Halo, pertama-pertama ane seorang introvert, nolep (no life), lebih suka dengan duniaku sendiri, bukan berarti ane anti social, sejujurnya ane ingin sekali bersosialisasi, ane orang nya welcome dengan siapapun. Hanya saja setiap ane punya teman pasti ujung-ujungnya menyakitkan, hanya karena ane orangnya datar gak bisa bercanda, pemalu, dll. Dan membuat ane insecure terhadap society, dan lebih memilih untuk menyendiri seolah-olah ane hidup sendiri.

Agan-agan tahu kan, dalam lingkungan kampus dan sekolah ada istilah geng-gengan, dulu ane punya teman, ane cukup akrab berkenalan dengan beberapa teman, ane sering gabung dengan mereka dan hal itu sangat menyenangkan, namun beberapa lama kemudian, mereka membuat geng bikin wa grup, ANE KAGAK DIANGGAP DIUNDANG AJA KAGAK!!!!!!, Ane gak masalahin awalnya , ane masih sering bergabung dengan mereka, tapi lama-lama ane ngerasa diasingkan apalagi saat mereka merencanakan piknik ke suatu tempat didepan ane, dan iya ane gak diajak padahal ane sering gabung bersama mereka, itu bikin ane sakit hati, jujur aja.

Terus ane sempat punya teman cewek ane pikir, cewek lebih suka berteman dengan cowok yang kalem, tapi ternyata tidak juga, hal itu terjadi saat ada cowok yang lebih baik dari ane, punya selera humor yang tinggi apalagi bisa merangkai kata-kata mutiara. Sebenernya ane welcome, ane seneng bisa nambah temen juga dan gak hanya ane cowok sendiri namun lambat-laun yang dulunya ane, temen-temen cewek ane, dan cowok itu selalu saling berbagai pendapat, cerita, dll. Malah lebih focus ke cowok itu sampai-sampai ane cuman pelengkap, itu baru awal, lebih parahnya, yang dulunya saling sapa, temen-temen cewek ane lebih sering nyapa si cowok itu, pokoknya lebih perhatian ke cowok itu, hal itu membuat ane minder, membuat ane gak nyaman, ane bertanya-tanya ke mereka tapi malah jadi konflik nambah beban batin ane, mereka berpikir ane gak mau Mereka berteman dengan cowok itu dan lebih memperhatikan ane, dan menjudge ane harus satu arah, padahal mereka sendiri yang satu arah ke cowok itu.

Well, pada akhirnya ane lebih suka menyendiri, dan ane berpikir kalau ane emang lebih pantes menyendiri karena sebelumnya ane sudah berusaha bersosialisasi, mengharga, membantu, namun pada akhirnya orang ekstrovert dan berkharisma lah yang selalu mendapatkan tempat untuk bersosialisasi.

Teori ekstrovert menolong introvert itu hanyalah omong kosong, buktinya ekstrovert lebih peduli dengan ekstrovert atau lebih tepatnya hanya peduli dengan disukai, yang menyenangkan, dan lain-lain.

Ane bingung mau gimana, gak ada yang mengerti dilingkungan ane bahkan ane orang tua ane sendiri,