Kaskus

Regional

babygani86Avatar border
TS
babygani86
Upaya Pemerintah Menghubungkan Sulawesi melalui Jalur Kereta Api Trans-Sulawesi
Perencanaan pembangunan jalur kereta api trans-Sulawesi tidak berjalan lancar.  Sejak Agustus 2014 hingga akhir 2018, baru segmen Barru-Palanro sepanjang 44 kilometer yang rampung. Itu pun diperkirakan baru bisa beroperasi pada akhir 2019.

Lintasan sepanjang 1.772 kilometer dirancang untuk menghubungkan Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Sulawesi Utara. Proyek ini pertama dibahas pada 2001 setelah melewati kajian prioritas, rekayasa desain, dan studi review masterplan serta kajian amdal, baru pada 2014 proyek pembangunan jalur itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Upaya Pemerintah Menghubungkan Sulawesi melalui Jalur Kereta Api Trans-Sulawesi

Rute Makassar-Parepare sepanjang 143 kilometer adalah prioritas utama pembangunan jalur trans-Sulawesi, yang dimulai dari segmen Barru-Palanro. Saat meninjau proyek rel KA trans- Sulawesi di Barru pada November 2015, Presiden Jokowi berharap jalur Makassar-Parepare rampung pada akhir 2016. Saat itu, realisasi pembangunan rel baru mencapai enam kilometer. Belakangan, segmen Barru-Palanro yang “hanya” 30% dari jalur Makassar- Parepare belum rampung hingga lewat 2018. Pada 2015 hingga 2016 pembangunan meliputi 16 kilometer jalur, 3 jembatan kereta, dan beberapa perlintasan tidak sebidang. Pada 2017 dilanjutkan dengan pembangunan 28 kilometer lagi rel kereta api.

Pembangunan jalur KA di lima pulau besar adalah bagian dari rencana pemerintah dalam program jaringan kereta api nasional hingga 2030. Ditargetkan, pada 2030 semua pulau besar di Indonesia memiliki jaringan kereta api penumpang dan barang. Dari lima pulau besar itu, tiga di antaranya selama ini belum tersentuh keberadaan jalur kereta api, yakni: Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.

Program itu, pada era pemerintahan Jokowi, diartikulasikan melalui Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Perhubungan Bidang Perkeretaapian Tahun 2015-2019 yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 430 Tahun 2015. Dalam Renstra “awal” itu ditargetkan pembangunan 3.258 jalur kereta api dengan biaya mencapai Rp233 triliun. Namun, hingga 2017, dalam catatan Kementerian Perhubungan, baru 388,3 kilometer jalur yang terbangun. Jumlah itu 11,9% dari target hingga 2019.

Oleh karena itu, pada Agustus tahun lalu, pemerintah merevisi target Renstra 2015-2019 menjadi menjadi 1.349 kilometer dengan perkiraan anggaran Rp127 trilyun. Namun, target revisi itu pun, jika diukur berdasarkan alokasi anggaran 2019, hanya dapat dicapai sebesar 86% atau 1.157 kilometer. Dibandingkan dengan pencapaian pembangunan infrastruktur bandar udara, pelabuhan dan transportasi darat lainnya seperti bus, progres pembangunan infrastruktur kereta api lebih seret.

  Upaya Pemerintah Menghubungkan Sulawesi melalui Jalur Kereta Api Trans-Sulawesi

Jika dirunut dari 2015 hingga 2018, pencapaian pembangunan infrastruktur perkeretaapian meliputi, pembangunan jalur KA termasuk jalur ganda dan reaktivasi sepanjang 735,19 kilometer spoor (Km’sp). Lalu, ada peningkatan dan rehabilitasi jalur KA sepanjang 394,6 kilometer, serta pembangunan stasiun atau bangunan operasional kereta api sebanyak 45 unit. Dengan kapasitas itu, infrastruktur kereta api di Jawa, Sumatera, dan Jabodetabek, pada kurun yang sama, telah melayani lebih dari 1,7 miliar penumpang dan mengangkut lebih dari 1,7 juta ton kargo.


Spoiler for Referensi:


lina.whAvatar border
lina.wh memberi reputasi
1
1.6K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan