Hai ... hai ... bunda-bunda ketceh. Kali ini saya ingin berbagi tips menyapih anak umur dua tahun berdasarkan pengalaman pribadi saya.

Picture: dokumentasi pribadi

Saat usia anak berusia dua tahun, perasaan bimbang pasti hinggap di hati bunda. Apalagi jika anaknya masih meyusu (Asi). Takut anak rewel dan sakit tentu menghantui benak kita, tapi ada rasa risih ketika sang anak masih menyusu Asi. Apalagi mendengar mulut usil tetangga.

"Udah gede kok masih nyusu."

"Anaknya kurus gara-gara Asi ibunya udah nggak bagus, cepetan disapih biar gemuk lagi anaknya."

Dan masih banyak lagi mulut usil lainnya.
Belajar dari pengalaman dua anak sebelumnya. Anakku yang ketiga disapih perlahan dengan metode pendekatan terlebih dulu. Dua anak sebelumnya di sapih paksa sebelum umur dua tahun. Dan itu membuat anak rewel dan mengamuk hampir setiap malam selama seminggu.

Yang pertama saya lakukan adalah mengenalkannya kepada susu Formula, sebagai pengganti Asi. Apalagi anak saya jarang mau makan, jadi asupan gizi tergantung pada susu Formula. kemudian mengurangi intensitas menyusu lewat Asi. Bisa selang seling dengan susu formula.

Kedua, saya mengganti alat kontrasepsi saya dengan tujuan mengurangi produksi asi agar tidak terjadi pembengkakan pa**ara saat berhasil menyapih ( ini pilihan opsional, teegantung bunda, mau pakai atau tidak). Juga untuk membuat anak lebih menyukai susu formula.

Ketiga, perhatikan apa yang anak tidak sukai untuk membuatnya enggan menyusu langsung ke Bunda. Bisa pakai obat biru (untuk sariawan), odol atau patrawali yang di oles ke pa**ara bunda.
Kalau anak saya paling tidak suka pedas. Jadi saya oleskan odol di pa**ara saya, dan allhamdulillah langsung berhasil.

Anak saya tidak mau menyusu lagi. Pertamanya agak rewel, kita bisa memberikan banyak makanan atau mainan kesukaannya. Allhamdulillah tidak serewel dua kakak sebelumnya.

Setiap anak pastinya berbeda karakter. Pastikan anak anda nyaman dan tetap dekat dengannya. Saya memberikan susu formula ketika anak saya menangis. Usia dua tahun sebagian anak sudah bisa menunjukan kemauannya, walau dengan kosa kata yang terbatas. Contohnya ketika minta susu, anak saya hanya mengucapkan kata takhirnya saja "mah, su." Atau ketika minta biskuit, roti atau jajanan lain, "Mah, ueh."


Sekian dari saya, semoga bermanfaat.
Silangkan bunda saling berbagi tips dan pengalaman bunda.