- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Sri Lanka Tangkap Cendekiawan Saudi Terkait Teror Bom Minggu Paskah
TS
dewaagni
Sri Lanka Tangkap Cendekiawan Saudi Terkait Teror Bom Minggu Paskah
[ul]
[li]News[/li]
[li]Internasional[/li]
[/ul]
Sri Lanka Tangkap Cendekiawan Saudi Terkait Teror Bom Minggu Paskah
Minggu, 12 Mei 2019 | 14:06 WIB

[url=https://www.kaskus.co.id/forum/quicknewthread/250/[removed]void(0)][/url]
AFP/STR
Aparat keamanan Sri Lanka berjalan di antara puing di dalam gereja St Sebastian, Negombo, sebelah utara Kolombo. Gereja ini menjadi salah satu tempat yang menjadi sasaran ledakan pada Minggu (21/4/2019).
KATTANKUDY, KOMPAS.com - Otoritas Sri Lanka menangkap seorang cendekiawan Arab Saudi karena memiliki hubungan dekat dengan Zahran Hashim, tersangka pemimpin aksi bom bunuh diri pada Minggu Paskah.
Melansir Reuters, Minggu (12/5/2019),cendekiawan Saudi itu bernama Mohamed Aliyar.
Dia merupakan pendiri Centre for Islamic Guidance, yang memiliki masjid, sekolah agama, dan perpustakaan di kota kelahiran Zahran, Kattankudy.
Baca juga: Pemerintah Sri Lanka Wajibkan Masjid Serahkan Salinan Materi Khotbah
"Informasi telah terungkap, tersangka ditangkap karena memiliki hubungan dekat dengan Zahran dan telah mengoperasikan transaksi keuangan," demikian pernyataan polisi.
Aliyar diduga terlibat dengan pelatihan untuk kelompok teroris di kota Hambantota. Kelompok itu kemudian melakukan serangan bom bunuh diri di hotel dan gereja.
Juru bicara polisi menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut soal tudingan yang dihadapkan pada Aliyar.
Pria berusia 60 tahun itu mendirikan Centre for Islamic Guidance pada 1990, setahun setelah lulus dari Imam Muhammad ibn Saud Islamic University di Riyadh.
Lembaga itu didanai oleh donatur asal Saudi dan Kuwait. Sebelum penangkapan Aliyar, tiga anggota dewan pusat menyebut Zahran sebagai pembuat onar.
Mereka khawatir tentang padangan ekstremisnya. Terakhir kali dia menunjungi perpustaan sekitar 10 tahun lalu.
Namun, mereka menyangkal ada buku-buku di perpustakaan yang membuat Zahran berpandangan demikian.
Seperti diketahui, pemerintah Sri Lanka menyebut Zahran sebagai seorang radikal yang memimpin kelompok serangan.
Baca juga: Pegawai Pemerintah AS yang Terluka akibat Bom di Sri Lanka Meninggal
Sekarang, Sri Lanka memberlakukan aturan ketat terhadap masjid-masjid untuk menekan penyebaran kelompok ekstremis setelah serangan bom yang menewaskan 258 orang.
Kementerian Urusan Agama dan Kebudayaan Muslim Sri Lanka menyatakan, masjid dilarang digunakan untuk aktivias yang bertujuan meradikalisasi jemaah.
Selain itu, pengurus masjid juga diminta menyerahkan salinan khotbah yang akan disampaikan kepada jemaah.
https://internasional.kompas.com/read/2019/05/12/14062281/sri-lanka-tangkap-cendekiawan-saudi-terkait-teror-bom-minggu-paskah
Ada apa dengan saudi soal ini
anasabila dan 2 lainnya memberi reputasi
3
494
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan