- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mengenang Kerusuhan Mei 1998: Apa Salah Tionghoa Sampai Diancam Dibunuh?


TS
zukr
Mengenang Kerusuhan Mei 1998: Apa Salah Tionghoa Sampai Diancam Dibunuh?

Mei 1998 menjadi bulan saksi jatuhnya pemerintahan Presiden Soeharto. Sebelum resmi mundur dari jabatan itu, banyak tekanan dan kerusuhan yang terjadi di Indonesia. Salah satunya yakni kerusuhan Mei 1998, tepatnya pada 13-15 Mei 1998.
Pada kerusuhan ini, warga pribumi banyak yang menyerang warga etnis Tionghoa. Tercatat, ada tiga kerusuhan utama yang terjadi di kota yang berbeda. Kota tersebut yakni Jakarta, Medan, dan Surakarta.
Berdasarkan informasi dari saksi mata saat itu, Candra Jap, ia melihat pertokoan di Plaza Glodok Jakarta dibakar. Saat itu, Candra masih duduk di kelas 3 SMP dan sedang mengerjakan Ebtanas hari terakhir. Melihat kondisi yang tidak karuan, guru memutuskan siswanya untuk mengerjakan sebisanya kemudian pulang.

Sesampai di rumah, ia kemudian tidak diperkenankan keluar rumah oleh keluarga. Mereka memilih untuk berlindung hingga suasana sedikit mereda.
“Dari rumah bisa kelihatan tuh rumah teman saya di seberang kali, ada rumahnya dijarah, mobilnya dibakar. Teriakannya ga enak didengar ‘bakar Cina, bunuh Cina, jarah’,” kenang Candra dilansir dari BBC Indonesia (16/5/2018).
Sampai akhirnya situasi agak mereda, sekolah yang sebelumnya diliburkan kemudian aktif kembali. Di sekolah, Candra banyak bertukar cerita dengan teman-temannya. Ia kemudian mengetahui ada beberapa temannya yang sampai pergi ke luar negeri dan tidak kembali hingga beberapa tahun.

“Banyak yang pergi keluar negeri sampai beberapa tahun lalu baru kembali,” ujarnya.
Terpisah dari kisah ini, seorang peneliti dari Franklin and Marshall College, Amerika Serikat, Amy Freedman mengungkapkan akar kebencian pribumi terhadap etnis Tionghoa. Freedman mengungkapkan hal ini karena adanya politik pecah belah di masa Presiden Soeharto.
Semasa pemerintahan Soeharto, sebagian etnis Tionghoa menjadi sangat kaya karena bebas berinvestasi. Pribumi kemudian menganggap seluruh etnis Tionghoa juga demikian. Para etnis Tionghoa berdagang dan berinvestasi dengan cara curang untuk memperkaya harta. Akhirnya, pada kerusuhan Mei 1998, warga pribumi banyak yang menyasar etnis Tionghoa ini.

Curang = People Power...




Mengenang Kerusuhan Mei 1998: Apa Salah Tionghoa Sampai Diancam Dibunuh?
Diubah oleh zukr 14-05-2019 12:33






Midodorydo dan 3 lainnya memberi reputasi
2
6.2K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan