

TS
egamayang21
Peran Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Kas

Ega Mayang Usmayanti
Sri Dewi Wahyundaru
Sridewi@unissula.ac.id
Mahasiswa Fakultas Ekonomi JurusanS1 Akuntansi
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Audit internal adalah salah satu fungsi perusahaan yang berfungsi untuk melakukan penilaian yang di lakukan oleh pegawai perusahaan yang bersangkutan. Penilaian-penilainya meliputi struktur organisasi, rencana-rencana, kebijakan, prestasi pegawai, dan ketaatan terhadap prosedur. Pengendalian internal sangat penting karena digunakan perusahaan untuk melindungi asset yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Konsorsium ( 2004:5). Tujuan dari audit internal yaitu memberikan kerangka dan mengembangkan kegiatan audit internal yang memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasional organisasi.
Pengendalian internal pada kas sangatlah penting, karena kas merupakan asset lancar yang paling liquid dan hampir setiap kegiatan perusahaan berhubungan dengan kas (Soemarso, 2010:11). Kas tidak mudah diidentifikasi pemiliknya, dapat di uangkan segera sehingga kas merupakan aktiva yang paling mudah disalah gunakan. Dalam kegiatan operasional perusahaan tentunya selalu ada transaksi kas dimana perusahaan akan menerima berbagai pembayarn dari pihak konsumen yang membeli produk perusahaan serta mengeluarkan kas untuk membayar segala beban yang mendukung kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu di dalam pengelolaan kas harus diterapkan suatu pengendalian yang baik karena kas sering dijadikan alat untuk melakukan penyelewengan dan kecurangan. Dalam upaya melindungi kas dari penyalahgunaan, perusahaan harus memiliki sistem pengendalian intern atas kas mulai dari penerimaanya hingga penyetoranya ke bank. Sistem pengendalian intern kas harus bersifat efektif yaitu sebuah perusahaan itu sendiri juga perlu mengetahui keadaan kas nya, terutama yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas.
Adapun unsur-unsur pengendalian intern kas :
1. Stuktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas
Dalam hal ini perusahaan menetapkan pemisahan antara fungsi akuntansi dan fungsi penyimpanan kas. Untuk pengeluaran kas dengan check dan tunai melibatkan staf akuntansi, manajer akuntansi, manajer keuangan dan direktur.
2. Sistem otoritas dan prosedur pencatatan
Adanya wewenang untuk menyetujui transaksi saat saat adanya penerimaan dan pengeluaran kas itu sendiri. Seperti untuk pengeluaran kas dengan check/tunai maka untuk memo perincian pembayaran, invoice, data pendukung, dan cheque harus diotorisasi oleh direktur, manajer keuangan dan manajer akuntansi.
Sistem pengendalian intern bertujuan untuk menghindari terjadinya kesalahan ataupun penyelewengan yang terjadi pada kas. Dengan adanya pengendalian yang baik pada sistem manajemen dan keuangan yang baik pula dapat menciptakan aktivitas dalam perusahaan menjadi lancar dan terkendali serta dapat menunjang efektivitas pengendalian intern kas.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index....view/2837/2388
Diubah oleh egamayang21 16-05-2019 21:08
0
300
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan