- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Takjil Telan Dana Rp2 Miliar, Pengelola Istiqlal KerapNombok Pakai Uang Kas


TS
sukhoivsf22
Takjil Telan Dana Rp2 Miliar, Pengelola Istiqlal KerapNombok Pakai Uang Kas
Sarah Hutagaol , Okezone Sabtu 11 Mei 2019 11:31 WIB

Suasana buka puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta (Foto: Arif Julianto/Okezone)
JAKARTA - Untuk menyediakan makanan berbuka puasa sebanyak 3.500 paket selama bulan Ramadan, pengelola Masjid Istiqlal harus menggelontorkan dana sebesar Rp2 miliar. Hal itu diungkapkan sendiri oleh Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam.
Dana sebanyak itu kata dia, sebagai salah satu kendala yang dihadapi pihaknya saat Ramadan tiba. Untungnya, pada Ramadan kali ini, pengelola Masjid Istiqlal mendapat bantuan atau sumbangan dari lembaga-lembaga pemerintahan dan swasta.
“Kendala ya pasti besar. Terutama ini kan penyediaan takjil selama bulan puasa kan anggarannya enggak main-main ya. Rp2 miliar lebih, hampir Rp3 miliar lah. Bayangin ada 3.500 boks nasi setiap hari,” ujar Abu kepadaOkezone, Jumat, 10 Mei 2019.
“Untuk tahun ini ada Kemendikbud dalam hal ini Direktorat Diplomasi Budaya itu bantu kami, Pemprov DKI, kantor Bank Indonesia, kemudian Kementerian ESDM Pak Jonan itu juga membantu, dari bank-bank syari'ah, kemudian perwakilan negara-negara sahabat, Uni Emirat Arab melalui Bulan Sabit Merahnya sama Darul Bir, lembaga sosial mereka,” ucapnya menimpali.

Kendati banyak bantuan yang datang, namun sampai saat ini dana yang terkumpul belum mencapai kebutuhan sebanyak Rp2 miliar. Jika masih tak tercukupi juga, maka pengelola harus rela mamakai uang kas masjid guna menutup kekurangan anggaran itu.
“Artinya, bisa ditutupi anggaran itu, tapi banyak juga kami nombok setiap tahun ke tahun. Ya, pernah juga ada yang ketutup ya dari sumbangan masyarakat itu, kalau seandainya kurang maka terpaksa pakai uang kas masjid,” kata dia.
Oleh karenanya dirinya berharap pemerintah bisa memberikan partisipasi. Pasalnya, menurut dia, di Masjid Istiqlal perayaan Ramadan tidak semata dirayakan satu golongan saja, namun juga telah mencerminkan kerukunan dalam memaknai kemajemukan di Indonesia.

“Karena terus terang buka puasa di Masjid Istiqlal ini betul-betul seperti sebuah festival, sebuah rasa syukur, yang datanag ke Masjid Istiqlal ini siapapun kami terima, enggak pernah kami tanya puasa atau enggak, agama kamu apa, suku kamu apa. Pokoknya dia datang dengan pakaian yang rapih, bersih kami berikan. Kami menghormati,” tuturnya.
“Nah, ini kan bagus nih, ini menjadi kebanggaan kita, ini yang bisa kita jual, bagaimana kita di Indonesia memaknai kemajemukan penuh dengan kedamaian, sayang sekali kalau pemerintah tidak memanfaatkan momen seperti ini,” kata Abu.
(put)
https://news.okezone.com/read/2019/0...pakai-uang-kas

Suasana buka puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta (Foto: Arif Julianto/Okezone)
JAKARTA - Untuk menyediakan makanan berbuka puasa sebanyak 3.500 paket selama bulan Ramadan, pengelola Masjid Istiqlal harus menggelontorkan dana sebesar Rp2 miliar. Hal itu diungkapkan sendiri oleh Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam.
Dana sebanyak itu kata dia, sebagai salah satu kendala yang dihadapi pihaknya saat Ramadan tiba. Untungnya, pada Ramadan kali ini, pengelola Masjid Istiqlal mendapat bantuan atau sumbangan dari lembaga-lembaga pemerintahan dan swasta.
“Kendala ya pasti besar. Terutama ini kan penyediaan takjil selama bulan puasa kan anggarannya enggak main-main ya. Rp2 miliar lebih, hampir Rp3 miliar lah. Bayangin ada 3.500 boks nasi setiap hari,” ujar Abu kepadaOkezone, Jumat, 10 Mei 2019.
“Untuk tahun ini ada Kemendikbud dalam hal ini Direktorat Diplomasi Budaya itu bantu kami, Pemprov DKI, kantor Bank Indonesia, kemudian Kementerian ESDM Pak Jonan itu juga membantu, dari bank-bank syari'ah, kemudian perwakilan negara-negara sahabat, Uni Emirat Arab melalui Bulan Sabit Merahnya sama Darul Bir, lembaga sosial mereka,” ucapnya menimpali.

Kendati banyak bantuan yang datang, namun sampai saat ini dana yang terkumpul belum mencapai kebutuhan sebanyak Rp2 miliar. Jika masih tak tercukupi juga, maka pengelola harus rela mamakai uang kas masjid guna menutup kekurangan anggaran itu.
“Artinya, bisa ditutupi anggaran itu, tapi banyak juga kami nombok setiap tahun ke tahun. Ya, pernah juga ada yang ketutup ya dari sumbangan masyarakat itu, kalau seandainya kurang maka terpaksa pakai uang kas masjid,” kata dia.
Oleh karenanya dirinya berharap pemerintah bisa memberikan partisipasi. Pasalnya, menurut dia, di Masjid Istiqlal perayaan Ramadan tidak semata dirayakan satu golongan saja, namun juga telah mencerminkan kerukunan dalam memaknai kemajemukan di Indonesia.

“Karena terus terang buka puasa di Masjid Istiqlal ini betul-betul seperti sebuah festival, sebuah rasa syukur, yang datanag ke Masjid Istiqlal ini siapapun kami terima, enggak pernah kami tanya puasa atau enggak, agama kamu apa, suku kamu apa. Pokoknya dia datang dengan pakaian yang rapih, bersih kami berikan. Kami menghormati,” tuturnya.
“Nah, ini kan bagus nih, ini menjadi kebanggaan kita, ini yang bisa kita jual, bagaimana kita di Indonesia memaknai kemajemukan penuh dengan kedamaian, sayang sekali kalau pemerintah tidak memanfaatkan momen seperti ini,” kata Abu.
(put)
https://news.okezone.com/read/2019/0...pakai-uang-kas
Diubah oleh sukhoivsf22 13-05-2019 22:21
0
2.2K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan