTDream_part1]](https://s.kaskus.id/images/2019/05/21/10528097_20190521090502.jpg)
0
680
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan