Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

indrainiesta28Avatar border
TS
indrainiesta28
Berbekal Uang Asuransi Kematian Ibunya, Driver Ojol Erwin Siahaan Lolos ke DPRD Medan
Medanbisnisdaily.com-Medan. Seperti mimpi, itu kalimat pertama yang diucapkan oleh Erwin Siahaan, driver ojek online (ojol) yang terpilih menjadi anggota DPRD Medan periode 2019-2024 Daerah Pemilihan (Dapil) V dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Berbekal seadanya, Erwin berhasil membawa PSI mendapat 1 kursi di Dapil V dan menyisihkan beberapa nama besar atau caleg petahana.
Erwin tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Mimpinya untuk menjadi wakil rakyat akhirnya bisa terpenuhi. Namun, banyak hal yang dilalui ayah dua anak itu sebelum bisa seperti saat ini.

Ia bercerita panjang lebar mengapa sampai harus terjun ke dunia politik dan menjatuhkan pilihan di PSI. "Bermula dari kegelisahan ini semua, kenapa urus KTP sulit, urus SIM sulit, banyak orang miskin, seperti saya ini. Kegelisahan itu yang membuat saya terjun ke dunia politik agak bisa berbuat sesuatu guna memperbaiki itu semua," kata Erwin, ketika dihubungi, Minggu (12/5/2019).

Erwin semula ingin bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) karena mengidolakan KH Abdul Rahman Wahid atau Gus Dur. Namun, keinginanya itu urung terlaksana karena sulit menemukan pengurus DPC PKB Medan.

"Saya suka dengan Gus Dur dan Nahdatul Ulama (NU), makanya mau masuk PKB ternyata tidak jadi. Setelah itu saya alihkan perhatian untuk bergabung ke Nasdem, berhubung terbentur waktu akhirnya juga batal bergabung ke Nasdem," ungkapnya.

Ia berkisah, sebelum fokus kepada pekerjaan sebagai driver ojol, sempat bekerja beberapa tahun di salah satu bank swasta sebagai supir. Ketika bekerja sebagai supir, waktunya terbatas hanya kosong ketika akhir pekan atau sabtu dan minggu.

"Ada satu ketika mau mendaftar ke Nasdem, cuma terbentur karena hari kerja jadinya batal. Sembari bekerja sebagai supir, saya sudah nyari sampingan atau tambahan menjadi driver ojol," terangnya.

Setelah pada dua kesempatan menjadi anggota PKB dan Nasdem batal, ia bertemu kembali dengan temannya semasa SMA 2 Medan, yakni Fuad Ginting yang dipercaya menjadi Ketua PSI Sumut.

Setelah mengenai PSI, ia merasa pemikirannya sejalan dengan partai yang didirikan Grace Natalie karena mengusung partai anti korupsi dan anti intoleran.

"Saya bicara ke dia (Fuad) kalau mau menjadi Ketua DPC Kecamatan Medan Johor, dan akhirnya permintaan tersebut dipenuhi, dan akhirnya memutuskan menjadi caleg di Dapil V," sebutnya.

Keinginan menjadi caleg, semula tidak ada dipikirannya. Sebab, ia sadar diri tidak memiliki biaya yang cukup. Namun, berkat dukungan dari Fuad, Erwin memutuskan maju sebagai caleg di Dapil V.

"Untuk sehari-hari saja cukup sudah bagus, jadi gak kepikiran sama sekali awalnya mau jadi caleg," bilangnya.

Suami dari Elvi Br Purba ini mengingat awal mula penetapan masa kampanye pada 23 September. Di mana, beberapa hari setelah itu ibunya datang membawa makanan untuk memberikan semangat kepada dirinya.

"Almarhum ibu bilang kalau berbuat baik, dan percaya sama Tuhan, maka akan dikasi jalan. Waktu itu saya semangat dan semakin yakin dengan jalan yang dipilih yakni menjadi caleg. Rupanya 10 hari berselang ibu meninggal dunia," urainya.

Meski hanya bekerja sebagai tukang urut, Erwin apa yang bisa dicapai dan dilakukannya berkat dukungan kedua orangtuanya.

"Setelah ibu meninggal cairlah uang asuransinya. Sekitar Rp 120 juta, anaknya ada 4 kami bagi rata setelah dikurangi biaya pemakaman, uang itu juga saya pinjamkan untuk keluarga, tersisa Rp12 juta. Uang itu yang saya gunakan untuk modal awal kampanye, seperti membuat brosur, spanduk dan kartu nama," akunya.

Tepat di bulan Desember 2018, Erwin memilih untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai supir di bank swasta karena ingin fokus pada kampanye.

"Jadi saya bilang berhenti kerja karena mau jadi anggota dewan. Dari situ saya dapat uang sekitar Rp6 juta yang berasal dari pencairan JHT (Jaminan Hari Tua). Jadi saya fokus menjadi driver ojol, karena waktunya fleksible," terangnya.

Di komunitas-komunitas driver ojol, ia mengaku memperkenalkan diri sebagai caleg PSI di Dapil V.
Namun, banyak rekan-rekan yang menolak karena PSI dianggap partai anti Islam dan sebagainya. Apalagi, ketika kampanye dirinya juga ikut mengkampanyekan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Walaupun ditolak saya tetap sosialisasi, ke pemumpang yang saya bawa juga begitu," terangnya.

Selain menyasar penumpang dan komunitas driver ojol, Erwin juga menyasar perkumpulan marga-marga. Di sana, ia memperkenalkan diri dan meminta dukungan.

"Saya muka tembok aja, pede aja, apapun kata orang saya tetap sosialisasi. Saya ingat bersama rekan-rekan PSI yang lain sering blusukan ke pasar-pasar tradisional yang ada di Medan, perkenalkan apa itu PSI, cukup berat perjuangan waktu itu," ucapnya.

Secara keseluruhan dari awal sampai akhir, ia mengaku sudah menghabiskan uang sekitar Rp20 juta untuk biaya kampanye.

http://www.medanbisnisdaily.com/m/ne...ke_dprd_medan/

emoticon-Wow
scorpiolamaAvatar border
sendhaljepitAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.9K
20
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan