Aktivis Tionghoa Li Xue Xiung atau lebih dikenal dengan nama [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Lieus+Sungkharisma][color=#f9a01b][b]Lieus Sungkharisma[/b][/color][/url] sudah ditetapkan Polri sebagai tersangka kasus dugaan makar. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo membenarkan penetapan tersangka kepada juru Kampanye [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=BPN][color=#f9a01b][b]BPN[/b][/color][/url] ini.

"Sudah ditetapkan sebagai tersangka. Hari ini setelah melalui mekanisme gelar perkara maka penyidik melakukan penjemputan dikediamannya" ujar Dedi Prasetyo, Senin (20/5/2019).

Adapun perkara yang dilaporkan adalah tindak pidana penyebaran berita bohong (hoax) UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 14 dan/atau Pasal 15 terhadap keamanan negara/makar UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 107 jo Pasal 87 dan/atau Pasal 163 bis jo Pasal 107.

Lieus beberapa kali mendapat sorotan karena aksinya yang akhir-akhir ini gencar mendukung Prabowo-Sandi hingga dirinya pernah mengamuk saat ingin menjenguk [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Ahmad+Dhani][color=#f9a01b][b]Ahmad Dhani[/b][/color][/url].


Berikut lima berita terkait Lieus yang menjadi sorotan:

1. Diusir pendukung [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=BTP][color=#f9a01b][b]BTP[/b][/color][/url]
Saat itu [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Lieus+Sungkharisma][color=#f9a01b][b]Lieus Sungkharisma[/b][/color][/url] menjadi salah seorang pendukung Anies-Sandi pada 2017 silam. Dia datang ke Balai Kota DKI Jakarta untuk bersilahturahim dengan Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Lieus datang saat Balai Kota tengah ramai dan padat oleh pendukung [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=BTP][color=#f9a01b][b]BTP[/b][/color][/url]. Akhirnya ia mendapat penolakkan dan tidak disambut baik oleh pendukung [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=BTP][color=#f9a01b][b]BTP[/b][/color][/url].
"Kita kan silaturahim. Ahok kan kawan saya, sudah lama enggak ketemu. Pilkada kita beda tapi kan bukan berarti musuhan. Kita kawan. Masa iya kita terus kalah lalu musuhan. Saya dateng, tapi saya surprised kok begini. Teriak-teriak enggak boleh saya hadir," kata Lieus.

Lieus pun kemudian tidak jadi bertemu dengan [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=BTP][color=#f9a01b][b]BTP[/b][/color][/url] dan ia pergi meninggalkan Balai Kota sambil diiringi sorakan para pendukung [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=BTP][color=#f9a01b][b]BTP[/b][/color][/url].

2. Lieus ngaku difitnah dan diancam

Lieus mengaku mendapat fitnah dan terror setelah dia dan sejumlah tokoh Tionghoa menyatakan sikap mendukung gerakan #2019GantiPresiden. Karena itu, dia melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.

Isi surat itu meminta presiden segera mengambil tindakan untuk menghentikan persekusi dan penyebaran fitnah hanya karena perbedaan pendapat soal Pilpres 2019. Berikut sepenggal surat terbuka Lieus yang diterima wartawan, Selasa (12/6/2018).

"Namun reaksi yang saya dapatkan sungguh di luar dugaan. Kekhawatiran saya terhadap adanya ancaman terhadap kebhinekaan mulai terbukti. Saya tidak hanya dilaporkan ke Bareskrim Polri karena tuduhan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian, tapi juga ini yang menyedihkan bagi saya, saya difitnah dengan macam-macam tuduhan dan kehidupan pribadi serta keluarga saya ikut diseret-seret. Bahkan oleh akun twitter “kakek detektif”, yang saya yakin adminnya seorang pengecut, saya dan keluarga dituduh dengan macam-macam tuduhan yang sama sekali tidak berdasar."

3. Ngamuk ke Petugas karena tak bisa masuk Rutan [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Cipinang]Cipinang[/url]

Lieus ngamuk di depan Rutan Klas I [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Cipinang][color=#f9a01b][b]Cipinang[/b][/color][/url], Jakarta Timur dan viral di media sosial. Aksinya terekam di Instagram melalui akun @kontributorjakarta.

@kontributorjakarta.

Dalam video berdurasi satu menit ini terlihat seorang yang menggunakan kaos hitam sempat mendorong petugas. Tidak lama kemudian Lieus Sungkarisma sambil berteriak mengemukakan kekecewaannya.
"Hari Rabu saya kesini, ga boleh masuk, harus bawa surat dari Kejaksaan, sekarang saya sudah bawa surat dari kejaksaan berlaku hingga tanggal 8 Februari," ucap Lieus dengan nada tinggi kepada petugas.
Lieus kemudian angkat bicara dan menyesalkan sikap petugas Rutan [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Cipinang][color=#f9a01b][b]Cipinang[/b][/color][/url] yang tidak memberi izin membesuk [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Ahmad+Dhani][color=#f9a01b][b]Ahmad Dhani[/b][/color][/url] pada Minggu (3/2/2019).

“Kita tentu sangat kecewa atas kebijakan sepihak Kepala LP [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Cipinang][color=#f9a01b][b]Cipinang[/b][/color][/url] ini. Sebab tidak semua LP di Indonesia meliburkan jam besuk di hari Sabtu dan Minggu. Apalagi hari Sabtu dan Minggu itulah sebagian orang ada waktu untuk membesuk tahanan. Tapi di LP [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Cipinang][color=#f9a01b][b]Cipinang[/b][/color][/url] justru ditiadakan,” ujar Lieus kepada wartawan.

4. Dugaan Lieus soal calo Politik yang 'Pelintir' surat SBY

Lieus menduga adanya calo politik yang 'pelintir' tafsir surat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kampanye akbar Prabowo-Sandiaga.

Lieus menuturkan, peran calo politik telihat jelas. Mereka menggiring opini seolah-olah SBY 'marah' dan tidak setuju dengan serangkaian acara dalam kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (8/4/2019).

Menurutnya, SBY tidak menghendaki terjadinya perpecahan dalam tubuh bangsa ini hanya karena Pemilu atau Pilpres.

“Tapi apa salahnya kampanye dilakukan dengan salat, zikir dan doa? Kalau karena itu kampanye akbar Capres 02 Prabowo – Sandi di GBK yang dihadiri jutaan orang tersebut dikatakan inklusif, lalu dipelintir seolah-olah memperhadap-hadapkan ideologi Pancasila dengan Khilafah, jelas itu pendapat yang salah dan tidak benar,” katanya.

5. Mangkir dua kali saat diringkus terkait [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Makar]Makar[/url]

Lieus diringkus penyidik Polda Metro Jaya atas dugaan makar dan penangkapan ini telah dilakukan dengan dipanggilnya Lieus dua kali tapi mangkir.

Lieus dilaporkan oleh Jalaludin ke Bareskrim Polri dengan nomor LP/B/0441/B/2019/Bareskrim tanggal 7 Mei 2019 lalu atas tuduhan makar. Kemudian kasus itu dilimpahkan ke Mapolda Metro Jaya.

Ia berasumsi bahwa laporan terhadapnya hanya untuk menakut-takuti rakyat. Lieus membantah melakukan makar.

"Model-model begini cuma untuk takut-takuti rakyat. Saya ini bukan makar, tapi makan makanya badan saya melar begini," kata Lieus di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2019).[]




[url=https://akuraS E N S O Rnews/id-629267-read-5-aksi-lieus-sungkharisma-yang-disorot-media]
[size=4][color=#44b8ff][font=Roboto, sans-serif]Sumber[/font][/color][/size][/url]