KONFRONTASI-Tokoh nasional Rizal Ramli mempertanyakan sikap kelompok yang mengklaim menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam menjalankan proses demokrasi di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut hanya omong kosong belaka.

Terlebih, adanya kecurangan dalam Pemilu 2019, menurutnya sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila. “Pertanyaaannya apakah kita biarkan kecurangan ini berlangsung.. ada yang mengaku pancasila.. tapi tidak paham pancasila nomor 4 yaitu kedaulatan rakyat,”tegasnya, hari ini di Hotel Sahid, Jakarta.

Ia mencontohkan, banyak elit politik yang menampilkan iklan dirinya di baliho-baliho dengan berlatar belakang Pancasila, sementara apa yang dilakukan justru bertolak belakang.

“Ada pakai iklan ngaku pakai pancasila tapi gak paham bahawa esensi demokrasi adalah kedaulatan rakyat… kita harus rebut kedaulatan rakyat yang dicuri.. kita harus tegakkan demokrasi yang di khianati,” tegasnya.

Rizalpun kembali menceritakan, pada saat ia masih menjadi mahasiswa, dimana ia dan kawan-kawannya kerap melakukan aksi demonstrasi ketika melihat demokrasi di Indonesia terancam.

“Waktu saya di ITB saya pengen banget Indonesia demokrastis..Indonesia bebas KKN, saya ditangkap dipenjaran di sukamiskin, saya sedih setelah demokrasi 98 kok ada yang mau balikkan kembali sistem neo otoriter ini, kok ada yang mau kembalikan ke sistem yang merugikan bangsa kita. Ini waktunya kita bangkit… kita rebut kedaulatan rakyat yang dicuri dan dikhinati!,” tukasnya. (mr/indokita)


http://konfrontasi.com/content/tokoh...-rebut-kembali