- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Said Aqil Tidak Sependapat dgn Hendropriyono: Banyak Tokoh Nasionalis Keturunan Arab


TS
the.commandos
Said Aqil Tidak Sependapat dgn Hendropriyono: Banyak Tokoh Nasionalis Keturunan Arab
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siraj turut mengomentari pernyataaan mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono yang mengingatkan sejumlah warga negara Indonesia keturunan Arab tidak menjadi provokator.
Merespon hal tersebut, Said Aqil yang juga anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menilai pernyataan Hendropriyono mengenaralisir WNI keturunanan Arab, meski tujuannya baik.
Kata Said Aqil, banyak tokoh-tokoh nasionalis yang juga keturunan Arab Saudi.
Baca: Kementan Ajak Asosiasi Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Peduli Masalah Resistensi Antimikroba
"Saya kurang sependapat kalau digeneralisir seperti itu, karena banyak juga tokoh nasionalis dari keturunan Arab. Adapun beberapa, ada juga yang radikal atau kurang nasionalis, tidak nasionalis ada," ungkap Said Agil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/5/2019)
"Tapi saya tidak sependapat dengan Pak Hendropriyono, seakan-akan digeneralisir, tapi tujuannya bagus, tujuannya baik," tambahnya.
Baca: Razia Tempat Kos, Satpol PP Ciduk Pasangan Anak di Bawah Umur Sampai Sesama Jenis
Said Aqil juga menyebut beberapa tokoh nasional keturunan Arab seperti Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dan Habib Luthfi Bin Yahya dan tokoh lainnya.
"Keturunan Arab yang nasionalis ada Habib Luthfi contohnya lah ya, Habib Syech yang Solo itu, banyak sekali lah. Salawatan terus Indonesia Raya itu Habib Syech kan, Habib Luthfi setiap ada acara pasti Indonesia raya, nasionalis sekali itu," ungkapnya.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono meminta kepada Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan agar tak memprovokasi masyarakat pascapemilu 2019.
Hendro menyebut, budaya masyarakat Indonesia sangat menghormati pemimpinnya. Sehingga, WNI keturunan tak memprovokasi usai gelaran Pemilu.
"Saya ingin memperingatkan bangsa indonesia, WNI keturunan Arab supaya sebagai elit yang dihormati oleh masyarakat kita, cobalah mengendalikan diri jangan menjadi provokator, jangan memprovokasi rakyat," kata Hendropriyono di Gedung Lemhanas, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Hendro mastikan, ucapannya itu tak memiliki maksud apapun apalagi bernuansa SARA dan unsur sentimen terhadap suatu golongan.
Ia hanya khawatir, masyarakat di lapisan bawah terprovokasi akibat ujaran dan perkataan tokoh WNI keturunan yang bisa menimbulkan perpecahan bangsa.
Terlebih, ajakan untuk melawan pemerintah dengan cara aksi-aksi di jalanan.
"Masyarakat keturunan arab WNI tau lah posisinya yang dimuliakan oleh masyatakat kita. Dengan dimulaikanlah,dia itu dalam posisi yang mengayomi masyarakat," kata dia.
Jangan memprovokasi masyarakat melakukan politik jalanan, mengajak pawai, apapun namanya kedaulatan rakyat, tapi itu dijalanan dan tidak disiplin," ucap Hendropriyono.
Baca: KPU: Sangat Mungkin Salinan Form C1 Digandakan
Mantan Ketua Umum PKPI ini kemudian meminta kepada masyatakat agar tak terprovokasi terhadap ujaran dan perkataan para tokoh WNI keturuan yang menyebarkan kebencian kepada pemerintah.
"Kalau tidak ada yang mengingatkan, lalu siapa yang ingatkan terus semau-maunya aja ngomong maki-maki, bahasa yang kasar, bahasa yang kasar dan tidak pantas didengar oleh cucuk-cucuk kita. Masa dengar sepeti itu kepada seorang presidennya, terhadap pemimpinnya, engga boleh," tutup Hendropriyono.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...an-arab?page=2
gimana setuju tidak ndro..
Merespon hal tersebut, Said Aqil yang juga anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menilai pernyataan Hendropriyono mengenaralisir WNI keturunanan Arab, meski tujuannya baik.
Kata Said Aqil, banyak tokoh-tokoh nasionalis yang juga keturunan Arab Saudi.
Baca: Kementan Ajak Asosiasi Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Peduli Masalah Resistensi Antimikroba
"Saya kurang sependapat kalau digeneralisir seperti itu, karena banyak juga tokoh nasionalis dari keturunan Arab. Adapun beberapa, ada juga yang radikal atau kurang nasionalis, tidak nasionalis ada," ungkap Said Agil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/5/2019)
"Tapi saya tidak sependapat dengan Pak Hendropriyono, seakan-akan digeneralisir, tapi tujuannya bagus, tujuannya baik," tambahnya.
Baca: Razia Tempat Kos, Satpol PP Ciduk Pasangan Anak di Bawah Umur Sampai Sesama Jenis
Said Aqil juga menyebut beberapa tokoh nasional keturunan Arab seperti Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dan Habib Luthfi Bin Yahya dan tokoh lainnya.
"Keturunan Arab yang nasionalis ada Habib Luthfi contohnya lah ya, Habib Syech yang Solo itu, banyak sekali lah. Salawatan terus Indonesia Raya itu Habib Syech kan, Habib Luthfi setiap ada acara pasti Indonesia raya, nasionalis sekali itu," ungkapnya.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono meminta kepada Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan agar tak memprovokasi masyarakat pascapemilu 2019.
Hendro menyebut, budaya masyarakat Indonesia sangat menghormati pemimpinnya. Sehingga, WNI keturunan tak memprovokasi usai gelaran Pemilu.
"Saya ingin memperingatkan bangsa indonesia, WNI keturunan Arab supaya sebagai elit yang dihormati oleh masyarakat kita, cobalah mengendalikan diri jangan menjadi provokator, jangan memprovokasi rakyat," kata Hendropriyono di Gedung Lemhanas, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Hendro mastikan, ucapannya itu tak memiliki maksud apapun apalagi bernuansa SARA dan unsur sentimen terhadap suatu golongan.
Ia hanya khawatir, masyarakat di lapisan bawah terprovokasi akibat ujaran dan perkataan tokoh WNI keturunan yang bisa menimbulkan perpecahan bangsa.
Terlebih, ajakan untuk melawan pemerintah dengan cara aksi-aksi di jalanan.
"Masyarakat keturunan arab WNI tau lah posisinya yang dimuliakan oleh masyatakat kita. Dengan dimulaikanlah,dia itu dalam posisi yang mengayomi masyarakat," kata dia.
Jangan memprovokasi masyarakat melakukan politik jalanan, mengajak pawai, apapun namanya kedaulatan rakyat, tapi itu dijalanan dan tidak disiplin," ucap Hendropriyono.
Baca: KPU: Sangat Mungkin Salinan Form C1 Digandakan
Mantan Ketua Umum PKPI ini kemudian meminta kepada masyatakat agar tak terprovokasi terhadap ujaran dan perkataan para tokoh WNI keturuan yang menyebarkan kebencian kepada pemerintah.
"Kalau tidak ada yang mengingatkan, lalu siapa yang ingatkan terus semau-maunya aja ngomong maki-maki, bahasa yang kasar, bahasa yang kasar dan tidak pantas didengar oleh cucuk-cucuk kita. Masa dengar sepeti itu kepada seorang presidennya, terhadap pemimpinnya, engga boleh," tutup Hendropriyono.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...an-arab?page=2
gimana setuju tidak ndro..





tiwer dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.6K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan