JAKARTA - Keputusan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terhadap aduan mengenai masalah sistem informasi pemungutan suara (Situng) terus dikritisi oleh kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pasalnya, Bawaslu tidak memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghentikan penayangan kegiatan Situng.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Agnes Marcellina mengatakan Bawaslu hanya meminta KPU memperbaiki dan mengoreksi input data ke Situng.

"Tapi yang ingin kita minta dari Bawaslu adalah seharusnya jika memang data Situng itu yang tidak valid dan tidak dipertanggungjawabkan, artinya kan sudah bukan merupakan informasi publik yang bisa dipertanggungjawabkan, itu yang kita minta, tapi tidak dipenuhi oleh Bawaslu," ujarnya ketika dihubungi, Minggu (19/5/2019).

Baca Juga:

• Putusan Bawaslu Soal Situng Terus Dikritisi BPN Prabowo-Sandi
• Tingkatkan Profesionalisme, Korps Marinir Gelar Latihan Perang di Situbondo
• Masjid-masjid di Indonesia dengan Arsitektur Unik

BPN Prabowo-Sandi pun pesimis jika KPU bisa menjalankan keputusan Bawaslu itu. "Karena permasalahannya adalah 73 ribu data yang memang salah, kemudian juga tidak bisa diakses lagi, jadi kalau sudah masuk ke dalam sistem itu, tidak bisa log in lagi untuk dikoreksi, nah artinya semua data-data itu yang terpapar dalam Situng itu tidak valid," tegasnya.

Menurut dia, Bawaslu sebagai wasit pada pemilu harus tegas. "Kan sebenarnya dengan penindakan tegas, ataupun juga Bawaslu punya kewenangan sekalipun untuk menghentikan atau mendiskualifikasikan kan itu punya kewenangan karena itu juga bisa mengacu pada undang-undang," pungkas Agnes.


Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...ndi-1558229058

---

Kumpulan Berita Terkait :

- DPR Minta Bawaslu Investigasi Kembali PSU di Kuala Lumpur Malaysia

- Kebencian dan Radikalisme Berbasis Agama Jadi Perhatian Negara-negara ASEAN

- Jokowi-Ma'ruf Menang Telak Atas Prabowo-Sandi di Papua Barat