Kaskus

News

hamzpiAvatar border
TS
hamzpi
Plastik yang Bisa Didaur Ulang Berkali-kali
Menurut United Nations Environtment, terdapat 300 juta ton sampah plastik yang diproduksi setiap tahun dengan satu juta botol plasti yang dibuang setiap menitnya. Hal ini dikarenakan, banyak produk plastik yang memang didesain hanya sekali pakai. Akibatnya plastik sering ditemukan di tempat-tempat yang tidak seharusnya dan mencemari alam.

Hal ini membuat para ilmuwan di Lawrence Berkeley National Laboratori berusaha hingga berhasil membuat plastik ang mampu didaur ulang berkali-kali tanpa kehilangan kualitasnya. Para ilmuwan tersebut telah menemukan cara baru untuk merakit plastik yang mempertimbangkan daur ulang dari sudur pandang molekul.

Kebanyakan sampah-sampah plastik berasal dari kantung plastik, mainan anak, dll, yanng dapat bercampur dengan senyaw lain di tanah. Sehingga membuat sampah tersebut tercampur dengan senyawa lain di tanah yang menghasilkan sesuatu yang tak terduga yang semakin sulit didaur ulang, dan membuat sampah plastik tersebut tidak dapat digunakan lagi lalu dibakar atau dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Dilansir dari National Geographic Indonesia, plastik yang dibuat menggunakan material bernama poli (diketoenamina) atau PDK, membaut monomer--stuktur molekul yang dapat berikatan secara kimia dengan monomer lainnya untuk menyusun molekul polimer yang panjang dan berulang-ulang--dapat dibebaskan dari lastik dengan merendamnya dalam larutan yang sangat asam. Nah, setelah monomer 'terlepas' dari plastik, maka monomer akan dapat digunakan kembali untuk membuat desain polimer baru dalam berbagai bentuk, ukuran, dan warna.

Hal tersebut memungkinkan plastik dapat dipecah kembali untuk digunakan membuat barang lain.  Namun, keberhasilan dari penemuan plastik daur ulang ini bergantuk pada beberapa perimbangan seperti ekonomi pembuatannya, kemajuan infrastruktur daur ulang, serta kemampuan peneliti mengolah kembali menjadi produk tertentu.

Mempopulerkan plastik PDK tersebut pada pasar yang tepat merupakan kunci penting untuk mengalahkan 'pertempuran sengit' melawan plastik yang harganya sudah sangat murah saat ini.

sumber: National Geographic Indonesia
0
323
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan